Kepala Kantor Bank Windu bantu Syahrul olah duit korupsi
Merdeka.com - Kepala Kantor Kas Bank Windu Kentjana cabang Rawamangun, Jakarta, Masfufah mengaku banyak terlibat langsung mengurus uang simpanan mantan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi pada Kementerian Perdagangan, Syahrul Raja Sempurnajaya. Tetapi anehnya, Masfufah mengatakan Syahrul bukan nasabah dari bank itu.
Masfufah mengungkapkan hal itu saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (3/9). Dia mengatakan, hanya istri kedua dan anak tiri Syahrul, Herlina Triana Diehl serta Manuela Clara Diehl memiliki rekening di Bank Windu Kentjana,
"Pak Syahrul bukan nasabah. Nama rekeningnya atas nama Herlina Triana Diehl dan anaknya, dr Manuela Clara Diehl," kata Masfufah saat bersaksi.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Dimana SYL meminta Dirjen Kementan membayar tagihannya? 'Di jawaban saudara di poin 8 ada disebutkan Handphone Samsung Jet 4 tahun 2023 yang bayar kepala biro umum Kementan saudara Sukim betul?' tanya Jaksa yang membacakan BAP Rini di ruang sidang PN Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Masfufah juga mengaku Syahrul beberapa kali memintanya datang ke kantor Bappebti buat mengambil uang secara tunai. Anehnya, dia datang langsung buat melayani permintaan Syahrul.
"Pak Syahrul minta saya datang ke kantor. Saya diminta ambil uangnya. Saya datang langsung karena itu pekerjaan Kepala Kantor, dan bukan marketing," ujar Masfufah.
Masfufah mengaku mulai mengenal Syahrul sejak tiga tahun silam. Tepatnya dia pernah diundang Bappebti dalam sebuah acara di Bandung, Jawa Barat.
Meski mengaku rekening di tempat kerjanya adalah milik istri kedua dan anak tiri Syahrul, dia mengaku belum pernah melihat langsung.
Masfufah juga membeberkan transaksi dalam rekening Herlina, diduga hasil korupsi Syahrul. Yakni transaksi pada 22 Oktober 2010 hingga April 2013.
Saat itu, menurut catatan Masfufah, ada uang masuk ke rekening Herlina sebesar Rp 1,67 miliar dari Ketua Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia, I Gede Raka Tantra dan Ketua Ikatan Perusahaan Pedagang Berjangka Indonesia, Fredericus Wisnusubroto. Duit itu diduga sebagai bentuk pemerasan Syahrul kepada kedua orang itu.
"Kemudian ada transfer Rp 1,5 miliar dari dr. Maruli T. Simanjuntak," ucap Masfufah.
Duit itu ditengarai sebagai gratifikasi dari proses mediasi dengan CV Gold Asset pada Juli 2013.
Kemudian, lanjut Masfufah ada juga penempatan Rp 94,5 juta di rekening Bank Windu Kentjana nomor 1000268708, dan penyimpanan duit USD 92,100 sebagai pembukaan rekening Deposito Berjangka pada Bank Windu kantor kas Rawamangun, Jakarta Timur, atas nama Herlina.
Ada juga penyimpanan uang USD 89 buat pembukaan tabungan Kentjana pada Bank Windu kantor kas Rawamangun, Jakarta Timur, atas nama Manuela. Syahrul juga menukar SGD 120 ribu dan menyimpan uangnya di rekening Herliana pada Bank Windu Kentjana. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SYL mengakui ada penyerahan uang sebanyak dua kali kepada Firli Bahuri
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo berharap asas praduga tak bersalah tetap dikedepankan dalam perkara yang diusut KPK tersebut.
Baca SelengkapnyaSyahrul dan Hatta rencananya akan ditahan di rumah tahanan KPK.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa baru menjabat sekitar enam bulan di sana.
Baca SelengkapnyaKPK juga menjerat dua anak buah Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaAdanya temuan uang di tangan seseorang yang diduga sebagai orang kepercayaan Gubernur Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaAnak Buah SYL mengaku diminta Syahrul Yasin Limpo untuk memberikan uang Rp800 juta kepada Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKPK menyita uang Rp1 miliar lebih dalam rangkaian OTT Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa.
Baca SelengkapnyaSYL memerintahkan bawahannya untuk melakukan penarikan.
Baca SelengkapnyaPenyerahan uang itu melalui melalui Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar yang juga merupakan saudara dari SYL.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaKata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.
Baca Selengkapnya