Keponakan gagal nyaleg, paman ancam bunuh warga
Merdeka.com - Akibat tidak memperoleh suara sesuai harapan, salah seorang tim sukses (timses), yang juga paman dari calon legislatif (caleg) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk DPRD Kota Palembang, meneror warga. Jika tak mengembalikan uang yang sudah diberikan, timses itu mengancam akan membunuh warga.
Akibatnya, sejumlah warga yang menerima teror tersebut melapor ke SPKT Polresta Palembang, Kamis (17/4). Korban yang melapor sebanyak tiga orang, yakni Asnawati (47), Istiqomah (45) dan Maysun (50). Semuanya adalah warga yang tinggal di Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Menurut Maysun, sejak beberapa hari terakhir, dia dan dua rekannya sama-sama mendapat ancaman dibunuh oleh paman caleg tersebut yang diketahui bernama Pikan. Ancaman itu berupa pembunuhan yang disampaikan melalui SMS.
-
Siapa yang cemas dengan saldo tabungan Cinta Kuya? Keadaan finansial Cinta membuat Uya Kuya cemas dan ingin tahu mengapa putrinya tidak meminta bantuannya dalam situasi tersebut.
-
Siapa yang memberikan pesan merinding? Dalam kesempatan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan kata sambutan hingga memberi pesan yang mampu bikin merinding.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Kata-kata sakit apa yang seringkali membuat seseorang merasa tidak senang? Sebuah keadaan di mana seseorang merasa tidak senang karena dilukai hatinya, seperti dihina, dikhianati, ditipu, dan sebagainya.
-
Apa yang diungkapkan oleh caption galau? Caption galau akibat cinta bisa dijadikan bentuk ungkapan kesedihan menunjukkan perasaan terdalam seseorang. Apalagi ketika orang yang Anda sayangi pergi meninggalkanmu atau bahkan menolak cintamu. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kesedihan yang dalam di relung hati.
-
Apa yang membuat orang takut berlebihan? Rasa takut adalah respons alami manusia terhadap situasi yang dianggap berbahaya atau mengancam. Namun, ketika takut menjadi berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi masalah serius yang membutuhkan penanganan.
"Kami takut ada SMS terus setiap hari. Isinya mau dibunuh jika uang Rp 100 ribu tidak dikembalikan. Pengirim SMS teror itu bernama Pikan, paman caleg PPP," kata dia.
Maysun mengaku dia menerima uang tersebut sepekan sebelum hari pencoblosan. Uang itu diberikan oleh terlapor yang datang ke rumahnya yang menyuruh warga mencoblos Ropiko, caleg DPRD Kota Palembang dapil IV dari PPP.
"Kami sudah mencoblos, tapi suara caleg itu dapat sedikit. Berarti kami tidak salah dong, kok masih diancam," kata dia.
Sementara Asnawati mengaku, sebelum menerima uang dari timses caleg, ia harus membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang sudah dicap stempel dari ketua RT ke rumah Pikan. Setiap KK diberikan uang Rp 100 ribu. Namun, saat hari pencoblosan ia tak menemukan nama caleg yang dimaksud sehingga janda tiga anak ini hanya mencoblos partai dari caleg tersebut.
"Saya coblos partainya. Karena bingung namanya tidak ada," ungkapnya.
Kepala SPKT Polresta Palembang, Ipda Sopian mengungkapkan, meski kasus tersebut masuk ke ranah pemilu, pihaknya masih menerima laporan korban dengan motif ancaman. "Kami sarankan korban juga melapor ke Panwaslu karena kasusnya masuk ke ranah pemilu," tegasnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres Praka RM menjadi tersangka kasus penganiayaan yang menewaskan warga Aceh, Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan berinisial AGP (37) ditangkap polisi karena memeras hingga mengajak wanita untuk bersetubuh.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian akan terus melakukan pengawasan terhadap ibu tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca Selengkapnya