Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerabat nakhoda Brahma 12 minta pemerintah terus upayakan pembebasan

Kerabat nakhoda Brahma 12 minta pemerintah terus upayakan pembebasan Kapal Brahma 12. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Keluarga Kapten Peter Tonsen Barahama, nakhoda kapal pandu (tugboagt) Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf terus berharap upaya pembebasan terus dilakukan pemerintah. Apalagi pasca eksekusi mati salah satu tahanan asal Kanada.

"Harapan saya, semua tawanan bisa kembali ke tengah-tengah keluarga dengan selamat dan berharap pemerintah kita dan pihak perusahaan terus berusaha membebaskan mereka baik dengan cara negosiasi maupun pembayaran tebusan," tutur Charlos Barahama, ayah Peter saat ditemui di rumah mereka yang terletak di kompleks Perumahan Taman Sari Mapanget, Kota Manado, Sabtu (30/4).

Dikatakannya, informasi terakhir tentang tawanan asal Kanada yang dieksekusi mati pihak Abu Sayyaf, membuat pihak keluarga khawatir dan sedih. Mereka terus berupaya mencari informasi terkait nasib Peter dan tawanan lainnya.

"Waktu dengar berita eksekusi salah satu tawanan asal Kanada tentu saja kami sangat khawatir dan cemas. Nanti dapat kabar dari pihak perusahaan bahwa mereka baik-baik saja barulah kami agak tenang. Memang sampai saat ini perasaan (cemas) itu tetap ada namun kami keluarga berusaha terus menahan," jelas Charlos yang didampingi istrinya Sopitje Salemburung.

"Peter anak yang baik. Ia mudah bergaul dan peramah. Meski penghasilannya masih terbilang minim, ia suka membantu keluarga. Kalau orang tua ataupun anggota keluarga lain sakit, ia suka membantu dengan mengirim uang," imbuhnya.

Meski demikian, lanjutnya, bungsu dari 3 bersaudara tersebut memiliki sifat yang agak tertutup soal pekerjaan. Meski telah bergelut selama 11 tahun sebagai pelaut, Peter jarang memberi informasi kepada kedua orang tuanya.

"Kalau kerja di perusahaan (kapal) ini, yang dia bilang sudah 3 kali trip. Namun dia enggak pernah bilang kerja di kapal apa dan perusahaan mana," ujar Charlos mengenang.

Charlos masih terpukul dengan kejadian yang dialami Peter dan 9 awak kapal lainnya. Meski berusaha bersikap tenang, raut wajah kedua orang tua nakhoba TB Brahma 12 ini sesekali terlihat sayu. Charlos pun masih berharap pada upaya pemerintah dan pihak perusahaan demi kebebasan sang anak.

"Harapan saya, semua tawanan bisa kembali ke tengah-tengah keluarga dengan selamat dan berharap pemerintah kita dan pihak perusahaan terus berusaha membebaskan mereka baik dengan cara negosiasi maupun pembayaran tebusan," tutur Charlos.

Kabar terakhir dari perusahaan tempat Peter bekerja cukup melegakan hati. Informasinya, Peter Cs dalam keadaan selamat dan berada di suatu tempat yang belum diketahui pasti.

Peter sendiri menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf bersama 9 awak kapal lainnya pada Sabtu (26/3) lalu. Saat itu kapal TB Brahma 12 yang dinakhodainya dalam perjalanan dari Kalimantan menuju Batangas, Filipina. Kapal bermuatan batubara tersebut dibajak, 10 awak kapal diculik. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengakuan Tawanan Israel, “Kami Takut Pemerintah Akan Membunuh Kami dan Menyalahkan Hamas”
Pengakuan Tawanan Israel, “Kami Takut Pemerintah Akan Membunuh Kami dan Menyalahkan Hamas”

Mantan tawanan tersebut juga mengatakan helikopter Apache Israel juga menembaki mereka.

Baca Selengkapnya
Mendidih Keluarga Korban Dengar 4 Pembunuh & Pemerkosa Divonis Ringan: Binatang!
Mendidih Keluarga Korban Dengar 4 Pembunuh & Pemerkosa Divonis Ringan: Binatang!

Para terdakwa diputus bersalah tetapi hukumannya jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum.

Baca Selengkapnya
Perkataan Kejam Paspampres Praka RM Saat Bicara sama Ibu Pemuda Aceh, Tak Punya Hati!
Perkataan Kejam Paspampres Praka RM Saat Bicara sama Ibu Pemuda Aceh, Tak Punya Hati!

Praka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.

Baca Selengkapnya
Mengiris Hati, Ibu Dibui Usai Siram Air Keras ke Pria yang Mengintipnya, 2 Anaknya Nangis Mau Ikut ke Penjara
Mengiris Hati, Ibu Dibui Usai Siram Air Keras ke Pria yang Mengintipnya, 2 Anaknya Nangis Mau Ikut ke Penjara

NP dihukum 14 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau. Padahal, selama ini dia merasa diteror pria yang suka mengintipnya.

Baca Selengkapnya
Penyesalan Panca Darmansyah Ayah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa: Kenapa Saya Masih Hidup
Penyesalan Panca Darmansyah Ayah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa: Kenapa Saya Masih Hidup

Panca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan sadisnya membunuh keempat anak kandungnya.

Baca Selengkapnya
Berderai Air Mata, Kaisar Putra Anies Baswedan Peluk Sang Ibu Saat Akan Berangkat Studi ke Manchester
Berderai Air Mata, Kaisar Putra Anies Baswedan Peluk Sang Ibu Saat Akan Berangkat Studi ke Manchester

Momen perpisahan anak ke-3 Anies Baswedan dengan keluarga sebelum berangkat ke Manchester, Inggris.

Baca Selengkapnya