Kesal Diperlakukan Kasar, Istri di Siak Sewa Orang Rp50.000 Buat Aniaya Suaminya
Merdeka.com - Sindi Silitonga alias SS (45) ditangkap polisi karena diduga menyewa dua pembunuh bayaran inisial RM (27) dan LH (25) untuk menghabisi nyawa suaminya. Kedua eksekutor mengaku hanya dibayar Rp50 ribu, karena awalnya hanya diminta untuk menghajar korban.
Namun nahas, korban Marison Simaremare (47) suami Sindi, tewas usai dianiaya kedua pelaku. Saat kejadian, sang istri berpura-pura tidak tahu dengan pelaku. Bahkan dia sempat ikut pemakaman korban.
"Tidak lama setelah proses pemakaman itu, pelaku yang diduga sebagai dalang pembunuhan korban inisial SS ditangkap petugas," ujar Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramdani, Senin (2/9).
-
Siapa yang ditemukan tewas dengan kepala tertancap kayu? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Faizal menyebutkan, Sindi mengaku hanya memberi pelajaran kepada suaminya karena selama ini sering berbuat kasar. Rumah tangga mereka belakangan sering cekcok.
"Pelaku membayar Rp50 ribu kepada pelaku, katanya hanya untuk memberi pelajaran. Tapi dua pelaku yang disuruh SS justru menganiaya korban hingga meninggal dunia," ucap Faizal.
Kedua eksekutor menggunakan kayu balok menghantam kepala dan tubuh korban. Bahkan, korban sempat kabur keluar rumah. Namun karena luka yang dideritanya cukup parah di kepala, akhirnya korban tewas di Puskesmas setempat.
Sindi memasang wajah kaget ketika melihat dua orang tak dikenal datang ke rumah mereka di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Kedua pelaku langsung menghajar korban.
"Kedua pelaku merupakan warga Kecamatan Pusako Kabupaten Siak," ujar Kapolres Siak AKBP Ahmad David kepada merdeka.com.
Peristiwa itu bermula pada Sabtu (31/8) dinihari di rumah jaga samping rumah Walet milik Kopyo. Saat itu korban dan istrinya SS lagi tidur. Mereka bekerja di situ menjaga sarang wallet orang lain.
"Kedua pelaku masuk ke rumah itu dan langsung menuju kamar korban. Kedua pelaku langsung mengahajar korban dalam kondisi gelap, karena mesin genset mereka rusak," kata David.
SS lari ke kamar anak-anaknya dan membawa anak mereka menjauh dari rumah, di bawah pohon sawit tak jauh dari lokasi kejadian.
"Lalu SS kembali ke rumah karena mendengar suara teriakan suaminya. Korban ditemukan berlumuran darah di dalam parit. Ada luka bacok di kepala dan kaki korban," ucap David.
Korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan. Namun setelah sempat mendapat pertolongan medis, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 07.00 Wib.
"Kejadian itu langsung dilaporkan ke kantor kepolisian setempat, petugas bergerak ke lokasi dan melakukan pemeriksaan saksi termasuk istri korban dan warga setempat," terang David.
Kepada polisi, SS mengaku tidak melihat orang yang menganiaya suaminya karena kamar gelap akibat mati lampu mati. Polisi memulai penyelidikan dari laporan korban dan hasil olah TKP.
Tak lama setelah kejadian, polisi berhasil meringkus salah satu pelaku inisial RM. Polisi menangkapnya saat pelaku berada di rumahnya, kilometer 28 Simpang Obor Kecamatan Pusako.
"Kepada petugas, RM mengakui perbuatannya dan itu dilakukan bersama temannya LH," jelas David.
Keesokan harinya, Minggu (1/9), polisi berhasil menangkap LH sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya di Km 25 Kampung Bari-bari, Kecamatan Pusako. Saat itu, pelaku sedang dalam pengaruh minuman keras.
Saat diinterogasi polisi, kedua pelaku mengaku dibayar istri korban untuk membunuh korban. Namun, kedua pelaku mengaku tidak diberi imbalan melakukan pembunuhan itu.
"Petugas langsung mencari istri korban dan berhasil menangkapnya tanpa perlawanan. Dan untuk jenazah korban sudah dibawa ke Lipat Kain Kabupaten Kampar untuk dimakamkan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban.
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca SelengkapnyaTersangka yang berprofesi sebagai petugas parkir, tersinggung terhadap perlakuan VH yang tidak menghargai diri dan hasil kerjanya.
Baca SelengkapnyaTerkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca Selengkapnya