Kesal sidang ditunda, WN Australia pukul kamera wartawan
Merdeka.com - Persidangan kasus penipuan dan pencucian uang dengan terdakwa Patrick Morris Alexander (60) kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang yang mengagendakan pemeriksaan saksi ini batal digelar karena saksi berhalangan hadir.
Majelis Hakim yang diketuai Lendriaty Janis ini akhirnya menunda persidangan tersebut. Mantan diplomat senior Australia itu digiring ke luar ruang sidang. Di depan pintu ruang sidang, pewarta foto pun bersiap untuk mengabadikan momen tersebut.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Rabu (26/2), Patrick yang keluar dari ruang sidang langsung terlihat kesal dan menepis kamera yang akan mengabadikan gambarnya. Salah satunya kamera wartawan foto media online hampir lepas dari genggamannya. Usai menepak kamera, terdakwa pun langsung melenggang ke luar gedung pengadilan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Mengapa Fredy Pratama dituduh melakukan pencucian uang? Aset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
Para pewarta foto lain pun tersulut emosi dan menanyakan maksud tindakan tersebut, namun terdakwa hanya berucap, "sorry, sorry," katanya.
Edi mengaku kaget akan aksi yang dilakukan terdakwa Patrick. Beruntung lensa kamera milik Edi tidak mengalami kerusakan. "Dia tiba-tiba saja nampar saya, tetapi yang kena lensa kamera," ucap Edi.
Untuk diketahui, Direktur PT Bengkulu Coal Charm Hill Investment Limeted Patrick Morris Alexander (60) didakwa atas kasus penipuan dan pencucian uang. Patrick mengaku sebagai pemilik perusahaan pertambangan di Bengkulu. Namun, menurut keterangan sejumlah saksi perusahaan yang dijalani Patrick tersebut adalah fiktif.
Patrick didakwa melakukan penipuan dan pencucian uang sebesar USD 1.399.784 setara Rp 17 miliar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bebas dari Penjara, Bule Australia Terlibat Penipuan Bisnis Rokok Dideportasi dari Bali.
Baca SelengkapnyaRP ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Pondok Bambu untuk 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaModus tersangka memberangkatkan calon pekerja migran tidak sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kejadian nahas yang dialami 50 WNI korban TPPO di Sydney Australia
Baca SelengkapnyaMajelis Hakim PN Tipikor menunda pembacaan putusan perkara TPPU dengan terdakwa Rafael Alun.
Baca SelengkapnyaTuris asal Australia bernama Monique Sutherland, harus membayar denda sebesar AUD1.500 atau sekitar Rp15,2 juta, gara-gara paspornya kotor.
Baca SelengkapnyaSidang putusan kasus dugaan gratifikasi dan TPPU Rafael Alun sedianya digelar pada Kamis (4/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKerugian dalam kasus tersebut kurang lebih Rp1,8 triliun. Sementara jumlah korbannya mencapai 11.930 orang.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri turis asing yang memviralkan video anggota Polisi Lalu Lintas atau Polantas yang diakui dia suap USD100 untuk mengawalnya di Bali.
Baca SelengkapnyaMulanya, saat check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne, Australia, Monique diminta menandatangani formulir biru tambahan.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca Selengkapnya