Kesembuhan Covid-19 Meningkat Lagi Menjadi 1.189.510 Orang
Merdeka.com - Perkembangan pasien sembuh per 6 Maret 2021, jumlahnya sudah melebihi angka 1,1 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.189.510 orang dengan persentasenya di angka 86,6%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 6.823 orang.
Terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Di antaranya DKI Jakarta menambahkan 1.697 orang dan kumulatifnya yang tertinggi mencapai 335.545 orang, Jawa Barat menambahkan 1.325 orang dan kumulatifnya 182.453 orang, Banten menambahkan 719 orang dan kumulatifnya mencapai 23.163 orang, Kalimantan Timur menambahkan 474 orang dan kumulatifnya mencapai 49.896 orang, serta Jawa Timur menambahkan 463 orang dan kumulatifnya 119.664 orang.
Lalu, program vaksinasi COVID-19 per hari ini jumlah penerimanya meningkat menjadi 2.552.264 orang. Peningkatan ini dengan adanya tambahan penerima vaksin harian sebanyak 138.650 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua jumlahnya 1.130.524 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berjumlah 40.349.051 orang dan dari jumlah tersebut terdapat sasaran vaksinasi Tenaga Kesehatan sebanyak 1.468.764 orang.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Sedangkan, melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berkurang sebanyak 1.184 kasus dan jumlah totalnya menurun menjadi 147.172 kasus dengan persentasenya menjadi 10,7%. Meski demikian pasien terkonfirmasi positif melalui metode pemeriksaan RT-PCR/TCM dan rapid antigen, hari ini bertambah sebanyak 5.767 kasus.
Dengan jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 1.373.836 kasus. Dibandingkan hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 6.024.517 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 29.084 orang.
Pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni DKI Jakarta menambahkan 1.616 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 348.591 kasus, Jawa Barat menambahkan 1.094 kasus dan kumulatifnya 221.034 kasus, Jawa Tengah menambahkan 586 kasus dan kumulatifnya mencapai 157.343 kasus, Kalimantan Timur menambahkan 396 kasus dan kumulatifnya 57.688 kasus serta Jawa Timur menambahkan 393 kasus dan kumulatifnya 131.843 kasus.
Untuk pasien meninggal hari ini juga bertambah sebanyak 128 kasus dan kumulatifnya mencapai 37.154 kasus atau persentasenya di angka 2,7% dari pasien terkonfirmasi positif. Terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi harian diantaranya DKI Jakarta menambahkan 44 kasus dan kumulatifnya 5.756 kasus, Jawa Timur menambahkan 20 kasus dan kumulatifnya yang tertinggi sejumlah 9.277 kasus, Banten menambahkan 13 kasus dan kumulatifnya mencapai 627 kasus, Nusa Tenggara Timur menambahkan 8 kasus dan kumulatifnya . kasus serta Bali menambahkan 5 kasus dan kumulatifnya mencapai 971 kasus..Selain itu, dari hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, spesimen selesai diperiksa RT-PCR/TCM dan rapid antigen per hari sebanyak 78.745 spesimen dan kumulatifnya 11.126.096 spesimen. Sementara jumlah spesimen positif per hari 8.382 spesimen dan kumulatifnya 2.280.416 spesimen. Jumlah spesimen negatif per hari 42.918 spesimen dan kumulatifnya 7.164.004 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 34.851 orang dan kumulatifnya 7.420.374 orang. Pada positivity rate spesimen (gabungan) berada di angka 20,05% dan positivity rate kasus (gabungan) 18,5%. Untuk jumlah suspek tercatat ada 66.525 kasus. Dan sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya