Ketahuan suka ngelem, siswi SMP dirantai dan dikurung dalam kamar
Merdeka.com - JKM, orang tua di Singkawang, Kalimantan Barat merantai dan mengurung anaknya berinisial SS di dalam kamar berukuran 1,5 x 2 meter selam satu bulan lebih. Korban masih berusia 15 tahun dan masih sekolah di salah satu SMP setempat.
Alasan orang tua lantaran tak ingin anaknya bertambah nakal, sering bolos dan ketagihan mengisap lem.
Informasi yang dihimpun dari Polda Kalteng, Kapolres Singkawang AKBP Sandy menuturkan korban diamankan di Unit PPA dan dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Polisi juga memanggil orang tua korban dan sejumlah saksi.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa hukuman yang diberikan orangtua kepada anak yang suka bully? Dia dihukum untuk berdiri sambil memegang papan dengan bertuliskan sebuah kalimat ajakan. Para pengguna jalan dianjurkan kedua orangtua anak itu untuk membunyikan klakson jika mereka tak menyukai sosok perundung. 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Bagaimana cara orang tua otoriter mendisiplinkan anak? Mereka hidup dalam ancaman hukuman dan rasa sakit, yang dapat menyebabkan stres dan masalah psikologis di kemudian hari.
Kasus ini terungkap saat piket Singkawang Command Center (SCC) mendapat informasi melalui SMS, Sabtu (01/10). Si pengirim menyatakan bahwa dirinya dirantai dalam sebuah rumah dan sudah sebulan lebih lamanya.
Menerima laporan tersebut, petugas membalas dengan menanyakan alamat lengkap. Setelah itu si pengirim yang diduga korban membalas SMS.
"Nanti Pak Polisi nanya, ada orang namanya Kiau Ma," kata si pengirim SMS.
Setelah mendapat informasi lengkap seperti itu, polisi yang sedang piket menghubungi Reserse dan Unit PPA Polres Singkawang. Selanjutnya, tim menuju lokasi untuk mengecek kebenaran informasi yang diterimannya,
Setelah dicek, ternyata benar di tempat itu ditemukan SS dalam kondisi terikat rantai dalam kamar. Korban langsung dibawa Ke Polres Singkawang bersama paman korban berinisial JKK. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaOrangtua korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPerlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.
Baca SelengkapnyaHP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami H, bocah SMP yang harus tinggal sebatang karena keluarganya menjadi tersangka pemerkosaan bocah SMP,
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca Selengkapnya