Ketua GNPF soal rumah Kapitra dilempar molotov: Demi Tuhan saya enggak tahu
Merdeka.com - Rumah mantan pengacara Habib Rizieq Sihab, Kapitra Ampera dilempar bom molotov, di Jalan Tebet Timur Dalam 8, Jakarta Selatan pada Senin (6/8) malam kemarin. Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak tak merespons panjang. Dia hanya menegaskan bahwa tidak mengetahui dalang dibalik peristiwa tersebut.
"Demi Tuhan saya enggak tahu," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (7/8).
Yusuf juga tak mengetahui kabar tersebut. Bahkan dia bertanya balik waktu kejadian tersebut.
-
Kenapa rumah wartawan itu dibakar? 'Fakta inilah yang kemudian kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan. Kita terus menguatkan pengertian kita terjadi kejahatan, terkait hari ini kita sedang bekerja untuk menentukan siapa orang-orang yang kemudian terlibat selain para pelaku,' kata Kapolda Sumut.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang membakar rumah wartawan itu? Polisi menangkap dua eksekutor kebakaran rumah Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumut beberapa waktu lalu.Adalah dua pria inisial R dan G. '2 orang eksekutor R dan G ditetapkan tersangka,' kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat jumpa pers, Senin (8/7).
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
"Tadi malam? Enggak dengar malahan saya. Enggak ada beritanya. Suer enggak tau saya," ucapnya.
Rumah Kapitra Ampera dilempar bom molotov, di Jalan Tebet Timur Dalam 8, Jakarta Selatan, Senin (6/8) malam.
"Iya, rumah abang dimolotov," kata Kapitra saat dihubungi wartawan di Jakarta.
Caleg PDIP dari Sumatera Barat itu menjelaskan kejadian berlangsung cepat. Molotov yang dilempar langsung meledak. Hal ini bisa dilihat lewat rekaman CCTV di rumahnya.
"Itu langsung pecah. Saya punya CCTV bisa dilihat nanti. Saya masih di masjid, tadi istri ngasih tahu," katanya.
Kapitra menyatakan berdasarkan keterangan istrinya ada dua bom molotov yang meledak. Di garasi dan satu lagi mengenai rumah.
"Dua molotov, satu pecah di garasi. Itu dilempar, di garasi, masuk ke dalam rumah," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaBeredar dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK di kasus korupsi Kementan.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan terkait kasus dugaan suap proyek dan perizinan yang menjerat Gubernur nonaktif Malut Abdul Gani Kasuba.
Baca SelengkapnyaAksi teror OTK itu terjadi pada Sabtu (16/17) dini hari.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Nurul Ghufron yang memenuhi panggilan Dewas KPK pada hari ini, Jumat (27/10/2023).
Baca Selengkapnya