Ketua PBNU soal kasus e-KTP: Itu bukan korupsi lagi tapi garong
Merdeka.com - Kasus korupsi mega proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) yang menyeret sejumlah nama tokoh politik di Indonesia mendapat tanggapan dari Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj. Menurut Said Aqil kasus korupsi e-KTP merupakan hal yang memalukan dan mengecewakan.
"Uang yang dikorupsi merupakan uang rakyat. (Korupsi e-KTP) sangat memalukan dan mengecewakan," kata Said Aqil saat menghadiri launching Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Jumat (10/3).
Said Aqil menjelaskan bahwa uang yang dikorupsi seharusnya digunakan untuk membangun manajemen kewarganegaraan yang lebih canggih dan modern. Ternyata, lanjut Said Aqil, uangnya justru dijadikan bancakan.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi timah? Sebagaimana diketahui, sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus korupsi ini? Liu Liange, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank of China, kini kembali menjadi perhatian publik. Ia tidak hanya dijatuhi hukuman mati bersyarat akibat terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan suap sebesar 121 juta yuan (setara Rp270 miliar) dan pinjaman ilegal sebesar 3,32 miliar yuan (sekitar Rp6,2 triliun), tetapi juga menjadi sorotan karena merebut tunangan putranya dan dijadikan istri keempatnya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Siapa tersangka korupsi timah yang terlibat dalam kasus ini? Video itu juga menampilkan tersangka korupsi timah yang menyeret suami artis Sandra Dewi, Hervey Moeis dan sosialita Helena Lim.
"Anggarannya dimarkup. Uangnya justru dibagi-bagi dan jadi bancakan," tutur Said Aqil.
Said Aqil menambahkan bahwa konon uang yang dikorupsi dari dana e-KTP mencapai 49 persen dari nilai proyek. Jumlah yang dikorupsi, sambung Said Aqil, sudah sangat keterlaluan.
"Korupsi itu sudah keterlaluan. (Nilainya) triliunan itu. Itu bukan korupsi lagi tapi maling. Garong," tegas Said Aqil.
Said Aqil memberikan dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menegakkan hukum dan mengusut tuntas kasus korupsi e-KTP. KPK, lanjut Said Aqil, harus memberantas korupsi.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.
Baca SelengkapnyaKejagung resmi menetapkan anggota BPK Achsanul Qosasi (AQ) sebagai tersangka, Jumat (3/11/2023).
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK ungkap setiap kasus yang ditangani modus korupsinya semakin berevolusi.
Baca SelengkapnyaKPK telah menyetorkan ke kas negara uang rampasan Rafael Alun sejumlah Rp40,5 miliar
Baca SelengkapnyaRafael Alun Trisambodo ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU
Baca SelengkapnyaNawawi menyinggung soal digitalisasi yang belum mampu menjawab semua tantangan.
Baca SelengkapnyaAngka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyampaikan hasil audit, dari Rp271 triliun menjadi Rp300,003 triliun.
Baca SelengkapnyaPerlu upaya lain yakni mampu mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkan.
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaHarvey Moeis Terjerat Korupsi Timah, Abraham Samad: Banyak Total Loss Tak Masuk Kas Negara
Baca Selengkapnya