Kisah Ance, Gadis Korban Penculikan Kawin Tangkap Gara-Gara Batal Dilamar Pacar
Merdeka.com - Kasus kawin tangkap kembali terjadi di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Kasus ini kemudian viral di media sosial.
Kepolisian Resor Sumba Barat langsung bergerak cepat menangani kasus tindak pidana penculikan, membawa lari perempuan dan atau perampasan kemerdekaan tersebut.
Kasat Reskrim Iptu Doni Sare saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, kasus itu saat ini sedang ditangani penyidik.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Menurut Doni, kasus tersebut terjadi di kampung Galimara, Desa Modu Waimaringu, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat. Aksi dugaan penculikan calon pengantin perempuan ini terjadi pada Senin (25/7) sore.
Korban dalam kasus kawin tangkap ini adalah ANg alias Ance (26). Ance diculik oleh Lingu Bolu (29) warga kampung Kabala Podu, Desa Modu Waimaringu. Lingu Bolu dan Ance masih memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat.
Korban Baru Pulang Bekerja di Bali
Doni menjelaskan, Ance baru tiba di Kabupaten Sumba Barat pada tanggal 14 Juli 2022 yang lalu, setelah bekerja di Bali selama selama tahun terakhir.
Ternyata Ance telah berpacaran dengan seorang pria bernama Wadda Batte sejak 2021 lalu, saat sama-sama bekerja di Bali. Ance kembali ke kampung untuk memberitahukan kepada keluarga bahwa akan segera menikah dengan Wadda Batte.
Senin (25/7), Wadda Batte bersama keluarga sedang dinanti Ance dan keluarga di rumah untuk prosesi peminangan sesuai adat setempat. Namun hingga sore Wadda Batte dan keluarganya tak kunjung tiba.
Ance berusaha menghubungi Wadda Batte melalui handphone, namun tidak mendapatkan jawaban Ance bersama keluarga mulai gelisah dan malu, karena telah mengundang warga sekitar untuk hadir.
Salah satu keluarga Ance bernama Kurri Bili alias Bapa Nando menawarkan kepada kerabat lain atas nama Lingu Bolu agar bersedia menggantikan posisi Wadda Batte, untuk melamar Ance sebagai istrinya.
Hal ini dilakukan semata-mata untuk menutupi malu, serta mengangkat harga diri keluarga. Lingu Bolu pun menyanggupi. Sesuai adat dan kebiasaan di Sumba maka Lingu Bolu mengambil seekor kuda milik Kaur Desa bernama Matius.
Kemudian Lingu Bolu mengikat kuda tersebut di depan rumah Ance, sebagai tanda jika dirinya hendak melamar Ance. Setelah itu Lingu Bolu bersama tiga orang terduga pelaku langsung masuk ke dalam kamar Ance. Mereka mengangkat tubuh Ance secara paksa, lalu membawa korban ke rumah Lingu Bolu.
Ibu Korban Menangis Histeris
Ayah Ance, Ngila Ngongo (60), hanya bisa diam menyaksikan anak gadisnya diambil Lingu Bolu dan tiga pria lainnya. Sedangkan ibunda Ance, Karolina M Jala (56) menangis histeris hingga pingsan menyaksikan anak gadisnya dibopong empat pemuda ke atas kendaraan jenis pikap. Ance langsung dibawa ke rumah Lingu Bolu, di Kampung Kabala Poddu, Kabupaten Sumba Barat.
Saat dibawa oleh Lingu Bolu, Ance sempat berteriak sambil menangis karena merasa malu dan sakit hati dengan pacarnya bernama Wadda Batte, yang tidak menepati janji bahkan membuat malu keluarga.
"Saat itu korban sempat melakukan perlawanan, namun karena merasa dilema dan tidak bisa mengendalikan diri terhadap situasi yang sedang dialaminya," kata Doni.
"Akibatnya, korban mengalami beberapa luka kecet di pergelangan tangan kiri, punggung tangan kanan, dan memar di kaki kanan akibat genggaman dari para pelaku, saat membopong korban untuk naik diatas mobil pick up," jelas Doni Sare.
Doni menambahkan, ketika tiba, Lingu langsung menaikkan Ance ke atas rumah. Sesuai adat dan budaya Sumba, saat korban tiba di rumah Lingu Bolu, Ance diberikan satu bilah batang parang sebagai tanda lamaran.
Pada malam harinya, Ance menginap di rumah pelaku Lingu Bolu dan tidur bersama Peda Mauritta (tante dari Lingu Bolu). Selama berada di dalam rumah Lingu Bolu, Ance diperlakukan secara baik.
Pelaku Sepupu Korban
Masih menurut Doni, pelaku Lingu Bolu dan korban Ance merupakan sepupu kandung (Dalam adat Sumba merupakan anak om kandung).
Pelaku Lingu Bolu mengaku, melakukan hal tersebut karena berniat untuk mengangkat kembali harkat dan martabat Ance, yang merupakan sepupunya.
"Hal itu dilakukan dengan cara mengambil atau membawa korban, untuk dijadikan sebagai istri, namun di lakukan dengan cara yang salah dan bertentangan dengan undang-undang," kata Doni Sare.
Menurutnya, kasus ini menjadi viral karena saat kejadian, ada warga masyarakat yang merekam video peristiwa tersebut. Video ini kemudian diunggah oleh seseorang di akun Youtubenya dan kini telah viral.
Menurut pengakuan Ance, pada awalnya dia tidak ingin dipersunting oleh pelaku Lingu Bolu. Namun dia merasa sakit hati dengan Wadda Batte, sehingga terpaksa menerima pinangan yang dilakukan dengan cara, membawa secara paksa, sehingga mengalami peristiwa kekerasan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita di Sumba Barat Daya menjadi korban tradisi kawin tangkap.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) menaikkan status kasus kawin tangkap dari penyelidikan ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan mengenakan pakaian adat yang merupakan rekan korban berusaha mencegah aksi itu, namun gagal karena kalah jumlah.
Baca SelengkapnyaMengenal tradisi kawin tangkap yang sesunguhnya di Sumba, NTT.
Baca SelengkapnyaTradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintai.
Baca SelengkapnyaDiketahui, korban berinisial SA (43) kembali ke rumah di jalan Sukanagara Asri, Antapani Kidul, Kota Bandung pada Minggu (8/12) malam.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa berputar-putar selama delapan jam hingga akhirnya diturunkan di jalan dan diantarkan tukang ojek.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba pelaku meminta korban bergantian membawa sepeda motor. Saat itulah penganiayaan dan penusukan terjadi.
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka berinisial, JBT (45), HT (25), VS (25) dan MN (50).
Baca SelengkapnyaWarga Bogor bernama Caca berhasil menggagalkan aksi pelaku pencurian sepeda motor.
Baca SelengkapnyaUsai membacok kedua warga itu langsung melarikan diri ke luar pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral soal istri yang menghilang sehari setelah akad nikah rupanya kabur bersama sang mantan.
Baca Selengkapnya