Kisah bocah 9 tahun nyetir Ferrari di India dan kasus Dul

Merdeka.com - Pada awal April lalu muncul sebuah video tentang seorang bocah di India yang nyetir mobil Ferrari. Ferrari 430 itu dikendarai oleh seorang bocah yang baru berusia 9 tahun.

Dalam video yang diunggah di Youtube itu, bocah tersebut menyetir supercar bermesin V8 4.300 cc seharga Rp 2 miliar lebih dengan seorang temannya yang juga masih bocah. Temannya itu duduk di sampingnya tanpa pengawasan dari orangtuanya. Video itu diunggah ke Youtube pada 10 April lalu.

Video itu pun langsung memicu kemarahan luas di India. Sang ayah tajir, bernama Mohammed Nisham langsung mendapat kecaman karena membiarkan anaknya yang masih di bawah umur menyetir di jalanan umum.

Karena masifnya kecaman, sang ayah tajir itu pun langsung ditangkap polisi. Mohammed Nisham dianggap lalai karena membiarkan anaknya menyetir mobil. Meskipun tidak terjadi kecelakaan atau menabrak, polisi India akhirnya tetap memenjarakan ayah tajir tersebut.

Lalu bagaimana dengan kasus yang menimpa Abdul Qodir Jaelani, putra bungsu Ahmad Dhani?

Seperti diketahui, Mitsubishi Lancer B 80 SAL yang dikemudikan Dul mencapai kecepatan 105,8 km/jam hilang kendali, lantas membanting setir ke kiri hingga menabrak pembatas Jalan Tol Jagorawi. Tak sampai di situ, mobil juga terbang ke jalur sebelah yang berlawanan arus.

Saat itulah, sedan hitam itu menabrak bagian bemper belakang Toyota Avanza kemudian kembali menghantam Daihatsu Gran Max di belakangnya hingga rusak parah.

Enam orang tewas dalam insiden itu. Bahkan sembilan orang masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit termasuk Dul.

Jika di India saja orangtua yang membiarkan anaknya yang di bawah umur menyetir bisa di penjara, lalu bagaimana jika anak di bawah umur menyetir dan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan 6 orang tewas dan 9 orang luka berat?

Berikut video bocah mengendarai Ferrari yang menghebohkan India itu:

(mdk/hhw)