Kisah haru prajurit TNI mengajar mengaji di pedalaman
Merdeka.com - Peran prajurit TNI tak cuma menjaga pertahanan dan keamanan. Dalam program TNI manunggal membangun desa, mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat.
TNI membantu masyarakat membangun jembatan, tempat ibadah, sekolah, hingga fasilitas desa. Tak jarang di daerah terpencil mereka juga menjadi guru-guru di sekolah. Maklum, tenaga pengajar di pedalaman sangat kurang.
Di masjid dan mushola anggota TNI juga mengajar anak-anak mengaji. Jauh dari keramaian mereka membimbing anak-anak membaca Alquran dan memahami Agama Islam.
-
Siapa yang mengajarkan ngaji di Lebak? Tiga orang anak tampak menunggu giliran mengaji yang dipandu oleh Syarif. Ia membibing tetangganya itu secara tartil atau membaca Al Quran dengan perlahan. Cara Syarif mengajar benar-benar sabar.
-
Bagaimana anak-anak tunarungu belajar mengaji? Menariknya, pembelajaran mengaji ini menggunakan metode bahasa isyarat agar lebih nyaman diikuti oleh anak-anak tersebut.
-
Dimana anak-anak tunarungu belajar mengaji? Masjid Raya Al Azhom di Kota Tangerang, Banten, menjadi tempat yang ramah untuk disabilitas.
-
Siapa kakek yang jago bahasa? Thanh mulai belajar bahasa asing sejak kecil, dia belajar bahasa Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa Prancis, sebelum akhirnya belajar bahasa Mandarin saat dewasa.
-
Bagaimana Syarif mengajarkan ngaji? Cara Syarif mengajar benar-benar sabar. Anak-anak yang sudah meluangkan waktu diharapkan bisa menghafal huruf demi huruf, sehingga saat dewasa sudah bisa membacanya dengan lancar.
-
Apa yang dilakukan guru ngaji itu? Pria yang berprofesi sebagai guru mengaji itu mengaku terus teringat bayang-bayang wajah sang istri yang sedang hamil. Sesekali dia juga teringat dua anaknya yang masih kecil meminta segera pulang.Malam itu, pada Jumat (7/6) malam dia menangis diteror berjuta pikiran tak nyaman.
Seperti yang dilakukan Pratu Yasir Arafat dan kawan-kawannya dari Yonif 114/Satria Musara. Setiap malam dia mengajar mengaji dan ilmu agama kepada anak-anak Desa Badak Kecamatan Dabun Gelang, Aceh.
belasan anak-anak dengan tekun menirukan bacaan. Sesekali terhenti seraya mengeja huruf dibimbing Pratu Yasir Arafat. Karena sudah akrab, mereka tak memanggil 'Pak' tetapi 'Cik' atau 'Pakcik'. Dalam bahasa setempat, Cik artinya Paman.
"Cik, ini seperti apa bunyinya", terdengar salah satu anak-anak bertanya. Pakcik Yasir pun dengan sabar menjelaskan.
Ada beberapa anak Desa Badak yang tergabung dalam kelompok belajar mengaji. Di antaranya Suci Mulya (5 th), Miska Jaya (8 th) dan Revi Asmika (10 th).
Kegiatan belajar mengaji di Desa Badak berlangsung sejak awal bulan Juli dimana TMMD digelar. Orang tua anak mengaku senang anaknya dapat bimbingan mengaji setiap usai Salat Magrib.
Di akhir pengajian, anak-anak diajarkan menghafalkan surat pendek dan ditutup dengan pembacaan doa.
"Saya bangga dengan TNI, pagi hingga malam tak kenal lelah, anak kamipun akrab dengan TNI," kata Ali Umar (33), salah seorang warga, Senin (17/7).
Mengajar mengaji bukan hal baru untuk Pratu Yasir. Hampir setiap malam di asrama Batalyon pun dia membimbing putra-putri prajurit belajar agama.
"Penanaman ilmu agama adalah bekal hidup dunia dan akhirat," kata Yasir.
Tak cuma di Aceh, para prajurit TNI juga mengajar Agama Islam di pedalaman Papua. Pratu Arif dan Pratu Suprat dari Yonif 400 Raider dengan ikhlas mengajarkan anak-anak kecil membaca iqro dan Alquran di mushola Pos Wembi, Keerom.
Para orang tua antusias melihat kegiatan tersebut. Mereka kemudian membantu memperbaiki mushola tersebut sehingga lebih layak digunakan. Tentu hal ini membuat kedua prajurit itu gembira.
"Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW bahwa sampaikanlah walau satu ayat itu menjadi penyemangat bagi kami untuk selalu ber amar maruf nahi mungkar. Agar hidup ini InsyaAllah menjadi bermanfaat bagi orang lain," ujar Pratu Arif.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak cara untuk mengajari anak belajar mengaji.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan panglima TNI yang bahagia melihat anak prajuritnya yang pandai mengaji.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dia justru menggunakan bahasa sederhana hingga menuai gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaViral kisah polwan cantik yang hafal 30 juz. Ia bahkan mengajarkan ngaji gratis untuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaTiada habis perlakuan menunjukkan kasih sayang dilakukan oleh para prajurit TNI untuk anak-anak Papua.
Baca SelengkapnyaTampak sang adik langsung hormat dan push-up saat bertemu dengan sang kakak.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah jadi bagian dari masyarakat Betawi dan kini masuk kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaTernyata, telunjuk yang menjulang tinggi itu adalah bahasa isyarat huruf hijaiyah "ba"
Baca Selengkapnya