Kisah jujurnya sopir angkot pensiunan TNI di Bandung yang bikin haru
Merdeka.com - Usianya sudah uzur, namun tak mematahkan semangatnya untuk mencari nafkah halal bagi keluarganya. Kekurangan juga tak membuat keimanannya rapuh. Lelaki tak pernah takut kehilangan rezeki, sebab semuanya sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa.
Lelaki ini bernama Yusuf Supriyatna. Dia adalah pensiunan Tentara Nasional Indonesia Angkatan darat (TNI AD). Di usianya yang ke-72 tahun, Yusuf beralih profesi menjadi seorang sopir angkot jurusan Gedebage-Cibeureum.
Cerita kesalehan ini dituangkan Meirna Nurdini Thomas dalam akun Facebook miliknya. Wanita berhijab itu mengaku kagum dengan sosoknya yang sederhana. Meski menjadi sopir angkot, Yusuf tidak lupa untuk tetap rapi selama bekerja.
-
Siapa yang mendapatkan jaminan Allah? 'Barangsiapa sholat subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah.'
-
Siapa yang memberikan anugerah terindah? “Sesungguhnya, keluarga adalah anugerah terindah yang pernah diberikan Tuhan.“
-
Siapa yang berjanji memberikan rezeki? Allah SWT telah menjanjikan memberikan bantuan kepada hamba-Nya, ini tertulis dalam wahyu-Nya di Alquran (QS.Ath Tholaq: 2-3). Adanya janji ini akan diberikan utamanya kepada hamba-Nya yang bertaqwa.
-
Bagaimana cara mencapai kesuksesan dengan pasrah kepada Allah? Pasrah kepada Allah bukan berarti kita melepaskan semuanya tanpa adanya usaha badan untuk mencapainya. Untuk mencapai sebuah kesuksesan, usaha dan doa merupakan dua hal yang wajib dilakukan seorang muslim.
-
Siapa yang memiliki ciri ikhlas? Orang yang ikhlas memiliki niat yang tulus dan murni dalam segala tindakannya. Mereka melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain, melainkan semata-mata karena keinginan untuk berbuat baik.
-
Siapa yang dijamin Allah untuk mendapat rezeki jika niat bayar utang? 'Barangsiapa yang berutang dan berniat untuk membayar, namun dilanda kesulitan hingga ia tak mampu melunasinya, maka Allah akan memberinya keberkahan dalam harta dan membantunya keluar dari kesulitan yang ia alami.' (HR. Bukhari dan Muslim)
"Pengemudi tua, umurnya pasti lebih dari 70 tahun, tersenyum, dan langsung menjalankan kendaraannya, pelan, tidak tergesa, dengan pantofel hitam berkaus kaki rapi," demikian dikutip merdeka.com dari akun Facebook Meirna, Selasa (5/12).
Kekaguman pertamanya datang saat Yusuf menerima sebotol air minum kemasan dari seorang pedagang yang memaksa. Meski membayar dan melanjutkan perjalanannya, namun dia malah memasukkan botol tersebut ke dalam laci dan menolak mengonsumsinya.
"Air ini enggak saya minum, neng. Haram. Kenapa haram? Karena bukan dari hasil jual beli atas kesepakatan tapi pemaksaan. Filosopi jual beli adalah si pembeli membutuhkan, dan penjual memiliki barang yang kita butuhkan. Ini, saya tidak butuh, karena saya bawa minum dari rumah, ini namanya jual paksa tapi ya bapak mah ikhlas aja, karena rejeki bapak sudah diatur oleh Allah, tidak akan berkurang karena itu," ujar Yusuf.
Tak berhenti sampai di sana, Yusuf juga tak mengeluh ketika seorang bocah memberikan ongkos tak sesuai dengan tarif yang ditetapkan. Bocah ini hanya memberikannya dua kepingan uang Rp 500. Meski gemas, Meirna mencoba menghibur, namun jawaban yang diterima justru mengejutkannya.
"Dasar anak-anak, dimaklum ya pak."
"Anak itu enggak salah neng. Namanya anak-anak tergantung bagaimana ajaran orangtuanya, enggak apa-apa, kan rejeki bapak mah sudah diatur oleh Allah," jawab ayah tiga anak ini.
Kepada Meirna, Yusuf memperlihatkan KTP dan kartu pensiunan TNI AD. Pria kelahiran 1943 ini mengaku ikhlas menjalani pekerjaannya sebagai sopir, enggan mengeluh.
"Namanya ikhtiar kita harus sabar dan ikhlas, dan yang utamanya adalah harus yakin kepada Allah. Kalau kita tidak yakin, percuma. Pasti yang kita dapat hanya capek, dan jangan lupa ngadoa."
"Bapak tidak pernah merasakan kesusahan hidup, neng. Kuncinya salat lima waktu jangan ditinggalkan, dan kalau kita ada permintaan sama Allah, minta lah sehabis salat, sehabis Tahajjud, dan lakukan salat hajat, pasti diijabah oleh Allah," lanjutnya.
Sepanjang perjalanan, Yusuf tak pernah sekalipun menghitung uang yang didapatnya dari hasil menarik angkot. Tak hanya itu, dia juga enggan ngetem atau menyalip angkot di depannya demi meraih rezeki. Bahkan, ia berusaha menghormati penumpangnya yang baru turun dari kendaraannya dengan tangan kanan, meski sulit untuk meraih upahnya tersebut.
"Allah sudah memberikan rejeki ke bapak dari ongkos penumpang, bapak akan bersusah payah mengulurkan tangan kanan, sebab apa? Allah sudah ngasih rejeki masa kita terimanya pake tangan kiri, gimana mau berkah?" tegasnya.
Itulah kisah seorang kakek saleh yang selalu berucap syukur atas nikmat dan rezeki yang diterimanya. Kisah ini dipuji ribuan pengguna media sosial lain. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaMbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.
Baca SelengkapnyaPO Haryanto merupakan jasa transportasi AKAP dari Kudus, Jawa Tengah yang dirintis oleh Haryanto, mantan anggota TNI yang sempat menarik angkot.
Baca SelengkapnyaSepeninggal sang ayah, dia dan saudaranya hanya hidup dari uang pensiunan.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku bisa meraih mimpinya lewat usaha dan doa dari kedua orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMeski berprofesi sebagai pedagang tahu keliling, sang anak berhasil menyelesaikan pendidikan Bintara.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaKisah pria dulu bos rental mobil namun bangkrut dan jatuh miskin. Kini tumbuh menjadi seorang pengusaha kuliner berjualan nasi telur yang sukses.
Baca SelengkapnyaPria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Baca Selengkapnya