Kisah-Kisah Haru Warga Asli Wamena Coba Selamatkan Pendatang saat Rusuh
Merdeka.com - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, membuat warga trauma. Para perusuh bersikap anarkis hingga kerusuhan tersebut menimbulkan korban. Bahkan sebagian korban ialah warga pendatang.
Oleh karena itu, saat peristiwa terjadi warga asli Wamena berusaha menyelamatkan para pendatang. Mereka ingin melindungi pendatang dari aksi perusuh yang membabi buta. Berikut kisah haru saat warga asli selamatkan pendatang:
Sembunyikan Pendatang di Rumah
-
Siapa yang meminta perlindungan dari orang zalim? Nabi Nuh AS membaca doa dari Al-Qur'an surat Nuh ayat 28 untuk memohon agar dilindungi dan dijauhkan dari kaumnya yang zalim tersebut;
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
-
Mengapa penting melawan perundungan? Mulailah membawa perubahan dengan berhenti melakukan perundungan. Jangan biarkan kata-kata kasar menguasai kita. Bersikaplah ramah dan bijak kepada semua orang di sekitarmu.
-
Bagaimana cara DPR agar WNA jera? Terakhir, Sahroni juga meminta agar WNA tersebut langsung dideportasi usai menjalankan hukuman. Menurutnya hal tersebut dapat menunjukkan ketegasan negara dalam menyikapi WNA arogan yang kerap meresahkan masyarakat.'Yang terpenting jangan langsung dideportasi, keenakan. Biarkan dia bertanggung jawab dulu atas perbuatannya di sini. Jerat hukuman jikalau memenuhi unsur-unsur pidana lainnya. Setelah selesai menjalani semuanya, baru boleh dideportasi. Biar ada efek jera dan kapok. Kalau nggak begitu mereka bakal bawa pulang cerita bahwa mereka ‘bebas’ berbuat aneh-aneh di Indonesia. Dan kita tidak ingin begitu,' tutup Sahroni.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap WNA? Dari 18 anggota polisi, terdapat 12 nama yang telah beredar dan telah diidentifikasi. Beberapa nama tersebut adalah: 1. Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP ME 2. Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol J 3. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol DF 4. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP YTS 5. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu SM 6. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu S 7. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu AJMG 8. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir FRS 9. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir DW 10. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka WTH 11. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka RP 12. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu D.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
Warga asli Wamena, Papua, Obeth Mabel, heran ketika melihat banyak orang berlarian nampak panik. Tak lama, sekelompok orang tak dikenal membuat rusuh dengan membakar rumah toko, kios dan rumah warga, di pertigaan Pasar Jibama.
Mabel dan warga lainnya mencoba menghalau perusuh, namun tak berhasil. Mereka tetap membakar toko dan rumah-rumah warga.
Situasi genting, Mabel dan warga mengajak pendatang mengungsi ke rumah para warga asli di kawasan Jembatan Pikhe. Mabel khawatir warga pendatang menjadi sasaran perusuh.
"Kurang lebih 58 kepala keluarga. (Mereka warga perantau) suku Batak dan (perantau dari) Engrekang, (Sulawesi Selatan). (Kami membawa mereka beserta) anak-istrinya mengungsi ke rumah kami, (para warga asli). Beberapa orang (diantaranya) sopir enam truk milik saya, juga saya selamatkan," kata Mabel, dikutip dari Jubi.co.id, Selasa (1/10).
Berjalan Kaki ke Pusat Kota
Setelah menyembunyikan pendatang, warga asli masih cemas dengan situasi mencekam saat itu. Akhirnya warga sepakat untuk mengantar para pendatang ke pusat kota Wamena.
Dari kawasan Jembatan Pikhe ke kota Wamena, warga harus menempuh 6 kilo meter dengan berjalan kaki. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan warga pendatang.
"Kami kumpulkan mereka semua, kami (membuat pagar betis) di sekeliling mereka, berjalan kaki antar mereka masuk ke kota Wamena," kata warga asli Obeth Mabel, dikutip dari Jubi.co.id, Selasa (1/10).
Tak Tuntut Imbalan
Saat berjalan kaki menuju kota Wamena, warga asli yang membawa pendatang harus melewati massa yang tengah melakukan rusuh. Mereka khawatir para perusuh melukai pendatang. Sehingga warga asli berusaha, melindungi dengan membuat pagar betis.
Namun, mereka selamat sampai tiba di pusat kota Wamena. Salah seorang warga asli, Obeth Mabel mengaku tak menuntut apapun yang telah dilakukan kepada pendatang. Baik itu pengakuan atau imbalan. Mabel dan warga asli lainnya ikhlas menolong.
"Kami tidak semuanya jahat. Kami ada yang baik. Banyak (orang) telah berupaya menyelamatkan banyak nyawa orang lain," ungkap Mabel, dikutip dari Jubi.co.id, Selasa (1/10).
Pertaruhkan Nyawa
Saat kerusuhan terjadi di Wamena, para pendatang diselamatkan oleh warga asli. Mereka disembunyikan di dalam rumah.
Salah seorang warga asli yang menyelamatkan pendatang Mama Manu. Pendatang yang dibantunya ialah Nani Susongki, perempuan asal Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Letak rumah Mama Manu tepat berada di belakang rumah Nani. Mama Manu menyembunyikan Nani di rumahnya.
Di rumah itu, Nani, keluarganya dan beberapa warga lain bersembunyi. Tiba-tiba sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi rumah Mama Manu. Pemilik rumah berupaya melindungi warga yang berada dalam rumahnya.
Mama Manu juga meminta massa tidak membakar mobil yang sehari-harinya dijadikan mata pencaharian suami Nani.
Nani tidak pernah menyangka Mama Manu mempertaruhkan nyawanya, berhadapan dengan sekelompok orang bersenjata tajam untuk melindungi warga yang berlindung dalam rumahnya.
"Mama Manu bilang tolong jangan dibakar. Itu saya punya anak. Jangan bakar mobil nanti merembet ke rumah saya. Akhirnya massa meninggalkan lokasi. Kami sendiri sudah lemas, seperti tidak bisa berdiri lagi," kata Nani.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnya