Kisah Mbah Bandiyem dan perempuan yang menggilai Gubernur Ganjar
Merdeka.com - Dengan segala atribut positif yang dimilikinya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kini punya banyak fans atau idola. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa ada satu orang yang dilabeli sebagai fans pertama sang gubernur.
Dialah Mbah Bandiyem. Bukan tokoh masyarakat, bukan pula pejabat. Dia hanya perempuan tua yang setiap hari menjajakan jajan pasar di Kantor Gubernur. Cerita tentang Mbah Bandiyem dibahas dalam satu tulisan tersendiri di bab V buku Gubernur Jelata karangan Agus Sunandar alias Agus Becak. Buku ini diluncurkan Sabtu (17/12) di Candi Gunung Wukir, Magelang.
Diceritakan, pertemuan Ganjar dan Mbah Bandiyem terjadi pada satu momen yang menggelikan. Beberapa hari setelah dilantik jadi gubernur, Ganjar sedang terburu-buru turun dari ruang kantornya di lantai dua. Berjalan tergesa, dia menuju mobilnya untuk menghadiri suatu acara.
-
Apa yang terjadi dengan pejabat yang datang ke Kembang Gundul? Pejabat yang datang ke sini, terutama saat dia menggunakan seragam, biasanya tak lama kemudian akan dipindahtugaskan atau turun jabatan.
-
Siapa Nyi Mas Gamparan? Sosok Nyi Mas Gamparan merupakan panglima perang perempuan dari Keraton Surosowan yang menolak mentah-mentah kedatangan penjajah ke Banten.
-
Siapa yang sering membuat Ganjar mendengar keluhan? Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat selama berkeliling di berbagai daerah.
-
Apa yang disayangkan Ganjar? Ganjar menyayangkan kembali terjadinya pelanggaran etik oleh penyelenggara negara setelah apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK).
-
Siapa yang Ganjar temui? Setibanya di lokasi, Ganjar langsung melakukan pertemuan secara tertutup dengan pengurus Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah.
-
Siapa yang ditemu Ganjar di Jakarta? Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemani istrinya, Atikoh menemui anak-anak muda di Tim Pemenangan Muda Creative Hub, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tiba-tiba, Mbah Bandiyem mengejarnya. Baru saja Ganjar mau masuk mobil, Mbah Bandiyem dengan berani menyapa dari belakang. Ganjar yang tidak tahu menahu jadi kaget.
Masih dengan heran karena belum kenal, Ganjar lagi-lagi dikejutkan dengan kalimat yang meluncur dari bibir Mbah Bandiyem. "Pak Ganjar, nyuwun pangapunten kala wingi kula mboten nyoblos njenengan, kula dipeksa ken nyoblos Pak 'Anu' (sensor). Tapi ati kula kangge Pak Ganjar," katanya dengan nada sedikit genit (hlm 201).
Spontan Ganjar tertawa terbahak-bahak. Dia tidak jadi masuk mobil dan ngobrols ebentar dengan Mbah Bandiyem. "Nggih mboten menopo. Maturnuwun donganipun," katanya.
Itulah uluk salam pertama Mbah Bandiyem pada gubernurnya yang baru. Sebuah kalimat biasa dan polos sebenarnya. Tapi jika diperhatikan mengandung sebuah cerita getir. Bahwa penyelenggaraan pemilihan umum negeri ini ternyata belum benar-benar bersih dari cara- cara tidak sehat untuk mendapatkan suara.
Cerita Mbah Bandiyem berkenalan dengan gubernur itu menjadi viral di kalangan pegawai Pemprov Jateng. Perempuan tua itu pun dinobatkan menjadi 'fans pertama gubernur'.
Bagaimana dengan fans kedua, ketiga dan seterusnya? Tidak dijelaskan. Namun beberapa bagian buku Gubernur Jelata juga menceritakan tentang salah satu fans bernama Bu Endang Sedep yang bernazar menyuguhkan bothok kalau bertemu Ganjar (hlm 203). Ada pula anak kecil bernama Eki yang dengan puisinya menggegerkan pertemuan warga dan Ganjar di Tawangmangu.
Terakhir, ada seorang perempuan yang setiap hari menunggu Ganjar di Kantor Gubernur. Dia mengaku sebagai isteri Ganjar dan telah memiliki dua anak. Pegawai tata usaha dan ajudan gubernur sempat dibuat bingung oleh tingkah perempuan ini. Sebelum akhirnya diketahui bahwa dia mengidap gangguan jiwa karena ditinggal lari calon suami hanya beberapa hari menjelang pernikahannya.(hlm 202)
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di daerah Magelang, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSeorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaPernyataan calon wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Suswono tuai kritikan masyarakat di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan putri Sultan HB X GKR Bendara sedang memilih nasi di angkringan pinggir jalan, sosoknya langsung dipuji warganet.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Fadil Imran sedang jongkok dan membeli jajanan pasar milik ibu-ibu yang sedang mangkal.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini dikaruniai enam orang anak.
Baca SelengkapnyaKhofifah memborong berbagai dagangan penjual seperti ayam, sayur mayur, telur asin, hingga makanan produk olahan para emak-emak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca Selengkapnya