Kisah musala mungil di Taipei yang dibangun untuk hormati WNI
Merdeka.com - Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mengapresiasi pengelola Taipei Main Station (TMS) Taiwan yang menyediakan musala di tempat strategis berkumpulnya para warga negara Indonesia pada hari libur itu.
"Di luar dugaan, pengelola menyediakan musala secara sukarela," kata Agus Susanto selaku juru bicara Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Taiwan setelah menerima kunci musala dari pengelola TMS di Taipei, Minggu (1/2).
Dengan adanya musala itu, para WNI beragama Islam yang biasa menghabiskan hari libur di TMS tidak akan kesulitan dalam menunaikan ibadah shalat.
-
Apa yang istimewa dari bangunan Masjid Tuha? Uniknya, lahan candi Indrapuri ini berbentuk bujur sangkar dengan bangunan dibuat seperti punden berundak sehingga membuatnya lebih tinggi dari daratan sekitarnya.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang unik dari masjid di Tuban ini? Masjid sekaligus pondok pesantren di Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini terbilang unik. Jika biasanya pesantren didirikan di atas tanah, pesantren ini justru dibangun di bawah tanah seperti gua.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Bagaimana Masjid Tiban dibangun? Suradi mengatakan, kayu yang ada di masjid itu masih asli peninggalan zaman dulu. Pada zaman dulu, kata Suradi, berapapun jemaah yang masuk dapat ditampung masjid berukuran kecil itu.
-
Dimana letak Masjid Tiban? Lokasinya di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06 Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang.
"Baru kali ini, pengelola TMS menyediakan musala. Bagi kami ini adalah berkah," kata Agus yang sejak 2002 telah bekerja di Taipei itu.
Sementara Ketua PCI Muhammadiyah Taiwan Adam Jerusalem juga merasa gembira adanya musala tersebut. "Tentu hal ini sangat membahagiakan kami," ujarnya.
Meskipun tempatnya relatif kecil hanya cukup untuk menampung enam orang, dia menganggap bahwa itikad baik pengelola musala tersebut harus diapresiasi.
Sementara itu, Kepala TMS, Hsin-Li Chien, mengatakan bahwa disediakannya tempat beribadah bagi umat Islam itu atas permintaan dari seorang temannya berkewarganegaraan Indonesia yang melihat bahwa hampir setiap pekan gedung itu selalu dipadati WNI, baik pekerja maupun pelajar.
"Setelah kami pikir-pikir, akhirnya tempat yang biasanya untuk istirahat karyawan TMS itu alangkah baiknya kalau dijadikan tempat sembahyang Muslim," ujarnya.
Kemudian untuk memudahkan pengawasan dan pengelolaan, pihaknya meminta bantuan PCI-NU. "Setiap hari Sabtu dan Minggu, kami minta tolong teman-teman dari PCI-NU untuk menjaganya," ujar Chien.
Musala berukuran sekitar 4 x 3 meter itu berada di Blok B-1 atau di ruang loker dekat loket pembelian tiket kereta api super cepat dan kereta reguler.
Sejak dibangun tahun 1891, baru kali ini TMS yang merupakan tempat pemberhentian berbagai jenis kereta api dan bus itu memiliki musala.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, TMS selalu dipadati oleh WNI karena mudah dijangkau dari berbagai penjuru Taiwan. Selain tempatnya yang bersih dan nyaman, di TMS terdapat beberapa mal yang menjual berbagai aneka barang kebutuhan.
Umat Islam di Taiwan juga sering menggelar acara keagamaan di TMS dan sekitarnya. Bahkan kantor Sekretariat PCI-NU Taiwan berada di samping TMS.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaPembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei.
Baca SelengkapnyaBak miniatur Taj Mahal, intip kemegahan Masjid Agung Natuna di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaKisah wanita Indonesia ceritakan pengalaman tarawih di Jepang ini viral, pulangnya diantar mobil polisi.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut tepatnya berada di musala salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaMasjid di Kota Serang ini arsitekturnya unik dan menyerupai klenteng
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaBerikut video viral stasiun kereta di Taiwan yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai salah satu Announcer.
Baca SelengkapnyaTempat ini biasa digunakan untuk wisata ziarah serta bagian dari belajar sejarah kerajaan.
Baca SelengkapnyaAkulturasi budaya di Kota Muntok berjalan seiring dengan tumbuhnya pertambangan timah. Budaya toleransi berjalan baik di kota itu.
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca SelengkapnyaPembangunan masjid ini bertujuan untuk mengingat kematian, usai banyak anggota keluarganya yang wafat.
Baca Selengkapnya