Kisah pelarian tiga Gerwani dari penjara Bukit Duri
Merdeka.com - Truk dan motor lalu lalang di Komplek Ruko Bukit Duri Plaza, Jakarta Selatan. Jejeran ruko yang tampak kuno berdiri berderet. Beberapa kuli membongkar barang-barang untuk dimasukkan ke gudang. Sama sekali tak ada bekas-bekas sebuah penjara besar pernah berdiri di sana.
Sejak tahun 1984, Penjara Wanita Bukit Duri sudah dibongkar. Penjara ini dulu pernah sesak dengan tahanan politik tahun 1968 hingga 1979. Para anggota Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan tokoh-tokoh PKI pernah dipenjara di sini.
Lokasi di dekat Kampung Melayu dulu merupakan benteng pertahanan kolonial Belanda tahun 1600an. Pagar berduri dibangun di sepanjang tepi sungai Ciliwung. Letak benteng itu memang agak tinggi sehingga menyerupai sebuah bukit kecil jika dilihat dari seberang sungai. Inilah asal nama Bukit Duri.
-
Mengapa tahanan Palestina dipukuli di penjara? 'Ada yang pingsan akibat pukulan di penjara. Ada seorang tahanan; setelah kehilangan kesadaran akibat pukulan, mereka mengeluarkannya dari sel, dan saya pikir mungkin dia sudah meninggal, tetapi kami tidak bisa mengetahui apapun tentangnya. Pasukan pendudukan menyerang kami dengan brutal. Mereka memukuli beberapa tahanan sampai mereka pingsan, dan yang lain menangis karena kekejaman penyiksaan,' ujarnya.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana cara tahanan saling menganiaya? 'Jadi sesama tahanan mereka saling pukul sehingga mereka lebam-lebam. Bahkan di Rutan juga salah satu tersangka mereka dipukulin sesama mereka sendiri, ini terungkap.' pungkasnya.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
Kini, bangunan penjara sudah berganti dengan Ruko Bukit Duri Plaza. Sementara bengkel senjata di sampingnya menjadi Komplek Bukit Duri Permai. Wartawan merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Islahudin mendatangi lokasi ini pekan lalu.
"Dulu di sini seram. Rumah saya dekat sekali dengan penjara itu. Sering ada teriakan-teriakan. Kata orang tua saya itu penjaga lagi menyiksa tahanan," cerita Indra (57), seorang warga yang kini menjadi sekuriti di Komplek Ruko Bukit Duri Plaza.
Warga lain, Jayadi (55) menceritakan peristiwa yang tidak pernah akan dilupakannya. Sekitar tahun 1975, Jayadi bekerja sebagai tukang becak. Pada suatu hari, menjelang siang. Tiba-tiba orang-orang dikejutkan tiga tahanan wanita yang mencoba melarikan diri dengan menyeberangi Sungai Ciliwung. Teriakan-teriakan penjaga yang mengejar terdengar keras. Rupanya ada tiga orang Gerwani yang melarikan diri.
"Saya ingat mereka cuma pakai pakaian dalam. Lari menyeberang sungai, tapi dikejar dan tertangkap. Saya lihat mereka dipukuli penjaga. Warga hanya diam saja, tak ada yang berani (membela). Kasihan mereka," kata dia.
Sri Sulistyawati (71), adalah seorang wartawati Warta Buana yang sebelas tahun dipenjara di Bukit Duri. Sri menjadi tahanan politik karena dianggap pembela Soekarno. Alasan lain, Sri pernah membantu mendirikan Gerwani cabang Jakarta. Selain itu suami Sri adalah Ketua Pemuda Rakyat Sukatno yang menjadi underbouw PKI. Tanpa pengadilan Sri dijebloskan ke penjara.
"Di sana saya makan dengan pinset karena nasinya dicampur dengan beling dan pasir. Mereka (Pemerintah Soeharto) ingin kita mati pelan-pelan," jelas Sri kepada merdeka.com.
Sri menjelaskan umumnya tahanan tidak disiksa di Penjara Bukit Duri. Tapi dibawa ke tempat lain. Istilahnya dibon, atau dipinjam. Nasib tahanan pun bergantung ke tempat mana dia dibon.
"Banyak yang tidak kembali lagi ke tahanan. Mungkin dieksekusi," kata Sri yang mengalami siksaan di lokasi Gang Buntu, Kebayoran Lama.
Ketika napi wanita lain dikirim ke Plantungan, Sri tetap ditahan di Bukit Duri. Oleh pemerintah Orde Baru dia memang dikategorikan tahanan politik kelas A bersama para tokoh PKI yang lari ke Blitar Selatan. Kelas A adalah kategori tapol yang dianggap paling berbahaya.
Penjara Bukit Duri kini sudah runtuh. Tapi sejarah kelam mereka yang ditahan tanpa pengadilan tak akan pernah dilupakan warga dan mantan tahanan penjara wanita Bukit Duri. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaTujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, ketiganya kabur dari sel dengan cara merusak terali besi sel dengan menggunakan gergaji pada Senin (11/3) lalu.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnya5 Tahanan Kasus Narkoba Kabur Setelah Jebol Dinding Rutan Polres Barru
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca Selengkapnya