Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pesinden 3 zaman yang terlupakan

Kisah pesinden 3 zaman yang terlupakan Rubinem. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Siapa sangka pemilik warung gudeg di area Terminal Jombor, Sleman, Yogyakarta adalah salah satu maestro seni karawitan yang sudah terlupakan. Jasa-jasanya melestarikan kesenian karawitan sejak zaman penjajahan Jepang tidak membuatnya bisa menikmati hari tuanya dengan tenang.

Orang-orang di sekitar terminal mengenalnya sebagai penjual gudeg bukan sebagai seorang seniman. Pukul 09.00 WIB, dia mulai menyiapkan warungnya dan memanaskan sejumlah masakan untuk disajikan pada pelanggannya.

Dia adalah Maria Magdalena Rubinem, pesinden yang sudah memulai karir sejak tahun 1942. Dimasa kecilnya, meski buta huruf tak membuatnya minder untuk belajar nyiden. Namun berkat seorang tetangganya, Rubinem akhirnya diajak untuk belajar nyinden di Kraton.

"Kata tetangga saya, suara saya bagus, terus disuruh ikut latihan nyiden di Kraton, tapi saya awalnya tidak mau, wong tidak bisa membaca," kata Rubinem saat ditemui merdeka.com di warung gudeg miliknya, Kamis (30/01).

Berawal dari belajar nyiden, perlahan Rubinem juga mulai belajar untuk membaca dan menulis. Hingga akhirnya dia mendapat kesempatan bergabung di RRI sebagai sinden dalam acara di RRI.

"Tahun 40an saya itu masuk RRI, ya karena saya itu pinter nyiden terus masuk," kenang Rubinem.

Kepiawaian Rubinem dalam nyiden, membuatnya berkali-kali mendapat kesempatan untuk tampil di depan para orang-orang penting di negeri ini, salah satunya Presiden Soekarno.

"Saya sampai disuruh ke Jakarta tampil di depan Pak Karno, ya saya bangga, karena cuma saya sendiri dari RRI," ucapnya.

Tidak hanya sebagai sinden di RRI, di luar tempatnya bekerja tersebut, Rubinem kerap dipanggil untuk nyiden di berbagai tempat di Yogyakarta bahkan di luar Yogya. Ketenaran Rubinem membuatnya betah dengan profesi yang dilakoninya sebagai sinden sekaligus seniman tradisi.

"Saya itu nyiden dari zaman Jepang, Pak Soekarno, Pak Soeharto, sampai saya bosen dan memutuskan berhenti karena usia," kenangnya.

Sayangnya, di hari tuanya dia justru banyak menghabiskan waktu berjualan gudeg ditemani anaknya. Dia merasa, para pemimpin sekarang semakin tidak mempedulikan para seniman. Padahal menurutnya, zaman Soekarno seniman sepertinya begitu dihargai.

"Saya sedih, banyak seniman dilupakan, termasuk saya, nanti kalau sudah mati baru dihargai, waktu masih hidup tidak pernah diperhatikan," keluh Rubinem.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Titim Fatimah, Pesinden Sunda yang Multitalenta dan Punya Jiwa Sosial Tinggi
Sosok Titim Fatimah, Pesinden Sunda yang Multitalenta dan Punya Jiwa Sosial Tinggi

Titim bisa memainkan berbagai macam variasi suara, menyanyikan banyak lagu dengan rupa cengkok, serta mampu menghadirkan seni visual panggung yang memikat.

Baca Selengkapnya
Sinden Bojonegoro yang Dulu Hits dan Dibayar Puluhan Juta Kini Ngamen Menelusuri Jalan
Sinden Bojonegoro yang Dulu Hits dan Dibayar Puluhan Juta Kini Ngamen Menelusuri Jalan

Seorang sinden asal Bojonegoro yang dulu sukses kini harus ngamen keliling pedesaan.

Baca Selengkapnya
Kisah Sosok Benyamin Sueb, Jadi Serba Bisa Setelah jadi “Korban” Orde Lama
Kisah Sosok Benyamin Sueb, Jadi Serba Bisa Setelah jadi “Korban” Orde Lama

Siapa sangka sosok Benyamin rupanya pernah ditawari jadi menteri penerangan namun ditolak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Sindoedarsono Soedjojono, Bapak Seni Rupa Modern Indonesia Asal Kisaran Sumatera Utara
Mengenal Lebih Dekat Sindoedarsono Soedjojono, Bapak Seni Rupa Modern Indonesia Asal Kisaran Sumatera Utara

Tokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.

Baca Selengkapnya
Orang Desa Yang Sederhana ini Dianggap Sahabat Paling Setia Oleh Presiden Soeharto, Sampai Diundang ke Cendana
Orang Desa Yang Sederhana ini Dianggap Sahabat Paling Setia Oleh Presiden Soeharto, Sampai Diundang ke Cendana

Soeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Kisah Nyi Supadmi, Maestro Sinden Indonesia dari Kota Solo
Kisah Nyi Supadmi, Maestro Sinden Indonesia dari Kota Solo

Sewaktu muda ia hidup dalam keadaan susah. Baginya, mengenyam pendidikan adalah salah satu hal yang sangat mustahil.

Baca Selengkapnya
Kabar Artis Lawas Idola di Masanya, Kini Bertani Hingga jadi Istri Pejabat
Kabar Artis Lawas Idola di Masanya, Kini Bertani Hingga jadi Istri Pejabat

Pada masanya mereka menjadi idola lantaran sukses berperan di layar lebar maupun di layar kaca.

Baca Selengkapnya
Sosok Benny Panjaitan, Pentolan Grup Band Panbers dan Komponis Legendaris dari Batak
Sosok Benny Panjaitan, Pentolan Grup Band Panbers dan Komponis Legendaris dari Batak

Sosoknya ini dikenal sebagai salah satu musisi tersohor di era tahun 60 hingga 70-an dan menjadi Frontman dari grup band Panjaitan Bersaudara.

Baca Selengkapnya
Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya
Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

Bamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal

Baca Selengkapnya
Deretan Foto Cucu & Cicit Soekarno Terjun Jadi Artis, Wajah Cantik dan Ganteng Good Looking Semua
Deretan Foto Cucu & Cicit Soekarno Terjun Jadi Artis, Wajah Cantik dan Ganteng Good Looking Semua

Jeje Soekarno, sosok yang tak hanya dikenal sebagai selebritis, tetapi juga sebagai keturunan dari Sang Proklamator, Soekarno.

Baca Selengkapnya
Konser Electrochestra Tiga Masa Banjir Pujian, Beri Penghargaan ke Musisi Lintas Generasi
Konser Electrochestra Tiga Masa Banjir Pujian, Beri Penghargaan ke Musisi Lintas Generasi

Renjana Production juga memberikan penghargaan kepada para musisi legendaris Indonesia. Mewakili generasi 70-an.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Dudung Jajal Gitar Pengamen, Ternyata Belum Ganti Sejak Ketemu Zaman Letkol
Jenderal TNI Dudung Jajal Gitar Pengamen, Ternyata Belum Ganti Sejak Ketemu Zaman Letkol

Momen jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu dengan pengamen yang sudah dikenalnya dari Letkol.

Baca Selengkapnya