Kisah relawan IZI Palu selamat usai berlindung di masjid saat hendak salat
Merdeka.com - Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Wildhan Dewayana telah menugaskan tim pertama relawan IZI dan dokter berjumlah enam orang untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu, sejak Sabtu (29/9), dini hari.
Disusul oleh Tim Kedua pada hari Minggu (30/9) dari Makassar serta dari Jakarta pada Senin Malam (1/10) yang berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma sebanyak 3 orang meliputi Direktur Pendayagunaan IZI Nana Sudiana, Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Afnizal serta Rudiyanto Wakil Direktur Rumah Sakit Ummi Bogor.
"Sudah menjadi kewajiban IZI untuk mewujudkan misinya sebagai lembaga zakat yang membantu dan memudahkan urusan umat, sebagaimana tagline-nya, Memudahkan, Dimudahkan." jelas Wildhan di Kantor IZI Pusat, Jakarta Timur, Selasa (2/10).
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
Wildhan mengungkapkan nyaris kehilangan Ketua Perwakilan IZI Palu, Sabiin Sy Lanta saat gempa dan tsunami tersebut. Dua hari hilang kontak, Sabiin, kata Wildhan, bercerita nyaris tertimpa bangunan saat hendak salat di masjid.
"Sabiin menuliskan kabar melalui media WhatsApp yang dirinya pada saat kejadian nyaris tertimpa reruntuhan bangunan di sebuah masjid di Kota Palu ketika hendak salat Magrib. Sabiin selamat karena dirinya berlindung dibalik salah satu tiang selasar masjid," jelas dia.
Begitu pun dengan kondisi keluarga Sabiin, lanjut Wildhan, istri dan empat anaknya, satu di antaranya bayi berusia 9 bulan sempat terjebak di dalam rumah. Beruntung, kata dia, mereka langsung dievakuasi oleh warga melalui jendela.
"Saat ini kondisi Sabiin beserta keluarga dalam keadaan selamat yang sebelumnya langsung dievakuasi oleh Tim Relawan IZI Sulawesi Selatan dan bermukim di Pengungsian di sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kota Palu," jelas dia.
Dia mengungkapkan Sabiin kini sudah bergabung dengan tim relawan IZI lainnya yang berada di lapangan untuk terus menyalurkan logistik, melaksanakan tindak medis dan memastikan kondisi baik para korban maupun Para Staf IZI Sulteng.
Wildhan menuturkan relawan IZI sudah mendirikan tiga posko di Palu:1. Posko Utama - Kantor Perwakilan IZI Sulawesi Tengah - Jalan Juanda 1 No 1 A, Kecamatan Palu Timur.2. Posko 1 - Jalan Gelatik, SDIT Al Fahmi, Kecamatan Palu Selatan.3. Posko 2 - Jalan Sungai Surumana, SDIT Bina Insan, Kecamatan Palu Barat.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca Selengkapnya"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui tinggal di lantai atas rumah. Wanita hamil itu diketahui hendak menyelamatkan adiknya, namun mereka terjebak di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca Selengkapnya