Klaster Keluarga Salah Satu Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Indonesia
Merdeka.com - Klaster keluarga turut menyumbang peningkatan kasus penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Indonesia, kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dr Dewi Nur Aisyah.
"Jadi kalau kita lihat memang klaster keluarga ini adalah salah satu klaster yang memang menyumbangkan angka yang cukup tinggi," katanya dalam acara dialog virtual di Jakarta, Selasa (5/1) seperti dikutip Antara.
Dia mengutip data Satuan Tugas yang menunjukkan sekitar 40 persen dari kasus penularan Covid-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga. Menurut data Satuan Tugas, dari 4 Juni sampai 8 November 2020 ada 5.252 klaster keluarga dengan total 42.019 kasus penularan di DKI Jakarta.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
"Kasus yang jadinya muncul dari klaster-klaster tersebut sampai dengan 42.019 orang dan ini menyumbangkan sekitar 40,1 persen dari total seluruh kasus yang ada di DKI," kata Dewi.
Selain itu, menurut dia, hasil survei yang dilakukan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menunjukkan sekitar tujuh persen dari orang yang tertular Covid-19 merupakan orang-orang yang jarang keluar rumah.
"Ini artinya apa? Berarti kemungkinan besar mereka tertular dari anggota keluarga yang ada di rumah atau mungkin orang yang berkunjung ke rumahnya pada saat itu sehingga terjadi penularan," katanya.
"Meskipun mereka tidak keluar rumah, namun tetap terinfeksi. Maka kemungkinan besarnya pasti berasal dari orang yang dekat kepada mereka," Dewi menambahkan.
Ia mengemukakan bahwa kesulitan untuk selalu menjaga jarak aman meningkatkan kemungkinan penularan virus di lingkungan keluarga.
Dewi juga menyebutkan data kasus infeksi virus corona di DKI Jakarta yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus penularan Covid-19 dari klaster keluarga setelah libur panjang pada Agustus 2020.
"Bisa jadi karena sudah bepergian setelah libur panjang. Ini pasti yang akan terlihat klaster keluarganya yang akan meningkat karena ada seseorang yang bepergian, kembali ke rumah, kemudian menyebarkan kepada anggota keluarga yang lain," katanya.
Ia mendorong masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, menjalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) untuk meminimalkan risiko penularan virus corona selama beraktivitas di dalam maupun di luar rumah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya