Komandan Satgas Prabowo mengaku kena tembak & habis Rp 10 juta
Merdeka.com - Relawan Prabowo - Hatta yang mengaku jadi korban kericuhan saat keputusan sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, memberikan keterangan kepada Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Mereka mengadukan sikap polisi yang sengaja membubarkan para demonstran dengan menggunakan gas air mata dan peluru karet.
Alim Sucipto yang menjabat komandan satgas relawan gardu Prabowo mengaku dirinya terkena peluru karet aparat kepolisian saat sedang berada di barisan depan.
"Saya kan mau menghalau teman-teman yang maksa masuk. Tapi tiba-tiba ada banyak suara tembakan. Saya nggak tahu gimana kejadiannya tiba-tiba pipi saya ini seperti kena timpuk. Ternyata itu peluru karet," kata Alim usai melaporkan hal itu kepada Komisaris Komnas HAM, Rabu (27/8).
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
-
Mengapa Prabowo dituduh melakukan kudeta? Prabowo mengaku kerap dituduh ingin mengkudeta saat dulu aktif menjadi tentara, namun hal itu ia tidak lakukan.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
Alim menceritakan, akibat peristiwa tersebut, dia terpaksa dilarikan ke rumah sakir Carolus Jakarta Pusat untuk mendapatkan pertolongan. Akibat luka di wajah, Alim harus dioperasi selama hampir empat jam.
"Saya habis sekitar Rp 10 juta sih ada. Katanya mau diganti sama pihak Prabowo," jelasnya.
Sementara itu Muhamad Syarif, mengaku saat kejadian aparat kepolisian sengaja membidik para demonstran dengan senapan yang berisi peluru karet tanpa memberi tembakan peringatan sebelumnya.
"Jadi saya ada di depan. Tiba-tiba barikade polisi itu membuka dan ada satu anggota yang membidik ke arah saya, lalu melepaskan tembakan. Tapi itu tanpa peringatan itu langsung mengarah ke saya," jelasnya.
Selain itu, menurut Syarif selain polisi yang ada di barikade barisan, beberapa polisi yang sudah berjaga-jaga di atas gedung BUMN juga sengaja melepaskan tembakan ke arah demonstran yang ada di bawah.
"Saya lihat ada sekitar tiga polisi di atas gedung BUMN itu juga melepaskan tembakan ke bawah. Untungnya saya tidak kena," tandasnya.
Menanggapi laporan tersebut, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, akan membawa masalah ini kepada Polda Metro Jaya. Rencananya dia dan beberapa perwakilan dari Komnas HAM akan bertemu Kapolda Irjen Dwi Priyatno pada esok hari.
" Komnas HAM akan objektif, berimbang, tanpa memihak," tandasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ombudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan ke-807 ini memprotes pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaImbauan itu disampaikan TKN Prabowo-Gibran karena mulai beredar motif tersangka menembak Muarah karena perbedaan afiliasi politik.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah sebelas orang saksi diperiksa pihak Kepolisian di Sampang
Baca Selengkapnya