Komjen Polisi Pernah Tugas di Negara Kartel Narkoba Bersaksi di Sidang Teddy Minahasa
Merdeka.com - Komjen (Purn) Ahwil Loetan jadi saksi ahli dalam kasus penjualan barang bukti narkoba jenis sabu yang menyeret Teddy Minahasa. Ahwil merupakan Ahli Narkotika sekaligus Koordinator Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan pandangan di PN Jakbar hari ini, Senin (6/3).
Dalam keterangannya, Ahwil sempat mengungkit kisah seorang jenderal dan diktator Panama bernama Manuel Antonio Noriega Moreno.
Awalnya, Ahwil menerangkan, setiap penangkapan narkotika itu tak harus ada barang bukti pada dirinya. Namun, hal itu tak melulu menjadi patokan. Kebetulan, Ahwil berdinas di Meksiko. Di mana banyak kartel-kartel atau bandar besar.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
"Jadi yang namanya bandar itu tidak pernah barang bukti ada padanya. Dan tidak pernah kalau dites, urinnya positif. Tidak pernah. Karena namanya juga badar, bergerak di balik layar semua. Jadi itu jangan menjadi patokan, orang kalau ditangkap, barang bukti harus ada padanya. Enggak perlu," kata Ahwil di PN Jakbar.
Menurut Ahwil, yang terpenting ditemukannya bukti pendukung.
"Bukti elektronik tuh mendukung enggak? Jaringan, email, telepon, segala macam. Itu semua bisa diketahui, oh semua titiknya ke sini nih," ujar dia.
Terdakwa Irjen Teddy Minahasa Putra kemudian melempar kepada ahli. Teddy menyoal percakapan.
"Apakah suatu percakapan yang menyangkut narkotika tapi tidak ada obyek narkotika yang dimaksud, baik wujud asli, fotonya, gambarnya, atau video, itu dapat dikategorikan tidak pidana narkotika?” tanya Teddy.
Menjawab pertanyaan itu, Ahwil singgung Manuel Antonio Noriega Moreno.
"Saya kasih contoh Manuel Noriega," kata Ahwil.
Ahwil menerangkan, Manuel merupakan jenderal bintang 4 ditangkap tanpa barang bukti oleh Badan Narkotika Amerika Serikat.
"Barang bukti tidak ada padanya, tapi dia ditangkap Drug Enforcement Administration (DEA)," ujar dia.
Ahwil menerangkan, Badan Narkotika Amerika Serikat rupanya mengantongi bukti-bukti berupa data elektronik.
"Ternyata dia (Manuel) punya data elektronik yang sangat cukup dan panjang," ujar dia.
Karenanya, Ahwil menyebut belum tentu orang yang ditangkap karena kasus narkotika harus ada barang bukti daripadanya, harus dites darah positif.
"Itu enggak perlu. Jadi bandar besar clear, pasti tidak akan ada narkotika daripadanya," ujar dia.
Setelah menutup keteranganya, Ketua Majelis Hakim Jon Sarman Saragih mempersilakan Irjen Teddy Minahasa kembali melontarkan pertanyaan.
"Itulah pendapatnya simpulkan, kelak. Ada pertanyaan lagi?” tanya Jon.
"Tidak ada Yang Mulia kesimpulannya, saya juga pusing. Cukup Yang Mulia. Terima kasih," jawab Teddy.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teddy Minihasa divonis hukuman seumur hidup atas kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku geram atas perbuatan anak buahnya.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolda Sulbar menangkap empat tersangka penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seorang di antaranya anggota Polri, Brigadir A.
Baca SelengkapnyaSidang KKEP Banding terhadap pemohon Irjen Pol. Teddy Minahasa berlangsung hari ini di Ruang Rapat Itwasum Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaTim mengejar hingga ke semak belukar yang tidak jauh dari kediamannya di pesisir sungai Kahayan, Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaCalon anggota legislatif terpilih DPRK diburu setelah Bareskrim mengungkap peredaran 70 Kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaRW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaAiptu AS diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba antarpulau.
Baca SelengkapnyaDPR duga polisi di Palangka Raya Brigadir AKS menembak warga hingga meninggal dunia dan mencuri mobil korban karena ingin membeli narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaPolda Lampung meringkus delapan orang sindikat narkotika jaringan Fredy Pratama dengan barang bukti sabu seberat 38,19 kilogram.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Ternate, Provinsi Maluku Utara ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan narkoba
Baca Selengkapnya