Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM: Ada korupsi yang tertutupi kekerasan di Tolikara

Komnas HAM: Ada korupsi yang tertutupi kekerasan di Tolikara Pembakaran masjid di Tolikara. ©twitter.com

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan catatan baru terkait insiden kerusuhan yang terjadi di di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga distrik karubaga Kabupaten Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015 lalu. Hasil penyelidikan Komnas HAM ditemukan indikasi korupsi di wilayah tersebut namun terbungkus dengan peristiwa kekerasan.

"Ternyata bertahun-tahun peristiwa itu ada indikasi korupsi yang tertutupi peristiwa kekerasan. Kemarin kita dapatkan pengaduan. Tolikara ada indikasi korupsi," kata Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani dalam jumpa pers 'Deklarasi HAM Melawan Tindak Pidana Korupsi' di ruang pleno utama lantai 3, Komnas HAM, Jalan Latuharhary Nomor 4B Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/10).

Siane mengatakan, temuan dugaan kasus korupsi itu sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bareskrim Polri, dan Kejaksaan Agung. Dia mendesak laporan tersebut segera disikapi oleh KPK, Bareskrim Polri, dan Kejaksaan Agung.

"Sudah kita laporkan ke KPK, Bareskirm, Jampidsus. Mungkin harus ada penyelidikan. Kalau ada perselingkuhan penguasa dengan pengusaha harus kita kritisi. Di belakang yang sekarang kita lakukan, ada semacam mekanisme sinergi Komnas HAM yang berkaitan dengan korupsi," ujar dia.

Menurut Siane, sebelum insiden Tolikara meletus pada 17 Juli lalu, Komnas HAM sudah menerima laporan dugaan korupsi yang dilakukan kepala daerah di wilayah tersebut. Hanya saja, kata Siane, laporan masyarakat itu belum ditindaklanjuti aparat penegak hukum.

"Termasuk Tolikara kita terima pengaduan setahun sebelumnya ada kasus dilaporkan ke KPK, Polisi, Kejagung bahwa ada indikasi korup oleh oknum kepala daerah. Karena makin banyak yang demo, ada pihak yang coba menutupinya membuat kejadian yang di-setting," kata dia.

Seperti diketahui, pada tanggal 17 Juli 2015 pukul 07.00 WIT bertempat di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, saat berlangsung kegiatan salat Idul Fitri 1436H yang dipimpim oleh Ustaz Junaedi terjadi kerusuhan. Belum juga usai salat digelar, muslim wilayah itu tiba tida diserang oleh kelompok tertentu sehingga berujung kerusuhan.

Sejumlah bangunan termasuk sebuah musala menjadi korban dalam dalam insiden tersebut. Pelaku yang terlibat dalam kerusuhan itu sudah diproses hukum oleh polisi.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Sebut Sudah Ada Beberapa Tersangka Korupsi di Pemprov Kaltim
KPK Sebut Sudah Ada Beberapa Tersangka Korupsi di Pemprov Kaltim

Tessa mengatakan bahwa penyidik KPK juga masih melakukan penggeledahan.

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Ada Pengembalian Uang Ketika Korupsi PT Telkom Terendus
KPK Ungkap Ada Pengembalian Uang Ketika Korupsi PT Telkom Terendus

Tessa menegaskan, hal tersebut tidak menutipi kejahatan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.

Baca Selengkapnya
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan

Kasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.

Baca Selengkapnya
Kejati NTB Supervisi Penanganan Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Mataram
Kejati NTB Supervisi Penanganan Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Mataram

Dengan banyaknya sorotan publik terhadap kasus KONI Mataram ini, pihaknya perlu untuk melakukan pemantauan.

Baca Selengkapnya
Ketua KONI Kotim Buka Suara Terkait Kasus Dugaan Dana Hibah
Ketua KONI Kotim Buka Suara Terkait Kasus Dugaan Dana Hibah

Ahyar pun mempertanyakan pernyataan Aspidsus Kejati Kalteng soal dugaan kesalahan prosedur dalam mengelola dana hibah.

Baca Selengkapnya
Diperiksa Kasus Pemerasan, Firli Bahuri Sebut Ada Koruptor Berlindung Dalam Simbol Kekuasaan
Diperiksa Kasus Pemerasan, Firli Bahuri Sebut Ada Koruptor Berlindung Dalam Simbol Kekuasaan

Bahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung

Dalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Pasar Hewan Sunggingan, Kantor Dinas Pemkab Boyolali Digeledah Polisi
Kasus Korupsi Pasar Hewan Sunggingan, Kantor Dinas Pemkab Boyolali Digeledah Polisi

Polda Jateng menggeledah kantor dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali terkait dugaan korupsi, Jumat (30/8).

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres

Nawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.

Baca Selengkapnya
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, penyidik mendapati adanya dugaan pembiaran tambang ilegal

Baca Selengkapnya
Kejagung Ungkap Pengakuan Mengejutkan Mantan Gubernur Babel, Tidak Tahu Potensi Kekayaan Timah
Kejagung Ungkap Pengakuan Mengejutkan Mantan Gubernur Babel, Tidak Tahu Potensi Kekayaan Timah

Dia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.

Baca Selengkapnya