Komnas HAM Selidiki Darah Tercecer di Mobil Laskar FPI Tewas dan Polisi
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih memerlukan pemeriksaan lebih mendalam dan belum bisa mengambil kesimpulan terkait hasil pemeriksaan terhadap mobil yang digunakan polisi dan enam Anggota Front Pembela Islam (FPI) saat insiden baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan temen-teman Kepolisian ke Komnas HAM dengan pengecekan sekarang ini identik atau tidak," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/12).
Menurutnya, masih membutuhkan analisa lebih dalam lagi, terkait uji balistik dan cek darah, untuk mengetahui siapa saja pihak yang melakukan penembakan.
-
Apa saja kendaraan yang terlibat? Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Terlihat, truk sudah menabrak dua kendaraan Brio plat B 2780 TYB dan expander hitam E-1505-MR sebelum jarak 300 meter dari TKP. Alhasil setelah di GT Halim Utama MI tidak bisa mengendalikan truknya langsung menabrak menabrak mobil Isuzu pick up Z-8445-AH sampai terpental ke gardu 5.Kemudian menabrak mobil hyundai putih B-1061-SPW selanjut berturut-turut menabrak mobil Box putih D-8633-YR dan truk kuning terbalik.
-
Kenapa mobil Komeng jadi sorotan? Video tersebut menarik perhatian warganet, terutama mobil abu-abu yang dikendarai Komeng, yang dianggap istimewa dan mahal.
-
Apa yang dilakukan mobil dinas TNI itu? Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Bagaimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
"Karena butuh analisa lebih dalam lagi, memang ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti terkait dengan uji balistik seperti apa, terus siapa saja yang menembak ini juga perlu pendalaman. Termasuk juga cek darah, dari anggota FPI itu siapa saja yang ada di sudut sini, sudut situ," ucapnya.
Komnas Ham melakukan pemeriksaan terhadap tiga mobil yang telah menjadi barang bukti. Yakni satu mobil Chevrolet Spin yang digunakan oleh keenam laskar, dan dua mobil lainnya milik petugas.
Komnas HAM Akan Uji Bukti Fisik Mobil Anggota FPI dan Polisi
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana akan mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk pemeriksaan secara langsung barang bukti terhadap mobil yang digunakan Polisi dan Anggota Front Pembela Islam (FPI) saat insiden baku tembak di Tol Cikampek.
"Siang ini kami akan mengecek mobil, sudah confirm, di tempat mobil di Polda Metro Jaya karena memang mobilnya ada di sana," kata Ketua Tim M Choirul Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (21/12).
Anam menjelaskan alasan pihaknya mendatangi Polda Metro Jaya supaya proses pemeriksaan lebih mudah. Karena salah satu mobil kondisinya rusak dan tak bisa dijalankan.
"Kalau kita bawa mobilnya kesini itu secara teknis menyulitkan semua pihak termasuk Komnas HAM. Karena dari keterangan yang kota dapat ada satu mobil yang harus towing (derek)," kata Anam.
Terkait pemeriksaan itu, Anam mengatakan pihaknya akan menguji dan menganalisis terkait kesesuaian terhadap keterangan yang didapat dengan bukti fisik mobil. Termasuk meminta keterangan polisi yang lebih dulu memeriksa mobil tersebut.
"Nantinya kita akan uji dengan analisis, apakah ada kesesuaian atau tidak antara keterangan dan bukti fisik mobilnya," ucap dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaLetusan senjata di depan Mapolda Lampung bermula saat Tim Resmob sedang melakukan penyelidikan terhadap informasi jual beli mobil
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan puluhan kendaraan tersebut diamankan karena saat ditemukan tidak dilengkapi dengan surat-surat.
Baca SelengkapnyaMarkas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaBuntut dari keterlibatannya dalam kasus penggelapan ini, Mayor Czi BP, Kopda AS, dan Praka J ditetapkan tersangka dan ditahan Pomdam V/ Brawijaya.
Baca Selengkapnyabarang bukti mobil Honda Jazz tersebut diduga kuat merupakan hasil curian yang akan dilakukan transaksi jual beli oleh para pelaku di jalan Pagar Alam.
Baca Selengkapnya