Komnas KIPI: Penyebab Kematian Warga Badung Usai Disuntik AstraZeneca karena Stroke
Merdeka.com - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) merampungkan penyelidikan kasus kematian NW (49), warga Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (15/6) lalu. NW sebelumnya dilaporkan meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca dosis pertama.
Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satara mengatakan, kematian warga itu tidak terkait dengan vaksinasi. Namun, meninggalnya NW disebabkan karena stroke atau penyakit bawaan yang dimilikinya.
"KIPI yang terjadi tidak terkait dengan imunisasi, dari hasil audit bersama antara Komda KIPI Bali dan Komnas KIPI menyimpulkan penyebab kematian adalah stroke," kata Hindra saat dihubungi, Jumat (25/6).
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Siapa yang terdampak oleh stroke? Pada usia 65 tahun, sekitar dua pertiga populasi mengalami hipertensi, dan pengelolaan tekanan darah menjadi semakin sulit seiring bertambahnya usia.
-
Apa penyebab stroke? Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhalang, baik oleh pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati sehingga sejumlah bagian tubuh kehilangan fungsinya.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Dia juga mengatakan, untuk penyebab meninggalnya NW, sudah disampaikan langsung ke pihak keluarganya. Pihaknya juga berharap tidak ada spekulasi terkait penyebab kematian NW dan meminta masyarakat tidak resah terkait vaksinasi.
"Apabila mengalami KIPI setelah divaksinasi, agar segera berobat ke dokter, agar dapat ditanggulangi atau diberikan pengobatan. Sehingga, tidak berakhir dengan fatal," ujar Hindra.
Seperti yang diberitakan, Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menerangkan, soal seorang warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, berinisial NW (49) yang meninggal pada Selasa (15/6) kemarin. Warga tersebut meninggal, belum diketahui sebab kematian tetapi sempat mengikuti vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.
"Dia vaksin dua hari yang (Senin) lalu, kemudian kemarin ada demam lalu dibawa ke puskesmas kemudian dia meninggal," kata Indra, saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (17/6).
Ia juga menyebutkan, saat ini semua di Bali menggunakan vaksin AstraZeneca dan meminta jangan langsung mengambil kesimpulan bahwa warga tersebut meninggal karena vaksin AstraZeneca
"Jadi, kalau itu dikatakan penyebabnya maka yang lain harusnya sama. Jadi jangan buru-buru mengambil kesimpulan," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, bahwa dengan meninggalnya warga tersebut, sekarang sedang dilakukan penelitian investigasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Bali.
"Jadi, kita jangan buru-buru mengambil kesimpulan dan jangan mengaitkan langsung antara vaksinasi dengan kematiann ini harus ada penelitian pengujian secara medis," jelasnya.
"Jadi sebelum itu, mohon jangan membuat kesimpulan sendiri karena ini berbahaya, di saat kita melakukan vaksinasi yang semakin masif kepada masyarakat jangan dihadapkan dengan hal-hal seperti ini nanti menganggu kelancaran vaksinasi. Lebih bagus kita tunggu," harapnya.
Ia juga menyakinkan masyarakat, bahwa tetap mengikuti vaksinasi, karena sudah banyak orang di Bali sudah mengikuti vaksinasi. "Yang sudah di vaksin 1,6 juta ada, jadi mengambil kesimpulan. Tunggu hasil kajian yang digunakan oleh dinas kesehatan," ujar Indra.
Ia juga menyatakan, tentu di warga tersebut sebelum di vaksin sudah melewati skrining apakah memenuhi syarat untuk di vaksin.
"Dalam vaksinasi kan diawali skrining, untuk menyatakan memenuhi syarat apa tidak. Dan, pada waktu itu pasti memenuhi syarat, kalau tidak memenuhi syarat kan pasti tidak divaksin," ujar Indra. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaAntraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri B.antrachis. Biasanya, antraks menyerang hewan herbivora.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya