Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas PA dorong polisi perberat hukuman pembunuh Putri Saridevi

Komnas PA dorong polisi perberat hukuman pembunuh Putri Saridevi Arist Merdeka Sirait. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus pembantaian Putri Saridevi (16) oleh Abdullah (50), ayahnya sendiri turut mengundang keprihatinan Komnas Perlinduangan Anak (Komnas PA). Kematian siswi SMA 1 Tumpang secara sadis itu menambah daftar panjang korban kekerasan anak Indonesia yang dilakukan para orangtua.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mendorong polisi untuk melanjutkan proses kasus tersebut. Hal ini agar bisa menjadi pelajaran bagi siapapun khususnya orangtua. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pelaku sudah di luar akal kewajaran, sehingga patut diungkap.

"Sudah pasti perbuatan pelaku sebagai tindak pidana kriminal yang harus terus diproses. Alasan apapun tentu tidak bisa menghilangkan nyawa orang lain, apalagi dilakukan oleh orangtua yang seharusnya melindungi korban," kata Arist di arena Kongres Anak Indonesia di Batu, Jumat (7/8).

Polisi bisa menjerat dengan Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Perlindungan Anak. Karena dilakukan oleh orangtuanya sendiri, sesuai aturan harus ditambahkan sepertiga tuntutan.

"Sesuai aturan karena dilakukan orangtuanya sendiri, harus ditambahkan sepertiga. Kalau 15 tahun harus ditambahkan lagi sepertiganya," katanya.

Seperti diketahui, Putri Saridevi yang baru memasuki bangku SMA tewas mengenaskan di tangan ayahnya, Selasa (4/8) pukul 02.45 WIB. Dia tewas dengan sabetan parang bersama ibunya Wiwik Halimah yang ditemukan tewas dengan luka gorok. Sementara ayahnya, Abdullah ditemukan tergeletak dalam usaha mengakhiri hidupnya.

Arist yang tengah hadir dalam Kongres Anak Ke-13 di Batu mengungkapkan bahwa Indonesia tengah dalam situasi darurat kekerasan terhadap anak. Ada 21,6 Juta anak yang mengalami kekerasan.

"Dari jumlah itu 56 persen merupakan kejahatan seksual. Jawa Timur sendiri berada di urutan keenam setelah DKI Jakarta, NTT, NTB, Lampung," katanya.

Lewat Kongres Anak Indonesia (KAI) yang mengangkat tema Memutus Mata Rantai Kekerasan, anak-anak akan menyusun rekomendasi yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wanita Pirang Bunuh Pengusaha Butik di Tangerang Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Mau Pelaku Dihukum Berat
Wanita Pirang Bunuh Pengusaha Butik di Tangerang Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Mau Pelaku Dihukum Berat

Nada Diana membunuh Resy Ariska, pengusaha di Jalan Borobudur, Kelurahan Bencongan, Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya
Polisi Perpanjang Masa Penahanan Pegi Setiawan di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Polisi Perpanjang Masa Penahanan Pegi Setiawan di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Perpanjangan masa penahanan dalam waktu proses penyidikan dilakukan sesuai aturan dalam Pasal 24 ayat (1) dan (2) KUHAP, selama 40 hari.

Baca Selengkapnya
Kecewa Vonis Kasasi Ronald Tannur 5 Tahun Penjara, Kejati Jatim Bakal PK agar Hukuman Setimpal
Kecewa Vonis Kasasi Ronald Tannur 5 Tahun Penjara, Kejati Jatim Bakal PK agar Hukuman Setimpal

Kejati menyebut vonis tersebut jauh dari tuntutan 12 tahun penjara sebagaimana disampaikan jaksa penuntut umum di PN Surabaya.

Baca Selengkapnya
MA Potong Masa Tahanan Putri Candrawathi jadi 10 Tahun Penjara
MA Potong Masa Tahanan Putri Candrawathi jadi 10 Tahun Penjara

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sebelumnya divonis 20 tahun penjara.

Baca Selengkapnya
Tatapan Tajam Putri Candrawathi Jalani Tes Kesehatan Sebelum Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu
Tatapan Tajam Putri Candrawathi Jalani Tes Kesehatan Sebelum Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu

Putri dijebloskan ke lapas khusus perempuan itu setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap alias inkrah.

Baca Selengkapnya
Kasus Pencabulan Kakak Adik di Purworejo Berujung Damai, DPR Desak Kapolri Periksa Aparatur Desa
Kasus Pencabulan Kakak Adik di Purworejo Berujung Damai, DPR Desak Kapolri Periksa Aparatur Desa

DPR menilai tidak pantas jika korban rudapaksa dipaksa damai.

Baca Selengkapnya
Dapat Remisi 1 Bulan, Sisa Berapa Masa Tahanan Putri Candrawathi Istri Sambo?
Dapat Remisi 1 Bulan, Sisa Berapa Masa Tahanan Putri Candrawathi Istri Sambo?

Istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi mendapatkan remisi Hari Natal satu bulan.

Baca Selengkapnya
Respons Ayah Siswi SMP Usai Pembunuh dan Pemerkosa Anaknya Dituntut Hukuman Mati: Nyawa Dibalas Nyawa
Respons Ayah Siswi SMP Usai Pembunuh dan Pemerkosa Anaknya Dituntut Hukuman Mati: Nyawa Dibalas Nyawa

Tuntutan dibacakan JPU dalam sidang di Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Palembang, Selasa (8/10) malam.

Baca Selengkapnya
Kubu Pegi Setiawan Minta Ada Gelar Perkara Khusus, Polisi Sebut Tidak Perlu, Ini Alasannya
Kubu Pegi Setiawan Minta Ada Gelar Perkara Khusus, Polisi Sebut Tidak Perlu, Ini Alasannya

Sandi berharap kepada masyarakat dan media sama-sama memonitor jalannya penuntasan perkara Vina

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Polisi, DPR: Pelaku Harus Dihukum Berat, Bongkar Latar Belakang Motif!
Polisi Tembak Polisi, DPR: Pelaku Harus Dihukum Berat, Bongkar Latar Belakang Motif!

"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.

Baca Selengkapnya
Mulai Hari Ini, Putri Candrawathi Mendekam di Lapas Pondok Bambu
Mulai Hari Ini, Putri Candrawathi Mendekam di Lapas Pondok Bambu

Terkait suami Putri, Ferdy Sambo, Syarief belum mau bicara banyak. Dia memastikan hukuman akan berjalan sesuai dengan keputusan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Gadis Jual Gorengan di Sumbar Dibunuh, KemenPPPA Turun Tangan Desak Pelaku Dihukum Berat
Gadis Jual Gorengan di Sumbar Dibunuh, KemenPPPA Turun Tangan Desak Pelaku Dihukum Berat

Korban yang sehari-hari berjualan gorengan diduga mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh oleh pelaku.

Baca Selengkapnya