Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas PA minta pimpinan RS yang tolak bayi Dera dipecat

Komnas PA minta pimpinan RS yang tolak bayi Dera dipecat bayi Dera. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait merasa prihatin atas meninggalnya Dera Anggraini, bayi berusia 7 hari yang meninggal setelah ditolak 10 rumah sakit di Jakarta.

Dia meminta, pimpinan RS yang menolak anak pertama pasangan Eliyas Setyonugroho (20) dan Lisa Darawati (20) itu harus dipecat. Sebab, mereka telah ditunjuk untuk menerima pasien dengan Kartu Jakarta Sehat.

"Bahwa semua rumah sakit yang sudah ditunjuk untuk berobat Kartu Jakarta Sehat yang menolak termasuk RS Fatmawati, RSCM dan RS Pasar Rebo pimpinannya harus diganti. Itu melecehkan hak anak atas pendidikan, mungkin juga swasta, ini alasan klasik tidak ada tempat dan lainnya," kata Arist saat mengunjungi kediaman Dera Nur Anggraini di Jalan Jati Padang Baru, RT 14 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (18/2).

Dia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat agar warga tak mampu bisa menerima pelayanan kesehatan di RS. Jika ada RS yang menolak, maka hal itu merupakan sebuah pelanggaran.

"Itu dasarnya Undang-undang Kesehatan dan itu memang untuk menangani masalah kesehatan tidak ada yang boleh sakit," ujarnya.

Dia menyesalkan mengapa kasus Dera Anggraini harus terjadi. Apalagi kasus tersebut terjadi di Jakarta yang notabene sebagai pusat ibu kota yang memiliki peralatan kesehatan canggih. Dia mengaku akan segera menemui Jokowi untuk menanyakan penolakan RS terhadap Dera Anggaraini.

"Besok saya akan ketemu gubernur. Kewajiban saya akan ketemu dan ini tidak fitnah," kata Arist.

Sebelumnya, Dera lahir di RS Zahirah, Jagakarsa, Jakarta Selatan namun Zahirah tak sanggup menangani bayi tersebut. Kemudian Dera dibawa ke RS Fatmawati, namun saat sampai di rumah sakit tersebut pihak rumah sakit menyatakan bahwa ruangan penuh.

Ketika mencoba di RSCM untuk mencari ruang perawatan dan operasi, namun lagi-lagi setelah menunggu hingga pagi hari, rumah sakit menyatakan bahwa ruangan penuh. Lalu Dera dibawa ke RS Harapan Kita, tapi pihak RS mengatakan bahwa kamar juga penuh. Ketika dibawa ke RS Pasar Rebo, tapi ditolak karena kamar rawat tidak tersedia.

Dera dibawa RS Harapan Bunda Pasar Rebo, saat di sana, orang tua Dera sempat ditanyai uang muka sebesar Rp 10 juta sebagai biaya perawatan dan belum termasuk operasi. Kemudian ke RS Asri, RS Tria Dipa, RS Budi Asih, RS JMC dan terakhir RS Pusat Pertamina.

Dari 10 rumah sakit tersebut, tidak ada niat untuk mencoba menangani Dera tanpa uang muka puluhan juta rupiah.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pj Walkot Palembang Murka Kepala Puskesmas Larang Pegawai Hamil, Terancam Dipecat
Pj Walkot Palembang Murka Kepala Puskesmas Larang Pegawai Hamil, Terancam Dipecat

Ratu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Undip: Tak Ada Tekanan ke Dirut RS Kariadi soal Penghentian Sementara Aktivitas Klinis Dekan FK
Kemenkes Jawab Undip: Tak Ada Tekanan ke Dirut RS Kariadi soal Penghentian Sementara Aktivitas Klinis Dekan FK

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menegaskan, pihaknya tidak pernah menekan Dirut RS Dr. Kariadi Semarang.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang
Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.

Baca Selengkapnya
Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Dokter Asing, Mahfud: Jangan Sampai Ada Orang Lempar Batu Sembunyi Tangan
Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Dokter Asing, Mahfud: Jangan Sampai Ada Orang Lempar Batu Sembunyi Tangan

Pencopotan ini buntut sikap Budi Santoso yang menolak rencana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pemecatan Dekan FK Unair Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing
Kronologi Pemecatan Dekan FK Unair Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing

Sebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Dokter Asing, Begini Kata Kemenkes
Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Dokter Asing, Begini Kata Kemenkes

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Budi Santoso dicopot dari jabatannya usai menolak dokter asing.

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan

Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN
Klarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN

MG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.

Baca Selengkapnya
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak

HA dilantik jadi anggota DPRD padahal telah ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur,

Baca Selengkapnya
Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat

Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.

Baca Selengkapnya