Komnas PA sesalkan aksi diskriminatif sekolah tolak korban perkosaan
Merdeka.com - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengecam tindakan yang dilakukan sebuah sekolah di Kabupaten Bintan, Propinsi Kepulauan Riau.
Menurut Arist, diskriminasi apa pun terhadap anak tidak boleh terjadi. Apalagi, lanjutnya bercerita, menolak seorang siswi bersekolah dengan latar belakang korban pemerkosaan.
"Jangan dirampas hak pendidikan anak. Yang dilakukan pihak sekolah dengan tidak mau menerima adalah peraturan diskriminatif," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis malam (14/1).
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa anak terlibat dalam bullying? Anak-anak dapat terlibat dalam tindakan bullying karena berbagai alasan, seperti rasa cemburu, kurangnya kepercayaan diri, atau merasa lebih unggul dibandingkan teman-temannya. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam terhadap pengalaman buruk yang mereka alami.
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
Masih menurut Arist, instansi terkait harus segera melakukan upaya agar anak-anak yang menjadi korban tetap mendapat hak pendidikan.
"Jika tidak, ini adalah pelanggaran berat terhadap hak anak. Apa lagi ini bentuk perlakuan diskriminatif yang diterima oleh korban. Anak itu sudah menjadi dua kali korban pemerkosaan dengan begini," tuturnya.
Perlu diketahui, seorang anak berinisial RM (14) menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tirinya.
Belakangan, pihak sekolah mengetahui RM telah melahirkan seorang bayi akibat perbuatan bejat ayah tirinya, dengan beralasan mencap anak bermasalah, pihak sekolah SMPN 3 Bintan tidak bisa menerima kehadiran RM di sekolah tersebut.
"Tingkat usia seperti ini (sudah mempunyai anak) bukan pendidikan dasar. Walaupun kita melihat dia itu adalah korban. Oleh sebab itu pendidikan nonformal lah," kata Kepala Sekolah SMPN 3, Syamsul.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Baca SelengkapnyaPolres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan SMA Binus School Simprug, RE (16) akhirnya mengungkapkan awal mula dirinya dibully.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca Selengkapnya"Kami sangat menyayangkan mengapa pihak sekolah justru memutuskan untuk mengeluarkan siswa tersebut,"
Baca SelengkapnyaSiswa Binus Simprug RE mengalami beragam bentuk perundungan oleh teman-temannya yang diduga anak-anak pejabat.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaAnak dari Sunan Kalijaga menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh sekolahnya
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menindak tegas jika benar ditemukan adanya pembiaran dalam kasus bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca Selengkapnya