Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondisi Penyebab Seseorang Ditunda atau Gagal Vaksinasi Covid-19

Kondisi Penyebab Seseorang Ditunda atau Gagal Vaksinasi Covid-19 11.300 Petugas Bandara Soetta Mulai Jalani Vaksinasi Covid-19. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada sejumlah gejala yang mengharuskan seseorang, termasuk yang dalam kategori lanjut usia, ditunda atau bahkan tidak jadi alias batal mendapatkan vaksin COVID-19.

"Orang yang kontak dengan pasien COVID-19, apa ada gejala demam, batuk, pilek, sesak napas. Kalau ada, tunda 14 hari. Apakah pernah terkonfirmasi? Kalau iya, tunda 3 bulan sejak terkonfirmasi," kata Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) sekaligus dokter spesialis geriatrik, Prof. dr. Siti Setiati, Minggu (7/3).

Orang dengan riwayat penyakit akut dan tidak terkendali, kemudian pasien kanker dengan pengobatan, kecuali ada surat rekomendasi dari dokter yang merawat, juga sebaiknya menunda waktu vaksinasi.

Orang lain juga bertanya?

"Orang dengan penyakit autoimun sistemik, menunda (vaksinasi) atau berkonsultasi dulu dengan dokter," kata Siti.

Khusus lansia, ada syarat tambahan yang perlu dipenuhi sebelum divaksinasi yakni terkait kerentaan dan ini bahkan bisa berdampak pada gagalnya dia mendapatkan vaksin.

Siti mengatakan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan penting misalnya ada tidaknya kesulitan naik 10 anak tangga, sering merasa lelah, kesulitan berjalan sekitar 100-200 meter, penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir.

Pertanyaan lainnya, terkait apakah memiliki paling sedikit lima dari penyakit yakni: hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.

"Kalau ada tiga atau lebih jawaban 'ya', maka sebaiknya memang vaksinasi tidak diberikan. Atau punya lima penyakit ditambah dua masalah lain maka tidak disarankan untuk divaksinasi," kata dia.

Untuk memudahkan, PAPDI ( Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) sudah membagikan kuesioner yang bisa diisi mencakup RAPUH yang merupakan akronim dari Resistensi, Aktivitas, Penyakit lebih dari 4, Usaha berjalan dan Hilangnya berat badan.

Pada kategori Resistensi, pertanyaan yang harus dijawab: "Dengan sendiri atau tanpa bantuan alat, apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga tanpa istirahat di antaranya". Beri skor 1 untuk jawaban "ya" dan 0 untuk "tidak".

Untuk kategori Aktivitas, pertanyaannya "Seberapa sering dalam empat minggu Anda merasa kelelahan?". 1: Sepanjang waktu; 2: Sebagian besar waktu; 3: Kadang-kadang; 4: Jarang. Jawaban 1 atau 2 mendapatkan skor 1 dan selain itu skornya 0.

Pada kategori Penyakit lebih dari 4, partisipan ditanya apakah dokter pernah mengatakan tentang penyakit Anda (seperti contoh penyakit di atas)?. Bila jawaban jumlah total penyakit skor yang tercatat 0-4 penyakit beri skor 0 dan 5-11 penyakit berilah skor 1.

Kemudian untuk kategori Usaha berjalan, pertanyaan yang diajukan "Dengan diri sendiri dan tanpa bantuan, apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter?" Beri skor 1 apabila "ya" dan 0 bila "tidak".

Terakhir, kategori Hilangnya berat badan yang biasanya dihitung menggunakan data bobot tubuh tahun dan sekarang. Persamaan yang digunakan [(bobot tahun lalu-bobot sekarang) : berat bada satu tahun] dikali 100 persen.

Apabila hasil lebih dari 5 persen atau artinya mewakili kehilangan berat badan 5 persen maka beri skor 1.

Interpretasi kuesioner yakni: skor total 1-2 prarapuh dan skor lebih dari 2 rapuh atau renta.

Menurut Siti, lansia sebaiknya menjalani penyaringan (screening) kerentaan minimal tiga hari jadwal vaksinasi agar apabila ada penyakit bisa mendapatkan pengobatan dan mengetahui layak atau tidaknya dia divaksin. Screening bisa dilakukan mandiri di rumah atau fasilitas kesehatan semisal puskesmas atau rumah sakit.

Dia menekankan persiapan agar vaksinasi bisa bekerja optimal, mempertimbangkan disfungsi imunitas karena usia. Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal.

"Karena immunosenescence biasanya sudah terjadi inflamasi kronis lebih rendah akibat kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag," kata Siti.

Persiapkan diri

Dalam kesempatan yang sama, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sekaligus HealthCare Communicator Kalbe Nutritionals, Muliaman Mansyur, mengatakan bahwa selain screening riwayat penyakit, Anda juga perlu siap secara psikis dan fisik sebelum, selama dan sesudah vaksin.

"Penting untuk mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin dan mineral, khususnya vitamin C, D dan zinc. Khusus lansia, apabila kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi," kata dia.

Vitamin D khususnya terbukti memainkan banyak peran dalam mendukung fungsi kekebalan dan mengurangi risiko infeksi.

Selain itu, imunitas yang terbentuk pascavaksinasi menjadi kurang optimal. Setelah divaksinasi pun, Anda masih memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial.

Dia menyimpulkan, mempersiapkan kondisi tubuh yang sehat dan fit sebelum menjalani screening yang melihat kondisi kesehatan sebelum divaksin sangat dipengaruhi oleh pemenuhan nutrisi harian, terutama pada lansia. Hal perlu mendapatkan perhatian agar vaksin yang diterima dapat bekerja secara efektif.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI: Penyakit Terbanyak Petugas KPPS di Jakarta Adalah Penyakit Bawaan
Dinkes DKI: Penyakit Terbanyak Petugas KPPS di Jakarta Adalah Penyakit Bawaan

Berbeda dengan tahun 2019 yang didominasi penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes.

Baca Selengkapnya
Fakta dan Mitos Tentang Polio yang Wajib Diketahui
Fakta dan Mitos Tentang Polio yang Wajib Diketahui

Penyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Calon Anggota KPPS Jalani Seleksi Pemeriksaan Kesehatan Jelang Pemilu 2024
FOTO: Calon Anggota KPPS Jalani Seleksi Pemeriksaan Kesehatan Jelang Pemilu 2024

KPU RI mewajibkan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan maupun komorbid para calon petugas KPPS.

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak

DBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening

Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu

Baca Selengkapnya
FOTO: Ribuan Pendaftar Anggota KPPS Pemilu 2024 Jalani Tes Kesehatan
FOTO: Ribuan Pendaftar Anggota KPPS Pemilu 2024 Jalani Tes Kesehatan

KPU RI mewajibkan pemeriksaan kesehatan agar kondisi kesehatan maupun komorbid calon anggota KPPS dapat diketahui sedini mungkin.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
15 Persen Anggota KPPS Berusia Lebih dari 55 Tahun
15 Persen Anggota KPPS Berusia Lebih dari 55 Tahun

PSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS.

Baca Selengkapnya
137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia

137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya