Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontras sebut penyelesaian kasus orang hilang di Timor Leste sulit

Kontras sebut penyelesaian kasus orang hilang di Timor Leste sulit Gedung Komnas HAM. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Koordinator Kontras, Ferry Kusuma menilai penyelesaian ribuan orang Timor Leste yang dibawa paksa ke Indonesia bakal sulit dituntaskan. Sebab, tidak sedikit pihak-pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut masih memiliki jabatan di negara.

Apalagi, dia mengungkapkan, peristiwa dibawa kaburnya orang-orang Timor Leste ke Indonesia terjadi dalam periode 1974-1999 sementara pimpinan negara telah berganti beberapa rezim.

"Saya kira menjadi sesuatu hambatannya ketakutan dari setiap rezim terkait penuntasan pelanggaran HAM sekarang aktor-aktor yang bertanggung jawab kejahatan manusia mereka mendapatkan ruang ruang dalam segala aspek di kebudayaan berbangsa dan bernegara," ujar Ferry di Jakarta Pusat, Jumat (13/7).

Orang lain juga bertanya?

"Jadi logikanya bagaimana berharap pada orang yang ada (terlibat) pada masa kelam itu," imbuhnya.

Sementara itu, Asia Justice and Rights (AJAR) bersama Koordinator untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak agar pemerintah Indonesia dan Timor Leste serius turut tangan melakukan reunifikasi atau proses mempertemukan korban yang dipaksa terpisah dengan keluarganya. Komisi-komisi tersebut juga melampirkan laporan.

Dalam laporan tersebut dikatakan Ferry ada lima rekomendasi bagi kedua negara untuk melakukan tindakan konkret antara lain akuntabilitas dan reformasi kelembagaan, kebijakan perbatasan, pusat dokumentasi dan resolusi konflik, persoalan ekonomi dan aset, pembentukan komisi untuk orang-orang hilang. Dari lima rekomendasi itu, menurut Ferry sejatinya diakui oleh dua negara, yakni adanya pelanggaran hak asasi manusia pada tahun 1974 hingga 1999.

"Pada laporan eksekutif KKP tercantum rekomendasi penting lain berupa pengakuan dan komitmen mencegah terulangnya kembali kejadian serupa. Namun hingga saat ini, belum ada kemajuan berarti karena (seringnya) pertemuan kedua negara (Indonesia-Timor Leste) menekankan pada penguatan politik dan ekonomi," ujarnya.

Ferry menjelaskan peristiwa 'bawa kabur' anak-anak Timor Leste di tenggat waktu tersebut, pihaknya melakukan tindakan konkret dengan melacak anak-anak tersebut sejak tahun 2013 hingga sekarang. Sayangnya, imbuh Ferry, sudah lima tahun berjalan baru ada 57 dari 111orang yang berhasil dipertemukan dengan keluarganya, reunifikasi.

Jumlah tersebut menurutnya masih jauh dari total anak-anak dibawa kabur saat itu yang diperkirakan mencapai ribuan orang.

Dia menambahkan proses reunifikasi pun bukan hal mudah. Banyak kendala dalam melacak orang hilang pada peristiwa konflik di Timor Leste itu diantaranya adanya perbedaan kultur, tradisi, dan agama.

"Kondisi ini seharusnya menjadi tetap tanggung jawab bagi pemerintah Indonesia-Timor Leste untuk memperbaiki situasi mereka yang masih hilang," ujarnya.

Ferry mengatakan dalam kasus ini, pemerintah hanya membantu dalam proses administrasi jika orang tersebut berhasil dipertemukan dengan keluarga mereka. Sedangkan menurutnya, hal itu tidak cukup maksimal untuk menemukan ribuan orang hilang Timor Leste yang dibawa ke Indonesia.

"Pemerintah hanya bantu administrasi saja tapi tidak hadir salam proses pencarian. Kenapa pemerintah perlu hadir ? Karena mereka diambil oleh tentara dan tempat yang mereka (orang-orang hilang) dibawa sulit diakses oleh masyarakat sipil," tandasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
17 Juli 1976 Timor Timur Resmi Menjadi Bagian Indonesia, Ini Sejarahnya
17 Juli 1976 Timor Timur Resmi Menjadi Bagian Indonesia, Ini Sejarahnya

Integrasi Timor Timur ke Indonesia berlangsung selama 24 tahun, di mana wilayah ini berstatus sebagai provinsi ke-27.

Baca Selengkapnya
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji

Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri

Baca Selengkapnya
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB

Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.

Baca Selengkapnya
10 Bulan Berlalu, Begini Awal Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB
10 Bulan Berlalu, Begini Awal Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB

Laksamana Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan tersebut tidak ada batas waktu.

Baca Selengkapnya
Buron 7 Tahun, Koruptor Pupuk DKP NTT Dibekuk di Timor Leste
Buron 7 Tahun, Koruptor Pupuk DKP NTT Dibekuk di Timor Leste

Terpidana kasus korupsi pupuk di NTT ditangkap polisi Timor Leste, setelah 7 tahun buron.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Cerita Bertemu Presiden Timor Leste
VIDEO: Prabowo Cerita Bertemu Presiden Timor Leste "Kita Berpelukan & Bergandeng Tangan"

Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia pernah memiliki konflik dengan Singapura, Malaysia hingga Timor Leste

Baca Selengkapnya
Cerita Operasi Gabungan Pasukan Elite Kopassus, Kopasgat & Marinir Buru Presiden Nicolao Nobato
Cerita Operasi Gabungan Pasukan Elite Kopassus, Kopasgat & Marinir Buru Presiden Nicolao Nobato

Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur.

Baca Selengkapnya
Satgas Damai Cartenz: Kabar Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda KKB Papua
Satgas Damai Cartenz: Kabar Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda KKB Papua

Menurutnya, kabar pembebasan Kapten Philip tidak cuma sekali dihembuskan KKB Papua.

Baca Selengkapnya
9 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Jenderal TNI Tetap Kedepankan Negosiasi Damai
9 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Jenderal TNI Tetap Kedepankan Negosiasi Damai

Meskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Soal Pilot Susi Air Bebas: Visi Misi Saya Bebaskan Sandera dengan Soft Approach
Panglima TNI Soal Pilot Susi Air Bebas: Visi Misi Saya Bebaskan Sandera dengan Soft Approach

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding Cerita Sesepuh Brimob Saat Tugas di Daerah Operasi 'Dengar Bunyi Tembakan Hidup dan Mati'
Bikin Merinding Cerita Sesepuh Brimob Saat Tugas di Daerah Operasi 'Dengar Bunyi Tembakan Hidup dan Mati'

Para purnawirawan Brimob kenang masa lalu saat menjalankan tugas di daerah operasi Timor Timur, penuh kenangan dan ancaman yang mencekam.

Baca Selengkapnya
Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana
Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana

Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.

Baca Selengkapnya