Korban Pergerakan Tanah di Cianjur Tunggu Kepastian Relokasi
Merdeka.com - Ratusan warga korban pergerakan tanah di dua kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur masih bertahan di pengungsian. Mereka menunggu kepastian tempat relokasi yang sudah dijanjikan pemerintah daerah setempat.
"Hingga saat ini tercatat 326 kepala keluarga di Kampung Sindanglangu dan Kampung Lembur Warung, Desa Butulawang, masih mengungsi karena terdampak pergerakan tanah yang terus meluas dan semakin dalam, bahkan rumah yang terdampak mulai ambruk satu per satu," kata Kepala Desa Batulawang, Nanang Rohendi, Senin (5/4).
Hingga satu bulan lebih, ungkap dia, warga menunggu kepastian dari Pemkab Cianjur, untuk merelokasi warga di dua kampung dan empat kampung lainnya yang terdampak pergerakan tanah, ke perkebunan milik PT NMP yang belum mendapat titik temu, sehingga warga berharap segera direalisasikan.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Kenapa PKL direlokasi? Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan lokasi berjualan yang layak dan aman bagi para PKL sekaligus tempat makan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
-
Dimana lokasi perumahan yang ambles? Hal inilah yang terjadi di Kompleks Perumahan Graha Aria Bima, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
-
Bagaimana cara warga memindahkan rumah? Secara kompak, warga memindahkan rumah dari Kampung Wates ke kampung lain dan akan berkumpul untuk memakan makanan tradisional secara bersama-sama di lokasi pemindahan.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Pasalnya sebagian besar sudah mulai jenuh dan tidak dapat bebas beraktivitas selama tinggal di pengungsian dan sebagian kecil menumpang di rumah warga atau sanak saudaranya.
"Untuk pendataan awal ada 83 rumah yang harus segera direlokasi karena kondisinya sudah rusak berat," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendata rumah lainnya di empat kampung yang menjadi prioritas untuk segera direlokasi, sambil menunggu lokasi relokasi yang sudah diajukan milik PT NPM yang tidak jauh dari perkampungan yang terjadi pergerakan tanah.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan, pihaknya berusaha mendorong instansi terkait agar relokasi dapat secepatnya dilakukan karena sebagian besar warga sudah jenuh menunggu kepastian, namun hingga saat ini, belum ada jumlah pasti warga yang harus segera direlokasi.
"Untuk pendataan kewenangan desa dan kecamatan, setelah datanya valid kita ajukan ke PUPR, saat ini kami masih menunggu berapa banyak yang diprioritaskan untuk direlokasi, harapan kami segera dilakukan karena warga sangat berharap," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca SelengkapnyaHal ini dikonfirmasi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca Selengkapnya"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaRetakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca SelengkapnyaMisrad menuturkan, pada pengalaman sebelumnya, Kemenag sudah sukses melakukan pencairan santunan ganti untung terhadap warga terdampak lahan pembangunan UIII.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaTim Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai bagian dari Tim Terpadu PDSK turun ke lapangan didampingi unsur TNI-Polri, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan.
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca Selengkapnya