Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPK ingatkan hakim sidang Setnov jaga integritas dan tak mudah disuap

KPK ingatkan hakim sidang Setnov jaga integritas dan tak mudah disuap Sidang praperadilan Setya Novanto. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Sidang praperadilan penetapan tersangka korupsi e-KTP terhadap Setya Novanto akan memasuki babak akhir. Besok, Jumat (29/9), hakim tunggal praperadilan Cepi Iskandar akan mengambil kesimpulan.

Kepala biro hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setiadi berharap hakim Cepi Iskandar bisa mengambil keputusan atas status tersangka kasus e-KTP secara adil dan sesuai dengan Undang-Undang Kehakiman. Dalam proses pengambilan keputusan, dia juga berharap hakim tidak mudah dipengaruhi atau disuap pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Hakim adalah pihak yang memiliki kekuasaan yang independen, memiliki kekuasaan yang tidak dipengaruhi atau terpengaruh oleh pihak manapun dan juga sekaligus tidak boleh menerima sesuatu apapun bentuknya dari siapa pun dan dimana pun," kata Setiadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/9).

Orang lain juga bertanya?

Dia yakin Hakim Cepi bisa menjaga integritasnya sebagai pengadil yang objektif dan terus memegang asas keadilan.

"Kami yakin hakim akan menjaga dan memegang teguh sikap itu. Tentunya hakim objektif, netral, dan tidak memihak. Hakim boleh memihak kepada nilai-nilai keadilan yang kita junjung tinggi bersama," ucapnya.

Untuk diketahui, sidang praperadilan telah dilaksanakan selama hampir satu minggu lebih. Dari sidang itu Hakim Cepu telah mendengarkan berbagai bukti dan juga paparan para ahli terkait mekanisme hukum terkait penetapan tersangka.

Pada hari Selasa (26/9) kemarin, tim kuasa hukum Novanto membawa tiga saksi ahli yaitu ahli hukum pidana Romli Atmasasmita, ahli hukum administrasi negara I Gde Pantja Astawa, dam ahli hukum acara pidana Chairul Huda. Sedangkan KPK juga telah menghadirkan empat saksi Ahli Sistem Komputer dan Teknologi Informasi dari Universitas Indonesia (UI) Bob Hardian, Ahli Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara dari Universitas Andalas Feri Amsari, ahli hukum pidana Adnan Paslyadja, ahli hukum pidana dari Universitas Jendral Soedirman Noor Aziz.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewas KPK Harap Pansel Tak Loloskan Capim yang Melanggar Etik
Dewas KPK Harap Pansel Tak Loloskan Capim yang Melanggar Etik

Calon pimpinan lembaga antirasuah harus terbebas dari pelanggaran etik, karena hal ini berkaitan dengan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Keras Sentil Jaksa, Polisi & KPK, Minta Tak Lagi Permainkan Hukum!
VIDEO: Jokowi Keras Sentil Jaksa, Polisi & KPK, Minta Tak Lagi Permainkan Hukum!

Presiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024
Hakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK saat ini dinilai belum bisa dibilang aman dari cengkraman nepotisme atau dinasti politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ingatkan Jokowi Supaya Aparat Negara Netral di Pemilu 2024
Cak Imin Ingatkan Jokowi Supaya Aparat Negara Netral di Pemilu 2024

Cak Imin juga meminta masyarakat pro aktif untuk memantau aparat negara dalam pemilu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji Tingkatkan Kesejahteraan Hakim: Supaya Tidak Bisa Disogok
Prabowo Janji Tingkatkan Kesejahteraan Hakim: Supaya Tidak Bisa Disogok

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam audiensi Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) dengan DPR.

Baca Selengkapnya
Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Jokowi: Jangan Ada Lagi Aparat Kejaksaan Permainkan Hukum
Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Jokowi: Jangan Ada Lagi Aparat Kejaksaan Permainkan Hukum

Jokowi juga meminta aparat Kejaksaan tidak bermain proyek.

Baca Selengkapnya
KPK: Pemilu Bisa jadi Gerbang Korupsi
KPK: Pemilu Bisa jadi Gerbang Korupsi

KPK mengatakan ASN rawan melakukan politisasi birokrasi hingga korupsi melalui beragam modus di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ketua MK Tegaskan Tak akan Biarkan Hakim Diiming-imingi untuk Pengaruhi Putusan Sengkata Pilkada 2024
Ketua MK Tegaskan Tak akan Biarkan Hakim Diiming-imingi untuk Pengaruhi Putusan Sengkata Pilkada 2024

Dia tidak akan membiarkan hakim diiming-imingi sesuatu untuk mempengaruhi putusan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Wanti-Wanti Aparat & KPU Tak Teledor Bisa Ganggu Kondusivitas Negara!
VIDEO: Jokowi Wanti-Wanti Aparat & KPU Tak Teledor Bisa Ganggu Kondusivitas Negara!

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) betul-betul netral di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Arahan MKMK Bagi Hakim Konstitusi Jelang Sengketa Pemilu 2024
Ini Arahan MKMK Bagi Hakim Konstitusi Jelang Sengketa Pemilu 2024

Ketua MK Suhartoyo mengatakan, dalam mempersiapkan PHPU, MK telah melakukan simulasi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Siap 'Sikat' Jaksa yang Mencoreng Institusinya
Kejagung Siap 'Sikat' Jaksa yang Mencoreng Institusinya

Kejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah

Baca Selengkapnya