KPK pesan jangan ada korupsi berjamaah di Sumut, Gubernur Edy akan belajar dari Emil
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku mendapat pesan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Pimpinan Agus Rahardjo itu meminta agar tak ada lagi korupsi berjamaah di Sumut.
"Ya itu dia, pesan supaya tidak terjadi lagi (korupsi berjamaah di Sumut)," ujar Edy di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (5/9/2018).
Sebanyak 38 anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menjadi tersangka di KPK karena menerima suap dari mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nurgoho. Mantan Pangkostrad itu juga berharap agar kasus korupsi berjamaah di Sumut tidak kembali terulang di kepemimpinannya.
-
Bagaimana cara Ridwan Kamil untuk mendukung ekonomi digital dan kreatif? 'Selanjutnya, mari kita fokus pada kekuatan ekonomi baru, yaitu ekonomi digital dan kreatif yang berbeda dari cara kerja orang tua yang bersifat sembilan sampai lima, dan bisa dilakukan di mana saja, itu adalah visi dari pasangan RIDO,' jelas paslon nomor urut 1 ini.
-
Bagaimana Jawa Tengah meningkatkan pelayanan publik dan pencegahan korupsi? Selain itu, upaya-upaya terobosan dalam pelayanan publik dan pencegahan korupsi juga perlu terus dilakukan, agar masyarakat bisa terlayani dengan baik.
-
Apa saja program kerja Suswono dan Ridwan Kamil untuk Jakarta? Mengutip Liputan6, keduanya berencana membangun Jakarta lewat visi misinya yakni 'Jakarta Kota Global yang Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan'.Visi-misinya ini akan diwujudkan dalam program kerja mulai dari, mewujudkan ekonomi Jakarta yang inklusif, berdaya saing global, dan berkelanjutan. Mewujudkan regulasi dan tata kelola pelayanan publik Jakarta yang berkualitas.Kemudian, harmonis, adaptif, dan berintegritas. Mewujudkan stabilitas Jakarta yang tangguh dan berpengaruh di kancah global. Mewujudkan Jakarta yang layak huni melalui ketahanan sosial budaya dan ekologis dan lain sebagainya.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Bagaimana cara Pasuruan mencegah korupsi? 'Kita terus melakukan upaya-upaya pencegahan dengan melakukan sinergi dari berbagai pihak,' ujar Mas Adi
"Yah, mudah-mudahan tidak terjadi lagi," tegasnya.
Untuk merealisasikan hal itu, Edy berencana belajar dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kalim atau Kang Emil soal aplikasi pencegahan korupsi. Kang Emil pun berencana membangun aplikasi pencegahan korupsi yang sudah terlaksana di Bandung untuk diterapkan di seluruh Jawa Barat.
"Intinya yang baik di Bandung, aplikasi antikorupsi saya tarik jadi standarisasi di seluruh daerah di Jabar. Tadi Gubernur Sumut juga mau belajar. KPK minta kami jaga integritas dan siap dimintai asistensi kapan saja," jelas Kang Emil.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
untuk membumikan isu-isu pemberantasan korupsi yang ada di masyarakat
Baca SelengkapnyaBobby pun berpesan kepada seluruh jajarannya di Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk tidak melakukan korupsi.
Baca SelengkapnyaPejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutim diberi pemaparan materi terkait pencegahan korupsi dari KPK.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK.
Baca SelengkapnyaKemendagri sepakat bersama KPK untuk mencegah budaya korupsi dalam bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaAnak dari Presiden Joko Widodo itu juga meminta agar Bobby tak melakukan hal serupa seperti wali kota Medan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sistem Pencegahan Korupsi yang Dibangun Selama 2 Periode di Jateng
Baca SelengkapnyaPeringatan itu disampaikan Burhanuddin dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di SICC, Bogor, Kamis (7/11).
Baca SelengkapnyaAgus Fatoni menyoroti pencegahan korupsi dalam rangka meningkatkan motivasi dan penilaian yang dilakukan KPK melalui program Diseminasi MCP.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep, mengingatkan agar kakak iparnya sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution agar tak terlibat korupsi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, korupsi lebih dari sekadar pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaWali Kota menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja sama dari seluruh pihak atas capaian selama ini.
Baca Selengkapnya