KPK sebut kebijakan sumber kemelut beras impor & pupuk subsidi
Merdeka.com - KPK menyebut ada penyelewengan dalam kebijakan impor beras yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Menurut hasil studi mereka, pelanggaran aturan dalam tata niaga dua komoditas itu sudah terjadi sejak lama dan berpangkal pada kebijakan.
Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto, hari ini. Menurut dia, berdasarkan hasil studi lembaganya, ditemukan ada penyimpangan di sisi tata niaga soal beras impor untuk rakyat tidak mampu dan pupuk bersubsidi.
"KPK memang studi soal raskin (beras miskin). Kita juga studi soal pupuk bersubsidi. Memang di situ ada masalah di tata niaga," kata Bambang kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/2).
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
Menurut Bambang, muara masalah tata niaga dua komoditi itu adalah kebijakan bersumber pada kementerian masing-masing. Meski begitu, saat diminta menjelaskan seperti apa kebijakan itu, dia tidak merincinya.
"Tata niaga kan rumusannya dari kebijakan. Prosesnya seperti apa, saya belum tahu. Tapi studi soal raskin itu ada," ujar Bambang.
Bambang juga belum bisa mengatakan apakah dalam kebijakan beras impor sarat dengan korupsi. Dia juga mengaku belum menerima pengaduan soal dugaan rasuah dalam pengadaan impor beras dan pupuk bersubsidi. Tetapi, dia berpegang teguh memang ada masalah dalam tata niaga beras impor dan pupuk bersubsidi.
"Kalau pertanyaannya apakah mengarah ada indikasi korupsi, saya belum tahu. Cuma memang menurut studi kami, soal raskin dan pupuk bersubsidi adalah bermasalah. Kalau menurut studi ini memang ada masalah dari awal," imbuh Bambang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak KPK telah meminta keterangan dan data terkait keterlibatan Bulog dan Bapanas di dalam skandal tersebut.
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaKPK memastikan pengusutan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut akan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan maupun penyidikan hukum.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca SelengkapnyaHaryono mendesak penegakan hukum harus bergerak cepat tuntaskan skandal demurrage impor beras ini karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam dokumen, ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage.
Baca SelengkapnyaKPPU tengah menelusuri data mengenai persaingan usaha untuk mencari tahu penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaKPK mulai menyelidiki kasus dugaan korupsi Bantuan Presiden (Banpres) Joko Widodo saat penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaUnsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog pimpinan Bayu Krisnamurthi.
Baca SelengkapnyaIa meyakini pengusutan kasus tersebut untuk mengembalikan kepercayaan publik.
Baca Selengkapnya