Kreativitas warga binaan tak bisa dibatasi jeruji besi
Merdeka.com - Pendiri Yayasan Second Chance Evy Amir Syamsuddin berusaha memperkenalkan sisi lain dari lembaga pemasyarakatan. Stigma negatif kerap melekat dalam diri para warga binaan.
Evy yang merupakan istri Amir Syamsuddin, mantan Menkum HAM era Susilo Bambang Yudhoyono ini berusaha memperkenalkan kreasi warga binaan ke dunia luar. Evy melihat karya warga binaan berpotensi besar menembus batas negara.
Bermodal kemampuan yang para warga binaan dapatkan selama di lapas, bermacam karya seni kriya, seni pertunjukan, maupun produk kuliner seperti roti, mereka hasilkan. Hal inilah yang Evy tuangkan dalam buku keduanya bertajuk 'Made in Prison'. Dia berharap bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap warga binaan.
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Apa yang membuat seseorang kreatif? Dalam bukunya Creativity: The Work and Lives of 91 Eminent People (1996), mengungkapkan bahwa kreativitas adalah hasil dari perpaduan sifat-sifat paradoksal yang tampaknya bertentangan tetapi saling melengkapi.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
-
Apa yang dibangun oleh orang Kalang di Kampung Batik Laweyan? Dalam penjelasan foto itu, rumah-rumah tua tersebut dulu dibangun oleh orang-orang Kalang.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Bagaimana Desa Janti memberdayakan warganya? Menyandang gelar Desa BRILian BRI, Janti mampu mengembangkan potensi wisata seperti pemancingan, UMKM kuliner tradisional sampai waterpark yang sepenuhnya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes di sana.
"Ketika mereka terkurung dalam penjara, akses informasi kepada masyarakat terbatas, sehingga masyarakat belum tahu mereka punya potensi luar biasa sekalipun posisi mereka terbatas," ujar Evy saat peluncuran buku 'Made in Prison' di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (9/3).
Evy bergelut dengan warga binaan sejak dia menemani suaminya menjadi menteri beberapa tahun lalu. Lapas demi lapas dia sambangi. Di sana dirinya tersadar, bahwa meski kehidupan warga binaan dibatasi oleh jeruji besi, namun pemikiran dan kreativitas tetap bebas.
"Mereka terkurung tetapi tak bisa mengurung pemikiran dan kreativitas," imbuhnya.
Seseorang di penjara, menurut dia bukan berarti hidupnya berhenti di sana. Namun memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik.
"Tak mungkin memenjarakan pemikiran seseorang. Terutama para wanita sebagai pembina generasi penerus punya peran penting dalam kehidupannya," ucapnya.
Tak hanya lewat buku, Evy juga berupaya menyebarluaskan kreativitas warga binaan lewat pameran kesenian kesenian. Dia membuat pameran level bertajuk 'napicraft' agar publik bisa berkenalan dengan karya warga binaan. Responsnya, menurut Evy, sangat baik dan banyak yang tertarik dengan hasil karya tersebut.
"Respons cukup baik yang tidak tahu jadi tahu. Produk warga binaan tidak dipandang sebelah mata lagi," ucapnya.
Dalam peluncuran buku ini, para warga binaan unjuk kebolehannya. Mereka menampilkan tarian-tarian ala Indonesia, serta musik di atas panggung bersama beberapa musisi berkewarganegaraan asing. Tak canggung, penampilan memukau mereka sajikan kepada penonton yang juga banyak dihadiri para warga internasional.
"Kita ingin menunjukkan menampilkan walaupun mereka adalah warga binaan, mereka mampu melakukan kolaborasi dengan musik internasional," tutup Evy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaMereka membuat tokoh kartun terkenal seperti Doraemon, Crayon Shin Chan, Hello Kitty hingga Dragon Ball dengan sangat detail dan penuh warna
Baca SelengkapnyaWarga RW 09 Penggilingan-Cakung berlomba-lomba membuat gapura dari barang bekas.
Baca SelengkapnyaKain batik tulis dan batik cap karya warga binaan ini nantinya dipamerkan dalam perayaan Hari Batik Nasional.
Baca SelengkapnyaDi kampung Cipari ada puluhan perajin golok dengan metode pembuatannya yang masih tradisional.
Baca SelengkapnyaSebanyak enam belas gubug produksi pandai besi menjadi pemandangan unik di kampung tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita berantai lucu menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Baca SelengkapnyaProgram ini muncul dari permasalahan utama di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi terkait kehidupan warga binaan pasca-hukuman.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaMemeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, sejumlah pekerja genteng di Majalengka unjuk kebolehan di Kompetisi Binaraga Jebor Jatiwangi Cup 2024.
Baca Selengkapnya