Kronologi Bentrok 2 Suku di Kabupaten Jayawijaya
Merdeka.com - Perang antarsuku yang melibatkan warga di Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya kembali pecah di kampung Wouma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (9/1) sekira pukul 14.55 WIT. Pemicunya terkait meninggalnya salah satu warga nduga pada Sabtu kemarin.
"Meninggalnya Sibelo Gwijangge membuat keluarganya tidak menerima dan melakukan aksi balasan terhadap pihak pelaku dari masyarakat Lanny Jaya, yang bermukim di Kampung Wesakma Distrik Wouma," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal, Minggu kemarin.
Alhasil perang antarsuku itu menyebabkan satu warga meninggal dunia, 21 orang mengalami luka-luka dan 40 honai terbakar.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Mengapa suku Bidayuh berkonflik dengan suku lain? “Saat antropomorf GS3 digambar, suku Bidayuh dikuasai oleh elit Melayu, sedangkan antropomorf GS4 kemungkinan dibuat selama periode konflik yang semakin meningkat antara suku Bidayuh dan penguasa Iban dan Melayu Brunei,“ jelas tim peneliti.
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Kamal menjelaskan, peristiwa itu berawal pada Minggu (9/1) sekitar pukul 14.55 WIT. Setelah pemakaman korban, keluarga korban bergerak dari arah Ilekma menuju Wouma melalui pinggir kali Uwe dan Walesi.
Pukul 15.10 WIT terjadi aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional berupa panah, parang dan batu antara masyarakat Nduga dan masyarakat Lanny Jaya di sekitar kampung Wouma, Distrik Wouma.
"Tidak lama kemudian personel Polres Jayawijaya di-backup oleh personel Brimob dan TNI yang dipimpin oleh Wakapolres berhasil memukul mundur kedua kelompok maysarakat," terang Kamal.
Korban meninggal dan luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena. Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pertikaian lanjutan, petugas gabungan melakukan penjagaan ketat terhadap kedua kelompok masyarakat tersebut.
"Kami langsung melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dari kedua kelompok masyarakat untuk mengimbau kepada masing-masing kelompok, agar tidak mengulangi kejadian seperti saat ini. Sehingga situasi kamtibmas tetap dalam keadaan yang aman dan kondusif, dan akhirnya Muspida Jayawijaya bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama kedua suku sepakat untuk menghentikan pertikaian tersebut," tandas Kamal.
Berikut identitas korban meninggal dunia:
1. Luok Heluka (luka benda tajam di tubuh).
Korban luka-luka:
1. Anton Hilapok (luka panah di ketiak kiri bawah)
2. Rujon Kogoya (luka panah di dada kiri)
3. Keis Kogoya (luka panah di paha kiri)
4. Edi Kogoya (luka panah di kaki kiri)
5. Nopis Kogoya (luka panah di kaki kanan)
6. Nis Hiluka (luka panah di kaki kanan)
7. Nias Wenda (luka panah di kaki kanan)
8. Nas Kogoya (luka panah di siku kanan)
9. Arius Kogoya (luka panah di paha kanan)
10. Karel Wenda (luka panah di bahu kiri)
11. Hem Hiluka (luka panah di pipi kiri)
12. Roni Wenda (luka panah di dada kiri)
13. Merinus Giban (luka panah di leher)
14. Yalimo Kogoya (luka panah)
15. Veskil Heluka (luka panah di telinga)
16. Darius Wenda (luka panah)
17. Manius Kogoya (luka panah di dada)
18. Tesiman Kogoya (luka panah di leher)
19. Elimbiru (luka panah di dada)
20. Balok Wenda (luka panah di bibir)
21. Meki Wenda (luka Panah di paha).
Sedangkan kerugian materil meliputi rumah dan honai di sekitar lokasi perang 40 unit, kendaraan roda empat sebanyak 2 unit, kendaraan roda dua sebanyak 10 unit.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
jenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaDua Kelompok Bentrok akibat Lakalantas di Wouma, 2 Tewas dan 5 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaDugaan komunikasi John Kei dari balik sel itu memicu bentrokan dengan kelompok Nus Kei.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkampung di Sulurang, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto menyebabkan seorang warga atas nama Rustam Ubas meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaPerseteruan John Kei dan Nus Kei menyebabkan satu orang tewas karena luka tembak.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaBentrokan yang terjadi juga menghanguskan sejumlah motor di Jalan Timor Raya.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca Selengkapnya