Kronologi Tenggelamnya 16 Nelayan di Perairan Teluk Jakarta
Merdeka.com - Sebanyak 16 orang nelayan tenggelam di perairan Teluk Jakarta, Minggu (21/3). Kapal mereka tenggelam dalam perjalanan pulang ke daratan. Peristiwa itu terjadi di dekat Pondok Dayung.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Laode Muhamad menceritakan kronologinya. Peristiwa itu dimulai saat mesin kapal mati.
"Jadi itu nelayan atau pemancing berjumlah 16 orang rencana mau kembali ke darat, kemudian belum sempat memasuki area pelabuhan, mesin kapal mereka mati," kata Laode saat dihubungi merdeka.com.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Kapal yang mempunyai panjang tujuh meter ini terombang-ambing. Hingga menghantam ombak. Kapal mereka pecah.
"Terombang-ambing oleh ombak menghantem ke pickwater pemecah ombak yang ada di sana. Menyebabkan kapal mereka pecah, kemudian tenggelam," jelasnya.
Cuaca yang kurang bersahabat membuat proses evakuasi terhadap para korban berlangsung selama satu jam. Evakuasi dilakukan tim dari Dislambair dan Kopaska Koarmada I.
"Kalau di lautnya kurang lebih satu jam (proses evakuasi), jadi pada saat kurang jam 12.15 Wib mendapatkan laporan ada kapal atau ada nelayan terombang-ambing di laut dan tenggelam itu, tim dari Dislambair dan Kopaska Koarmada I langsung menuju ke lokasi," sebutnya.
Kendala lain saat melakukan evakuasi para nelayan, petugas tidak menemukan satu pun pelampung. "Pada saat pelaksanaan evakuasi tadi tidak ditemukan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca Selengkapnya