Kuli Bangunan di Palembang Ogah Selesaikan Pekerjaan dan Bunuh Pemilik Rumah
Merdeka.com - Tidak terima diminta menuntaskan pekerjaan, seorang kuli bangunan berinisial JK, nekat membunuh pemilik rumah, Ibrahim. Pelaku kabur setelah korban tewas di tempat.
Peristiwa itu bermula saat korban mendatangi rumah pelaku yang tidak jauh dari kediamannya di Jalan DI Panjaitan, Lorong Gaya Baru, Kelurahan Sentosa, Seberang Ulu II, Palembang, Rabu (20/1). Korban bermaksud meminta pelaku menyelesaikan pekerjaan membangun rumah korban setelah semua upah borongan diserahkan ke pelaku.
Ternyata pelaku tidak terima. Alhasil dia menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam hingga korban tewas di tempat dengan luka di sekujur tubuhnya.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat mengungkapkan, petugas tengah memburu pelaku yang kabur usai kejadian. Motifnya karena pelaku kesal disuruh menyelesaikan borongan oleh korban.
"Pelaku menusuk korban berkali-kali sampai tewas di tempat," ungkap Edi.
Dikatakan, pembunuhan itu disaksikan anak bungsu korban, AA (12). Pelajar itu kini menjadi saksi kunci kejadian.
"Jenazah korban dibawa ke kamar kamar untuk dilakukan visum dan selanjutnya diambil keluarga untuk dimakamkan," kata dia.
Dia mengimbau pelaku segera menyerahkan diri ke kantor polisi. Jika tidak, petugas akan memberikan tindakan tegas jika keberadaannya diketahui.
"Kami minta lebih baik menyerahkan diri agar membantu proses hukumnya. Jika tidak, tindakan tegas tegas dan terukur akan diberikan, sesuai perintah atasan," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga sebelum ditemukan tewas di bawah lantai
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan Bayu Handono diketahui berinisial IR alias IB, 27 tahun,
Baca SelengkapnyaKorban AN (25), ditemukan terkubur dan dicor pelaku dan dua orang lain di bekas kolam ikan.
Baca Selengkapnya