Laporan diabaikan, mahasiswa Papua di Yogya kecewa dengan legislator
Merdeka.com - Mahasiswa Papua di Yogyakarta menyatakan kecewa kepada Wakil Ketua DPRD Papua, Yanni, saat dia bertandang ke kota gudeg itu. Mereka merasa laporan kepada legislator tentang perlakuan diskriminatif beberapa waktu lalu tidak ditanggapi.
Mereka pun menolak menceritakan runutan peristiwa pengepungan asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta pada Jumat (15/7) pekan lalu. Sebab, kedatangan Yanni hanya sebagai pribadi, dan bukan tim pencari fakta diharapkan mahasiswa.
"Kami tidak mau tertipu lagi. Anda datang secara pribadi atau perwakilan dari tim khusus pencari fakta yang dibentuk oleh DPR Papua?" tanya salah satu perwakilan mahasiswa Papua, Roy Karoba, saat dialog di Asrama Papua Jogja, Selasa (19/7).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
Di dalam dialog itu, Roy mengungkapkan kekecewaannya. Sebab, Roy beserta mahasiswa Papua di Yogyakarta pernah menemui Yanni di Jayapura, buat menuntaskan diskriminasi dialami mereka di kota pelajar itu pada Maret lalu.
Roy menjelaskan, pertemuan dengan DPRD Papua Maret lalu menghasilkan kesepakatan akan dibentuk tim pencari fakta, yang akan datang langsung ke Yogyakarta. Namun, hingga saat ini tim itu tak pernah datang.
"Bulan Maret kami sudah datang ke DPR Papua. Katanya mau membentuk tim khusus. Tapi sampai hari ini belum ada tim yang datang ke Yogya. Bahkan Anda datang ke sini juga bukan perwakilan tim khusus. Anda datang sebagai wakil ketua DPR Papua," ujar Roy.
Yanni pun mengakui kedatangannya ke asrama Papua Yogyakarta merupakan kunjungan pribadi, dan bukan perwakilan tim pencari fakta.
"Memang benar saya datang dari Jakarta karena kebetulan saya di sana. Saya bukan dari tim khusus. Ini bentuk kepedulian saya sebagai sesama orang Papua," kata Yanni.
Kendati demikian, Yanni menyatakan tetap membuat laporan dari kunjungannya ke Yogyakarta pada pimpinan DPR Papua. Namun, dia mengaku tim itu memang belum dibentuk.
"Membentuk tim khusus itu lama. Banyak mekanisme yang harus dilewati," imbuh Yanni. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan akan menyelidiki dugaan kecurangan pada seleksi penerimaan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Jayapura.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan keprihatinan bahwa sikap Pj Bupati Kabupaten Yapen yang mendukung secara eksplisit ke satu partai telah merusak prinsip netralitas ASN.
Baca SelengkapnyaSebab, lambatnya proses perhitungan suara oleh komisioner KPU Jayapura.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang jurnalis mendapat perlakuan tak menyenangkan saat meliput di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.
Baca SelengkapnyaPDIP juga menggugat agar MK menetapkan hasil perolehan suara Pemilu anggota DPRD Papua Tengah V berdasarkan D Hasil distrik.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaTim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) merasa kecewa dengan penolakan ini
Baca SelengkapnyaPemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaTim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya