LSI sebut foto mesra Pasha dan Angel Karamoy tak pengaruhi pemilih
Merdeka.com - Jelang Pilkada serentak yang telah berlangsung kemarin, publik sempat dihebohkan dengan beredarnya foto Pasha Ungu dengan artis cantik Angel Karamoy. Kasus foto itu meledak lantaran terjadi di detik-detik hari pencoblosan di mana saat itu Pasha Ungu menjadi calon wakil wali Kota Palu.
Namun menurut analisis dari peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), foto mesra antara Pasha dan Angel Karamoy itu tidak pengaruh signifikan terhadap elektabilitas di hari H pencoblosan. Hal itu karena Pasha bersama pasangannya Hidayat unggul dalam pilwakot Palu.
LSI menilai, foto mesra tersebut tersebut hanya isu persaingan yang diledakkan saat pilkada.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Apa yang jadi sorotan di foto mesra mereka? Namun, ada satu hal yang menarik perhatian netizen, yaitu tato di punggung Rendy. Netizen mempertanyakan mengapa tato itu masih ada.
-
Apa yang menjadi sengketa dalam Pileg? Perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU untuk sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 akan disidangkan pekan depan.
-
Apa itu Pantarlih Pemilu? Pantarlih adalah singkatan dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. Dipilihnya pantarlih ini tentu memiliki tugas dan kewajiban yang jelas. Sebagai salah satu peran penting dalam pelaksanaan pemilu, maka perlu dipahami lebih lanjut apa itu Pantarlih Pemilu.
-
Siapa yang terlihat seperti sedang pacaran? Banyak yang merasakan perasaan baper saat melihat kedekatan antara ayah dan anak ini. Terlebih lagi, wajah Nicky Tirta tetap segar tanpa tanda-tanda penuaan, meskipun usianya telah menginjak empat puluhan. Sungguh, mereka tidak terlihat seperti ayah dan putrinya.
"Kita melihat kalau saat itu publik seolah-olah sedang masa persaingan, sehingga publik antara percaya atau tidak," ujar Peneliti LSI Ardian Sopa, di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (10/12).
"Kita lihatkan, foto itu jadinya pengaruh atau tidak dalam pilkada?," tambahnya.
Menurut LSI, rekam jejak Pasha Ungu selama ini juga tergolong baik. Hal itu ditambah dengan keyakinan pemilih bahwa Pasha Ungu bisa membawa perubahan yang lebih baik.
"Publik beranggapan Pasha ini mampu membuat band dengan baik, otomatis publik nanti pilih dia menjadi baik pula untuk daerahnya," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain pose jari, polisi dilarang untuk mengomentari foto pasangan capres-cawapres di media sosial.
Baca SelengkapnyaMK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.
Baca SelengkapnyaBawaslu Jateng menyatakan tidak ada unsur pelanggaran kampanye pada peristiwa itu, karena Rakernas DPP APPSI bukan merupakan kegiatan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra beri tanggapan, terkait adanya permohonan diskualifikasi terhadap pasangan Prabowo-Gibran dan meminta untuk melaksanakan pemilihan ulang
Baca SelengkapnyaDalam salah pertimbangannya, disebut Saldi membantah adanya komunikasi atau kesepakatan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaHubungan antar Prabowo dan Surya Paloh itu disebutnya juga sudah terjalin hampir setengah abad.
Baca SelengkapnyaMK menyatakan menolak seluruh permohonan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai duet Ganjar-Anies baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaGerindra tak mau mengomentari lebih jauh. Sebab menurutnya, putusan MKMK berada di ranah etik hakim dan sanksi sudah dikeluarkan.
Baca SelengkapnyaJaga netralitas selama Pemilu 2024, TNI ingatkan anggota untuk tak coba foto dengan pose yang kontroversial. Seperti apa saja?
Baca SelengkapnyaSebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.
Baca Selengkapnya