Lurah di Samarinda 3 Kali Pingsan di Tahanan BNN Ditangkap Terkait Narkoba
Merdeka.com - Lurah Simpang Pasir Muhammad Sapriadi (42), dan PNS protokoler Pemkot Samarinda, Masjidi (49), masih ditahan di sel BNN Provinsi Kalimantan Timur. Hampir sepekan ini, Sapriadi 3 kali pingsan. Petugas berencana membawanya ke Balai Rehabilitasi Narkotika di Tanah Merah, Samarinda.
Rencana membawa lurah nonaktif itu ke balai rehabilitasi, berdasarkan hasil assesment, Senin (26/3) kemarin. Tidak hanya Sapriadi, Masjidi pun bakal dibawa ke balai rehabilitasi.
"Dua-duanya akan dibawa ke balai rehabilitasi. Tapi yang Lurah, juga diobati dulu," kata Humas BNN Provinsi Kalimantan Timur, Hariyoto, ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Selasa (26/3).
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Apa tindakan Bareskrim Polri terhadap caleg narkoba? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
Hariyoto menerangkan, selama menjalani penahanan di BNN, Lurah Sapriadi sempat tidak sadarkan diri. Belum diketahui pasti penyebabnya.
"Tiga kali pingsan. Berapa lama direhab nanti, tunggu keputusan balai rehab," ujar Hariyoto.
"Tapi yang jelas, meski nantinya dibawa ke balai rehabilitasi, proses hukum tetap jalan. Intinya, dia (Lurah Sapriadi) diobati dulu. Soal diputuskan bahwa nanti dia memang harus direhab, itu keputusan pengadilan," tambah Hariyoto.
Hampir sepekan ini juga, lanjut Hariyoto, pejabat-pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda, silih berganti menjenguk Sapriadi. "Hari besuk, Senin dan Kamis. Di luar itu, tidak diperkenankan menjenguk," demikian Hariyoto.
Diketahui, Lurah Sapriadi dan staf pegawai protokoler Pemkot Masjidi, ditangkap Kamis (21/3) sore, di rumah Masjidi, Jalan Dr Soetomo, Samarinda. Polisi menemukan alat isap sabu, dan sabu seberat 0,19 gram sabu. Hasil urine pun, keduanya dinyatakan positif bahan pembuat sabu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaPolda Sulbar menangkap empat tersangka penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seorang di antaranya anggota Polri, Brigadir A.
Baca SelengkapnyaKepala BNN Sulsel mengatakan pegacara Suhartina telah datang berkoordinasi untuk menyanggupi rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaVideo itu sengaja direkam petugas inisial RA untuk meminta sejumlah uang kepada para napi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya tujuh tahanan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat berhasil kabur dengan cara merusak bagian ventilasi kamar tahanan.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR Fraksi PKS Adang Daradjatun menyoroti tajam dua kasus besar di Polda Sulteng dan Polda NTT
Baca SelengkapnyaPatsus terhadap sebelas anggota Polda Sulbar untuk kepentingan pemeriksaan Propam Polda Sulbar.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian tersebut, Ketua DPRD Sementara Kepulauan Mentawai Ibrani Sababalatturun prihatin dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi akan terus melakukan penyidikan dan melakukan pengembangan perkara.
Baca SelengkapnyaKetiga ASN ini tak menyangka mereka sudah ditargetkan polisi
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca Selengkapnya