Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Malu mengemis, Pak Amin berdagang sapu meski kaki pincang

Malu mengemis, Pak Amin berdagang sapu meski kaki pincang Pak Amin penjual sapu. ©2013 Merdeka.com/Andrian Salam Wiyono

Merdeka.com - Malam mulai larut, udara Kota Bandung yang dingin membuat siapa saja ingin bergegas pulang ke rumah dan bersembunyi di balik selimut. Namun, bagi Amin Hidayat, perjalanannya masih panjang. Dia masih terus menjajakan barang dagangannya, meski dengan jalan tertatih akibat kakinya yang pincang.

Pak Amin, pria paruh baya itu tampak lelah setelah seharian berkeliling dengan berjalan kaki menawarkan sapu, kemoceng, keset, yang digotong di punggungnya. Tidak lupa, tongkat penopang untuk berjalan disimpan rapi di samping kanannya. Tongkat itulah yang membantu dia melangkah mencari uang untuk sesuap nasi, memapah kaki kanannya yang tidak lagi sempurna karena kecelakaan.

"Sudah tiga tahun lebih kondisi bapak seperti ini (pincang), karena ditabrak motor di Jalan Kebonjati (Bandung)," ucap Amin membuka pembicaraan dengan merdeka.com di kawasan Jalan Purnawarman, Bandung, Selasa (10/12) malam.

Hari ini tampaknya menjadi hari yang melelahkan baginya. Sudah sekitar lima kilometer ia berjalan kaki. Rute yang dilalui dari Jalan Otto Iskandardinata (Pasar Baru), Jalan Wastu Kencana, Jalan Merdeka, Jalan Belitung. Belum satupun jualannya laku.

"Bapak baru jualan lagi hari ini, soalnya dua hari ke belakang hujan terus, pasti enggak bisa jualan. Saya jualannya muter-muter," ucap Amin yang tampak kelelahan.

Amin berkisah sudah sejak usia 20 tahun merantau di Bandung mengadu nasib. Ragam dagangan coba dilakukan hingga akhirnya berjodoh dengan barang-barang plastik tersebut. Amin muda sebenarnya cukup sukses, tapi pasang surut dagangan membuatnya harus berjuang lebih.

"Ya sekarang kondisinya seperti ini, saya sudah enggak punya tempat untuk berjualan, terpaksa harus berkeliling mencari pelanggan," katanya sembari menyeka keringat.

Untuk tidur, bapak empat anak ini hidup dari satu tempat ke tempat lain. "Saya tidur di masjid, karena sudah enggak punya tempat tinggal di Bandung," tuturnya.

Amin mengaku istri dan anaknya tinggal di Ciamis Jawa Barat. Melalui perjuangannya, ia juga harus berusaha menghidupi keluarganya di kampung. "Istri saya ibu rumah tangga, sedangkan anak enggak semuanya kerja, bahkan masih ada yang sekolah," katanya.

Dengan pendapatan seadanya, Pak Amin mensyukuri apa yang didapat dari hari demi harinya. "Kalau lagi ramai emang bisa dapat Rp 100 ribu. Itu juga karena ada yang mau ngasih lebih, tapi kalau lagi sepi yang nol rupiah saja. Apalagi kalau hujan, saya enggak bisa ke mana-mana, tapi saya bersyukur masih diberi tenaga dari pada harus meminta-minta," ungkapnya.

Kebetulan malam itu ada pengendara motor yang hendak membeli barang dagangannya. Satu buah kemoceng dan sapu yang dijual menambah pundi-pundi rupiahnya hari itu. Mengantongi Rp 50 ribu sudah lebih dari cukup. "Ya untuk makan dulu saja Alhamdulillah," terangnya yang bergegas melanjutkan perjalanan pulangnya.

Sambil menutup pembicaraan dia meminta doa agar selalu diberi kesehatan. "Doakan saja ya nak agar bapak selalu diberi kesehatan," ujarnya sambil kembali menggotong dagangannya dengan jalan tertatih-tatih.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pedagang Mainan Kehilangan Satu Kaki Tetap Jualan dengan Sepeda, Ketemu Sosok Penting Diajak Mampir ke Rumah
Kisah Pedagang Mainan Kehilangan Satu Kaki Tetap Jualan dengan Sepeda, Ketemu Sosok Penting Diajak Mampir ke Rumah

Penjual mainan ketemu Ganjar dan diajak untuk mampir ke rumahnya.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tolak Bantuan usai Menolong Juru Parkir yang Stroke, Sikapnya Bikin Salut
Pria Ini Tolak Bantuan usai Menolong Juru Parkir yang Stroke, Sikapnya Bikin Salut

Tolak bantuan usai menolong temannya yang stroke, sikap bapak tukang becak ini bikin warganet salut.

Baca Selengkapnya
Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi
Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi

Ia hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.

Baca Selengkapnya
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Marak Penjual Online, Pria Ini Rela Keliling Pelosok Kampung Jualan Tikar dan Topi
Marak Penjual Online, Pria Ini Rela Keliling Pelosok Kampung Jualan Tikar dan Topi

Perkembangan teknologi menghadirkan banyak aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk berbelanja dari jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Pak Alam, Penjual Tisu Keliling yang Jualan Sambil Gendong Anaknya
Kisah Haru Pak Alam, Penjual Tisu Keliling yang Jualan Sambil Gendong Anaknya

Pak Alam berjualan tisu keliling dari Cikarang ke Jakarta. Ia naik kereta bersama putranya Sultan.

Baca Selengkapnya
Ini di Indonesia, Demi Rp1.000 Pria Lumpuh ini Rela Merangkak di Panasnya Bebatuan Mencari Daun Kelapa buat Dijadikan Sapu Lidi
Ini di Indonesia, Demi Rp1.000 Pria Lumpuh ini Rela Merangkak di Panasnya Bebatuan Mencari Daun Kelapa buat Dijadikan Sapu Lidi

Di tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Kakek Penjual Tangga Bambu Keliling, Jualan Sudah Satu Bulan Tapi Belum Laku
Kisah Pilu Kakek Penjual Tangga Bambu Keliling, Jualan Sudah Satu Bulan Tapi Belum Laku

Simak kisah pilu seorang kakek penjual tangga bambu keliling yang sudah satu bulan berjualan tak laku.

Baca Selengkapnya
Sedih Lihat Kakek 80 Tahun Masih Keliling Jualan Bantal Kapuk, Punya Anak Sudah Besar Bukannya Memberi Malah Minta Uang
Sedih Lihat Kakek 80 Tahun Masih Keliling Jualan Bantal Kapuk, Punya Anak Sudah Besar Bukannya Memberi Malah Minta Uang

Diakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli

Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan
Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan

Sejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Lansia Penjual Agar-agar, Dapat Rezeki Umrah dari Kapolres, Tolak Ngemis karena Manusia Makhluk Mulia
Perjuangan Lansia Penjual Agar-agar, Dapat Rezeki Umrah dari Kapolres, Tolak Ngemis karena Manusia Makhluk Mulia

Perjuangan pak Ahmad yang rela banting tulang jualan agar-agar demi keluarganya.

Baca Selengkapnya