Masalah Utang Berbunga, Ponakan Bunuh Paman di Nganjuk
Merdeka.com - Warga Desa Musirlor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk digegerkan dengan adanya kejadian pembunuhan. Supar (48), warga setempat, diketahui membacok pamannya sendiri, Damin (69) hingga tewas.
Kapolsek Rejoso, AKP Burhanudin menjelaskan, kedua orang yang mempunyai hubungan darah itu diketahui mempunyai masalah utang-piutang. Pelaku mempunyai utang kepada korban sebesar Rp 23 juta.
"Pelaku menjaminkan sertifikat tanahnya untuk utang itu," terang AKP Burhanudin, Sabtu (17/8).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Siapa yang dihukum membayar uang pengganti? Selain itu, Rafael Alun juga tetap dihukum membayar uang pengganti sebesar Rp10.079.095.519,00, subsider tiga tahun penjara.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Bagaimana kondisi emosional bisa mempengaruhi penagih utang? Selain stres keuangan, ada banyak faktor emosional lainnya seperti kecemasan, depresi, atau ketidakstabilan emosional yang dapat memengaruhi cara seseorang merespons penagihan utang.
Namun, saat mau mengembalikan utangnya, pelaku ditagih korban sebesar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Pelaku emosi, karena uang yang dirinya terima hanya Rp 23 juta.
"Dari Rp 23 juta menjadi Rp 200 juta sampai Rp 300 juta kata pelaku, korban menambah bunga. Tapi penyelidikan kami belum sampai korban merupakan rentenir atau tidak," urainya.
Dia menyebutkan bahwa, korban ngotot ingin menguasai tanah milik pelaku. Pelaku pun emosi, sehingga mendatangi korban dengan membawa ganco dan parang.
"Pelaku pun cek-cok di rumah korban. Pelaku ingin sertifikatnya kembali dengan melunasi utang Rp 23 juta. Tetapi korban ingin menguasai tanahnya," urainya.
Karena tidak ada titik temu, kata dia, pelaku melakukan pembacokan. "4 Kali bacokan dilakukan pelaku kepada korban," terangnya.
Menurutnya, bacokan pertama tidak kena. Namun bacokan kedua dan ketiga mengenai leher. Dan bacokan keempat mengenai kaki kanan. "Korban langsung tewas di lokasi," urainya.
Dia menyebutkan, korban mengalami luka pada leher dan kakinya. Setelah kejadian nahas itu, dia mengatakan pelaku melarikan diri ke rumah Kamituwo, Muji. "Pelaku takut jika terjadi amuk massa," jelasnya.
Pelaku pun dibujuk Kamituwo untuk menyerahkan diri ke Polsek. Dia mengatakan, polisi melakukan olah TKP dan membawa barang bukti berupa satu buah ganco, palu, sandal jepit.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaKorban AN (25), ditemukan terkubur dan dicor pelaku dan dua orang lain di bekas kolam ikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaPelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaPolisi yang datang melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke kamar mayar rumah sakit untuk keperluan visum.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaTersangka kalut karena memasuki masa jatuh tempo untuk membayar utang kepada bosnya senilai Rp26 juta untuk bisnis kayu.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca Selengkapnya