Masih Agresif, Harimau di Muara Enim Belum Bisa Diperiksa
Merdeka.com - Hampir sebulan tertangkap, harimau Sumatera yang tertangkap di Muara Enim, Sumatera Selatan, belum juga dilakukan tes darah. Hal ini disebabkan harimau yang diduga pemangsa enam warga Sumsel itu terlalu agresif.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Hasibuan mengungkapkan, harimau tersebut masih menjalani observasi di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung. Hanya saja, pihaknya belum menerima laporan terbaru terkait hasil pemeriksaan.
"Kondisinya sehat, tapi sifatnya agresif sehingga belum memungkinkan dilakukan tes," ungkap Genman, Senin (10/2).
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
Setelah diketahui hasilnya, kata dia, akan ada dua kemungkinan solusi, yakni dilepas ke areal konservasi dan dikirim ke kebun binatang. Cara ini dianggap efektif karena satwa liar yang berkonflik dengan manusia tidak bisa kembali ke habitatnya dan diprediksi terus menyerang manusia.
"Nanti akan dicarikan tempat baru bisa di konservasi, atau ditempatkan di kebun binatang," ujarnya.
Genman mengatakan, harimau itu disinyalir keluar dari habitatnya untuk mencari jelajah. Terlebih, umurnya masih dua tahun dan berjenis kelamin jantan sehingga memungkinkan untuk menguasai teritorial baru.
"Sifat harimau memang begitu, tidak bergerombol, dia tidak mau masuk ke suatu tempat jika sudah ada harimau lain, terutama jantan," kata dia.
Tersisa 17 Harimau
BKSDA menyebut populasi harimau Sumatera di Sumsel hanya tersisa 17 ekor yang tersebar di delapan daerah. Yakni, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Banyuasin, Banyuasin, Pagaralam, dan Musi Rawas Utara.
"Kemungkinan ada penambahan karena informasinya ada harimau yang melahirkan," kata dia.
Terkait konflik dengan manusia, Genman menduga karena buruan harimau semakin habis akibat diburu manusia dan habitatnya rusak. Jika kondisi ini terus terjadi, disinyalir teror terhadap manusia berlanjut.
"Harimau bukan merupakan hewan yang menyerang jika tidak terdesak. Rusaknya habitat dan putusnya rantai makanan tetap menjadi aspek yang dikedepankan dalam melihat konflik antara manusia dan harimau," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaPetugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera itu berada di Medan Zoo sejak tahun 2005 dan telah berusia 23 tahun.
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca Selengkapnya