Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masih Uji Coba Kerja, 20 TKA China Belum Diberi Izin Tinggal Oleh Imigrasi Makassar

Masih Uji Coba Kerja, 20 TKA China Belum Diberi Izin Tinggal Oleh Imigrasi Makassar Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Agus Winarto (tengah). ©2021 Merdeka.com/Ihwan Fajar

Merdeka.com - Kedatangan 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada Sabtu malam (3/7) terus menjadi sorotan. Imigrasi Makassar menyebut 20 TKA tersebut masih dalam uji coba kerja di PT Huadi Nikel Alloy Indonesia.

Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Agus Winarto mengatakan 20 TKA yang ditempatkan di PT Huadi Nikel Alloy Indonesia masih dalam masa uji coba kerja selama 30 hari. Agus menegaskan pihaknya belum mengeluarkan izin tinggal bagi 20 TKA tersebut.

"Mereka masa uji coba di perusahaannya, belum bekerja dan belum digaji. Kalau uji coba selama 30 hari di perusahaan berhasil, dalam 12 hari mereka akan diajukan ke Kemenaker (Kementerian Tenaga Kerja) untuk mendapatkan izin kerja," ujarnya saat jumpa pers di Kantor Imigrasi Makassar, Senin (4/7).

Setelah mendapatkan izin kerja dari Kemenaker, kata Agus, pihaknya selanjutnya akan mengeluarkan izin tinggal bagi 20 TKA asal China. Agus mengaku jika dalam waktu 30 hari PT Huadi Nikel Alloy Indonesia tidak menggunakan 20 TKA tersebut, maka akan langsung di pulangkan.

"Kalau tidak memenuhi syarat dari PT Huadi, maka mereka bisa langsung di pulangkan, bukan di deportasi," kata dia.

Sementara terkait jumlah TKA yang masuk di Sulsel, Agus mengaku ada 198 orang. Mereka terbagi dari sejumlah negara seperti China, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, dan negara lainnya.

"Dominan memang dari China," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Andi Darmawan Bintang mengatakan jumlah TKA yang masuk di Sulsel mulai 1 Januari-24 Juni 2021, setidaknya sudah 228 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar TKA yang masuk di Sulsel berasal dari China.

"Jumlah TKA yang masuk di Sulsel kalau tidak salah 228. Itu mulai 1 Januari sampai dengan 24 Juni kemarin. Mayoritas dari RRC (China) memang, sebanyak 146 orang," ujarnya kepada merdeka.com, Minggu (4/7).

Darmawan menjelaskan 146 TKA dari China tersebut merupakan kebutuhan dari perusahaan. Selain itu, perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut merupakan investasi dari China.

"Karena sebagian besar disini perusahaannya yang mempekerjakannya memang merupakan investasi dari sana," ungkanya.

Sementara terkait izin 20 TKA yang baru masuk di Sulsel dan akan bekerja di PT PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Darmawan mengaku masih melakukan investigasi dan klarifikasi. Pasalnya, Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) 20 TKA asal China tersebut belum masuk dalam sistem Disnakertrans Sulsel.

"Makanya staf saya mau klarifikasi ke pihak perusahaan yang memperkerjakan. Jangan sampai IMTA-nya belum di publish, tetapi mereka sudah dimasukkan," kata mantan Kepala Biro Protokol dan Humas Pemprov Sulsel ini.

Sebelumnya diberitakan, Dua puluh tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sabtu malam (3/7). Kedatangan 20 TKA tersebut menuai sorotan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Selatan (Sulsel), Darmawan Bintang membenarkan adanya 20 TKA asal Tiongkok yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Darmawan mengatakan 20 TKA tersebut akan bekerja di smelter PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.

"Informasi itu benar dan TKA bersangkutan bekerja di PT Huadi di Kabupaten Bantaeng," ujarnya kepada merdeka.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/7).

Mantan Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat Pemprov Sulsel ini mengatakan pihaknya saat telah mengerahkan pegawai untuk melakukan pendataan terkait TKA tersebut. "Staf Pengawasan Disnakertrans Sulsel masih mencari informasi terkait pemanfaatan TKA tersebut serta hal-hal lain berkaitan dengan izin-izin mereka," ucapnya.

Terpisah Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulsel, Dodi Karnida mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kedatangan 20 TKA asal Tiongkok di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Ia menduga 20 TKA yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menggunakan penerbangan domestik.

"Saya belum dapat kabar. Di Bandara Sultan Hasanuddin tidak dibuka Internasional," kata dia.

Meski demikian, Dodi mengaku yakin 20 TKA asal Tiongkok yang tiba di Bandara Sultan Hasanuddin sudah menjalani karantina di Jakarta. Ia mengaku TKA tetap bisa masuk ke Indonesia jika sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) untuk ditempatkan bekerja di proyek strategis nasional.

"Di Sulsel ini ada proyek strategi nasional yang di Banteng itu, kalau dia mau bekerja di situ boleh," ucapnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif

Para calon pekerja migran tersebut sedianya akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah, Kamboja, Thailand, dan China.

Baca Selengkapnya
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
2 Petinggi PT ITSS Morowali Jadi Tersangka Ledakan Smelter yang Tewaskan 20 Orang
2 Petinggi PT ITSS Morowali Jadi Tersangka Ledakan Smelter yang Tewaskan 20 Orang

20 korban meninggal dunia, terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
WNA Asal Maladewa Masuk Sabang Pakai Dua Paspor Palsu
WNA Asal Maladewa Masuk Sabang Pakai Dua Paspor Palsu

Imigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.

Baca Selengkapnya
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal

Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.

Baca Selengkapnya
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

Baca Selengkapnya
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah

Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya

AWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang

Ada 775 warga negara asing (WNA) yang telah berstatus Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya
Komitmen Menaker Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran di Makau
Komitmen Menaker Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran di Makau

Ida mengatakan, peningkatan pelindungan bagi pekerja migran di Makau sangat penting.

Baca Selengkapnya