Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melongok pesantren pertama di Bojonegoro

Melongok pesantren pertama di Bojonegoro Pondok Pesantren Al-Rosyid Kendal Dander Bojonegoro. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pondok Pesantren Al-Rosyid Kendal Dander Bojonegoro begitu namanya tertulis di pintu masuk. Letaknya berada tepat di Jalan KH. R. Moh. Rosyid, tidak jauh dari pusat kota Bojonegoro, Jawa Timur. Pesantren ini merupakan tempat menimba ilmu agama Islam pertama di Bojonegoro.

Menurut cerita pengasuh Pondok Pesantren Al-Rosyid, Kyai Haji Muhammad Syofiyulloh Masyhur atau akrab disapa Gus Mul, sejarah pesantren milik kakeknya ini berdiri tahun 1902 saat zaman penjajahan Belanda. Saat itu kata Gus Mul, masyarakat di sekitar pesantren masih percaya dengan klenik. Tepat di atas bangunan pesantren saat ini, warga sekitar Bojonegoro masih mempercayai pohon kendal.

"Warga dulu suka kasih sesajen ke pohon kendal," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin kemarin.

Lantas kepercayaan itu dipatahkan oleh kakeknya, KH. Moh Rosyid atau dikenal Mbah Rosyid. Berbekal ilmu agama dari Mesir, Mbah Rosyid menebang pohon kendal dan digunakan untuk mendirikan sebuah pondok menyebarkan agama Islam.

"Pohonnya itu digunakan untuk membuat pondok," ujarnya. Dulunya Pesantren Al-Rosyid dikenal sebagai Pondok Kendal. Sejarahnya, Mbah Rosyid dipercayai Belanda sebagai penghulu di Bojonegoro.

"Awalnya Kendal, karena itu tadi pohon kendal dijadikan pondok. Makanya orang kenal seperti itu," katanya bercerita.

Sepulangnya dari Mesir menuntut ilmu agama, Mbah Rosyid memboyong kitab dari Negeri Piramida dan Arab Saudi. Namun sayang saat itu penjajah Belanda tidak memperbolehkan barang bawaannya berupa kitab untuk menyebarkan agama Islam dibawa semua masuk ke Bojonegoro. Dari satu gerbong kereta berisi kitab hanya sebagian saja yang boleh dibawa ke Bojonegoro.

"Dulu bawa kitab sampai satu gerbong, tapi nggak boleh sama Belanda. Hanya sebagian saja yang bisa dibawa," ujar Gus Mul.

Seiring perkembangan zaman, kini pesantren itu dikenal hingga luar daerah. Para santrinya berjumlah ribuan dan berasal dari Bojonegoro hingga Kalimantan. Saban hari kegiatan pesantren ini padat. Mulai dari subuh hingga sore hari, para santri mengisi hari-hari mereka dengan belajar agama.

Namun dibalik itu, pesantren ini juga tidak menutup mata akan perkembangan teknologi. Para santri juga diajari ilmu komputer sekaligus kegiatan ke Pramukaan.

"Ini perpaduan antara Gontor, Tebu Ireng dan Al Rosyid," kata Gus Mul. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dibangun di Hutan Angker, Begini Potret Pondok Pesantren di Tengah Pegunungan Kapur Ponorogo
Dibangun di Hutan Angker, Begini Potret Pondok Pesantren di Tengah Pegunungan Kapur Ponorogo

Begini potret Pondok Pesantren yang berada di puncak pegunungan kapur Ponorogo yang sempat dikenal angker.

Baca Selengkapnya
Berusia 4 Abad, Ini Sejarah Pondok Pesantren Luhur Dondong Tertua di Jawa Tengah
Berusia 4 Abad, Ini Sejarah Pondok Pesantren Luhur Dondong Tertua di Jawa Tengah

Pondok pesantren ini pernah beberapa kali menjadi basis perjuangan rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani
Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani

Pesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pesantren Wali Barokah Kediri, Berawal dari Musala Kecil Kini Jadi Salah Satu Ponpes Terbesar di Indonesia
Mengunjungi Pesantren Wali Barokah Kediri, Berawal dari Musala Kecil Kini Jadi Salah Satu Ponpes Terbesar di Indonesia

Pesantren ini berencana mendirikan Posyandu Center of Excellent.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda
Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda

Sebelum membangun masjid, para tukang harus dalam keadaan suci

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Eksis hingga Sekarang, Begini Kondisi Ponpes Berusia 312 Tahun Tempat Para Pendiri NU Menimba Ilmu
Eksis hingga Sekarang, Begini Kondisi Ponpes Berusia 312 Tahun Tempat Para Pendiri NU Menimba Ilmu

Hasyim Asy'ari dan Syaikhona Kholil punya kenangan khusus di sini

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Potret Pondok Tegalsari Pesantren Tertua di Jawa, Ronggowarsito hingga HOS Tjokroaminoto Pernah Jadi Santri di Sini
Potret Pondok Tegalsari Pesantren Tertua di Jawa, Ronggowarsito hingga HOS Tjokroaminoto Pernah Jadi Santri di Sini

Tempat sejumlah tokoh besar Indonesia menimba ilmu agama dan pengetahuan umum.

Baca Selengkapnya
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro

Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir
Mengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir

Sang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil

Baca Selengkapnya
Kampung Ini Dulu Pusat Agama Kristen yang Penduduknya Fasih Bahasa Belanda, Kini Terabaikan Penuh Semak Belukar
Kampung Ini Dulu Pusat Agama Kristen yang Penduduknya Fasih Bahasa Belanda, Kini Terabaikan Penuh Semak Belukar

Kampung di Jombang ini dikenal sebagai pusat penyebaran agama kristen di Jawa. Miris, kompleks makamnya kini dipenuhi semak belukar.

Baca Selengkapnya