Membangun Masjid Lewat Infak Durian
Merdeka.com - Masyarakat Desa Muaro Panco Barat dan Muaro Panco Timur berkumpul di masjid Agung Baitussalam, Merangin, Jambi Rabu pagi. Tumpukan ratusan durian berada di pelataran masjid. Wangi menyengat durian matang menyeruak ke sekitar.
Buah itu rencananya akan dijual ke pengepul. Uang saweran tersebut akan digunakan untuk membeli material bangunan masjid.
Warga berinisiatif menginfakkan hasil panen buah durian yang melimpah ruah untuk pembangunan masjid tersebut. Gerakan ini sudah biasa dilakukan warga. Menyumbangkan hasil panen demi kegiatan-kegiatan sosial.
-
Gimana BRI bantu Desa Tunjungan buat Kampung Durian? “Dari bantuan CSR tersebut, kami kembangkan Kampung Durian. Kami kelola kebun warga dan kami jadikan tempat wisata. UMKM lokal jalan semua karena menjadi pelengkap kuliner durian,“ jelas Andi.
-
Kenapa hasil penjualan melon digunakan untuk membangun pondok pesantren? Uang yang dihasilkan sepenuhnya digunakan untuk pembangunan pondok pesantren.
-
Bagaimana warga Mancak menjual durian? Mereka biasa berjualan di pinggir jalan, dengan menggelar lapak berupa payung dan meja untuk tempat duriannya.
-
Kenapa warga Jati Padang bagi-bagi barang? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Apa tujuan utama dari kata-kata ajakan donasi pembangunan masjid? Membangun masjid merupakan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Kata-kata ajakan donasi pembangunan masjid di atas dapat digunakan untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah Allah.
Ketua pembangunan masjid Khalil Husaini sangat bersyukur masyarakat sudah melakukan gerakan Infak durian dalam pembangunan masjid dan gerakan indah durian dilakukan saat musim durian.
"Jadi hasil panen durian masyarakat khususnya desa Muaro Panco Barat dan desa Muaro Panco Timur dikumpulkan depan masjid serta hasil uang penjualan durian untuk melanjutkan pembangunan masjid," kata Khalil di Jambi, pada Rabu (14/9).
©2022 Merdeka.comSementara itu, Kepala Desa Muaro Panco Barat, Halib Mawardi mengatakan infak durian merupakan rasa persatuan masyarakat muara panco saat musim durian dan durian dikumpulkan merupakan hasil kebun para petani Muaro Panco.
"Durian dari hasil kebun petani yang diserahkan masyarakat kepada panitia masjid dan hasil dari penjualan buah durian diserahkan kepada panitia pembangunan masjid untuk melanjutkan pembangunan masjid Agung Baitussalam Desa Muaro Panco," jelas dia.
Rasa syukur dan menjadi wakaf jariah bagi orang-orang tua yang sudah meninggal dan diwakafkan ke masjid supaya mengalir terus pahalanya.
"Kalau untuk perhatian pemerintah dalam pembangunan masjid sudah ada mengingat pembangunan yang butuh dana cukup banyak akhirnya masyarakat mencari solusi dana dan salah satunya mengumpul buah durian setiap kali musim durian,"tuturnya.
Halib mengatakan, durian yang dikumpulkan dari masyarakat mencapai ribuan kemudian dijual kepada para pengepul durian dengan harga Rp 8.200 rupiah per biji durian.
"Kalau hasil penjualan mencapai jutaan juga dan uangnya untuk membeli bahan bangunan masjid," pungkasnya.
Reporter: Hidayat
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah bocah Suku Baduy memikul buah durian yang siap untuk dijual keliling kampung.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini rutin dilakukan oleh pihak DKM masjid
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan kata kata ajakan donasi pembangunan masjid berisi pesan inspiratif.
Baca SelengkapnyaKendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan karunianya dalam bentuk melimpahnya hasil panen.
Baca SelengkapnyaMomen warga tarawih di rumah sultan Samarinda curi perhatian.
Baca SelengkapnyaSelain jastip, Masjid Nurul Ashri juga mengadakan bazar sayur.
Baca SelengkapnyaGunungan tersebut berisikan 2024 durian khas Kronto dan ditempatkan di persimpangan jalan desa yang lokasinya tak jauh dari Balai Desa Kronto.
Baca SelengkapnyaInul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPenanaman melon dilakukan oleh para santri yang notabene berasal dari keluarga petani.
Baca SelengkapnyaTakjil yang dibagikan gratis ini berasal dari dana sumbangan warga sekitar masjid.
Baca SelengkapnyaBiasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.
Baca Selengkapnya