Menag sebut tak semua pesantren mengajarkan radikalisme
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution menyebut, 19 pondok pesantren (ponpes) di Indonesia terindikasi radikalisme. Ke 19 ponpes tersebut tersebar di Lampung, Serang, Jakarta, Ciamis, Cilacap, Magetan, Lamongan, Cilacap, Solo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Makassar dan Poso.
Menanggapi temuan BNPT tersebut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin meminta masyarakat dan semua pihak tidak menggeneralisir.
"Saya ingin mengajak masyarakat dan semua pihak jangan menggeneralisir itu. Jika ada satu, dua ponpes yang mengajarkan paham radikalisme, perlu dipertanyakan apa benar itu ponpes atau hanya sebagai kedok saja," ujar menteri Lukman Hakim, usai memberikan materi Kuliah Umum 'Keselamatan dan Kesejahteraan Jamaah Haji' di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Rabu (3/2).
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Dimana Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren? Maka dari itu Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa.
-
Mengapa Prabowo mengunjungi pondok pesantren? 'Saya datang untuk sowan mengucapkan terima kasih atas dukungan selama ini yang tidak pernah putus juga untuk minta doa, saya minta saran petunjuk dan tadi saya oleh ketua pembina Kiai haji Komarudin,' ujar Prabowo.
-
Dimana pondok pesantren Langitan berada? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kenapa BNPT ingin kontrol tempat ibadah? Tujuan dari kontrol tempat ibadah tersebut sebagai upaya untuk mencegah radikalisme.
-
Siapa pendiri pondok pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Lukman mengatakan, pesantren di Indonesia jika benar-benar pesantren, tentu tidak akan mengajarkan ajaran yang bertolak belakang dengan esensi atau substansi Islam sendiri. Islam, kata dia sesuai namanya harus membawa dan menebarkan keselamatan.
"Kalau ada pesantren yang mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan agama Islam, maka harus dipertanyakan, apakah benar itu pesantren. Karena pesantren di Indonesia itu mempunyai ciri khas tersendiri, sejak ratusan tahun lalu. Ada pengasuhnya, ada kurikulumnya yang baku, ada metodenya pengajarannya yang khas," tandasnya.
Namun demikian, jika memang indikasi BNPT itu benar, lanjut dia, pemerintah harus serius menangani hal tersebut. Yaitu dengan melibatkan Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, BNPT, MUI dan instansi serta lembaga lainnya di bawah koordinasi Kemenkopolhukam.
Yang jelas, tegas Lukman, hal tersebut tidak bisa digeneralisir, bahwa dalam pesatren seolah-olah diajarkan menebarkan teror di tengah masyarakat, perakitan bom dan sebagainya.
Dia mengaku sudah dan selalu berkoordinasi dengan BNPT dan berbagai pihak untuk mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme di tanah air. Apalagi potensi gerakan terorisme di Indonesia dan dunia semakin meningkat.
"Tapi kembali, isu adanya ponpes radikal ini harus dicermati, apa benar itu pesantren atau hanya mengatasnamakan pesantren saja," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf mengingatkan pesantren merupakan tempat untuk mencetak seseorang menjadi berakhlak mulia.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud ungkap dampak kasus Ponpes Al-Zaytun.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang Ponpes Al-Zaytun tidak bertentangan dengan aturan hukum, maka tidak ada masalah
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam Moch Mahfud Md, menyatakan pemerintah tidak akan membubarkan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaGanjar bicara cara mengoptimalkan UU Pesantren untuk kemajuan pendidikan santri.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Baca Selengkapnya