Menangis dengar syahadat, anak pendeta NTT ini menjadi mualaf
Merdeka.com - Setiap orang mendapat hidayah dengan cara yang berbeda. Seperti yang dialami
Domingus Roudolsifa pemuda asal Timor Leste. Dia mendapat hidayah masuk Islam karena melihat akhlak baik dan dermawan ustaz Syamsul Arifin Nababan.
Domingus bercerita sebelum mualaf dia bekerja sebagai buruh bangunan di NTT. Suatu waktu dia bertemu dengan seorang ustaz yang sikapnya baik dan santun. Ustaz itu juga dermawan tak cuma ke sesama muslim tapi juga kepada nonmuslim.
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
-
Kenapa Malin Kundang bersikap kasar kepada ibunya? 'Cuih! Perempuan buruk inikah ibumu? Mengapa kau bohong padaku? Bukankah kau dulu berkata bahwa ibumu bangsawan sederajat dengan kami?' Betapa malunya Malin Kundang mendengar perkataan istrinya itu. Apalagi setelah melihat pakaian Ibu Rubayah yang dekil dan compang-camping.
-
Siapa anak durhaka di legenda Pulau Si Kantan? Hidup Penuh Kesederhanaan Mengutip dari beberapa sumber, kehidupan seorang anak bernama Si Kantan yang masih remaja itu hidup bersama orang tuanya dengan begitu sederhana.
-
Kenapa Dajjal dibelenggu? Kisah sahabat nabi bertemu Dajjal di sebuah pulau membuat banyak orang penasaran soal pulau yang dimaksud. Apalagi Rasulullah menyebut Dajjal bakal keluar dari arah Laut Syam atau laut Yaman.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Apa pasal yang dikenakan ke anak Binus? 'Pasal 76C Jo. Pasal 80 UU No.35 Th. 2014 atas perubahan UU No. 23 Th. 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang dan/atau Pasal 170 KUHP,' ujar Wendi.
Domingus tertegun melihat sikap ustaz tersebut. Cara bicara dan memperlakukan orang begitu baik, sedangkan selama ini dia berkelakukan buruk. Sampai suatu hari, dirinya melihat ada dua orang masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Di situ saya menangis mendengar kalimat dua kalimat syahadat. Dalam pikiran saya apa makna dari syahadat," kata Domingus kepada merdeka.com, di pondok pesantren Mualaf An Nabba center, Ciputat, Senin (12/6).
Dia terus kepikiran akhlak baik ustaz dan ingin menjadi mualaf. Kemudian Domingus bercerita kepada mandornya soal keinginanya tersebut. Mandornya itu menanyakan kesungguhannya. Dia meyakinkan mandornya bahwa bersungguh-sungguh ingin menjadi mualaf.
Sang mandorpun menyarankan agar keputusan itu diceritakan kepada kedua orangtuanya. Tak menunggu waktu lama dia pulang ke kampung halaman dan menyampaikan keinginannya. Orangtuanya sangat terkejut. Terlebih lagi ibunya merupakan seorang pendeta.
"Alhamdulillah walau kaget mereka menyetujui," ucap pemuda 20 tahun itu.
Tapi dia tidak langsung mengucapkan dua kalimat syahadat. Mandornya yang butuh keyakinan menanyakan langsung kepada kedua orangtua Domingus. Kedua orangtuanya mengiyakan bahwa mereka menyetujui anaknya pindah agama.
Kemudian, mandor itu memberitahukan niat Domingus kepada ustaz Nabababan. Ustaz Nababan memfasilitasi Domingus ke Jakarta untuk bersyahadat dan tinggal di pondok pesantren An Nabba. Sesampainya di pondok, dia syahadat. Menurutnya setelah mengucapkan syahadat hatinya terasa tenang. Beban-beban yang ada dipikirannya hilang dan mulai belajar Islam lebih mendalam. Dia lalu berganti nama menjadi Muhammad Arfan.
"Alhamdulillah awalnya saya belajar Iqro, saya awalnya melihat Iqro itu saya pusing," kata anak pertama dari enam bersaudara.
Dengan menjadi mualaf dia berharap bisa berperilaku baik. Sebab selama ini dia anak yang kerap kali melawan kepada orangtua. Bahkan dia pernah meracuni ibunya. Dia tak pernah berkata baik kepada keluarganya. Dalam seminggu bisa sampai tiga kali membuat keluarganya menangis dengan perilakunya itu.
Saking buruknya ibunya menjuluki Domingus sebagai anak dajal. Sebelum berangkat ke Jakarta pun dia mengaku sempat membuat nangis ibu dan adiknya. Malah adiknya sampai dia tendang dadanya. Masalahnya sepele karena bajunya dipakai oleh si adik. Kini dia pun menyesal atas perbuatannya kepada keluarganya itu. Suatu hari dia ingin bersimpuh meminta maaf kepada orangtuanya.
Saat ini dia merasa perilakunya sudah mulai ada perubahan. "Mulai masuk Islam perilaku saya udah mulai berubah walau belum 100 persen," tuturnya.
Dia pun sudah nyaman tinggal di pondok pesantren dan menganggap sebagai surga karena begitu tenang dan damai.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen saat seorang ASN jadi mualaf di hadapan Gus Iqdam dan ribuan jamaah ramai disorot.
Baca SelengkapnyaLokasi ini cocok untuk menyendiri dan menikmati Kota Serang dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaSaat masa remaja dulu, Dul Jaelani sempat mengalami momen jauh dari agama. Namun seiring berjalannya waktu, Dul mulai mendekatkan diri kepada Allah.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaSeperti apa sih kabar terbaru dari Dik Doank? Intip foto-fotonya di sini!
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaWanita berhijab ini ditalak oleh suami karena terlibat cekcok dengan mertuanya. Hubungannya terpaksa harus berakhir dan kandas di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaSeorang jemaah dalam kajian Ustaz Hanan Attaki mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda menceritakan kisah almarhumah ibunya yang ditolak disholatkan di masjid karena profesinya viral di media sosial.
Baca Selengkapnya