Mendikbud Sebut Sistem Zonasi Akan Hapuskan Penggolongan Sekolah
Merdeka.com - Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menggunakan sistem zonasi disebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan memeratakan kualitas sekolah di Indonesia. Pemerataan ini terjadi karena tak ada lagi status favorit bagi sekolah tertentu.
Muhadjir menilai dengan dihapusnya label sekolah favorit akan membuat sekolah sama status dan kualitas. Sehingga pemerataan kualitas sekolah bisa terjadi.
Nantinya setiap sekolah setelah penerapan sistem zonasi akan mempunyai standar minimum yang sama. Standar minimum ini baik dari segi pengajaran maupun fasilitas sekolah.
-
Bagaimana siswa bisa mencapai prestasi? Diperlukan usaha yang keras, strategi yang tepat, dan komitmen yang tinggi agar impian tersebut dapat terwujud.
-
Bagaimana cara sekolah tersebut mendukung bakat anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. 'Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?' tanya Hilman.'Iya,' jawab Boy.
-
Bagaimana sekolah bisa meningkatkan kualitas? 'Jalinlah kerja sama yang erat dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung pendidikan.'
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Apa ciri khas siswa berprestasi? Siswa berprestasi adalah individu yang berhasil memperoleh hasil belajar yang melebihi rata-rata dan menunjukkan keunggulan di berbagai bidang, baik dalam aspek akademis maupun non-akademis.
-
Bagaimana caranya meraih prestasi? Kedisiplinan dan kerja keras adalah kunci untuk mendapatkannya.
"Iya (PPDB sistem zonasi akan menghapus label sekolah favorit). Yang favorit itu harus anak. Jadi setiap sekolah, semua sekolah nanti harus bagus, harus favorit. Standar pelayanan minimum harus terpenuhi," kata Muhadjir di Kantor PP Muhammadiyah, Kamis (30/5).
Muhadjir mengungkapkan dengan penerapan sistem zonasi kompetisi tidak hanya melibatkan sekolah. Peserta didik pun diharapkan untuk berlomba-lomba mengeluarkan kemampuan agar menjadi yang terbaik di setiap sekolah.
"Percayalah kalau anak itu memang cerdas, di sekolah manapun dia akan tetap cerdas, dia tetap akan pintar. Justru dia bisa berkembang, mempengaruhi teman-teman sekitarnya yang tidak cerdas. Jadi itu bagian dari proses," papar Muhadjir.
Muhadjir menilai kastanisasi sekolah favorit akan menjadi sebuah persoalan di dunia pendidikan ke depannya. Dengan adanya sekolah favorit nantinya kastanisasi sekolah tetap akan langgeng.
"Kalau sudah terjadi kastanisasi, ada sekolah favorit, ada sekolah buangan. Inilah tugas negara untuk menghilangkan karena itu bertentangan dengan rasa keadilan," ucap Muhadjir.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penghapusan sistem zonasi itu dikatakan Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/9).
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi mempertimbangkan ulang keinginanya untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB.
Baca SelengkapnyaPenerapan sistem zonasi PPDB menimbulkan perdebatan di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMu'ti menjelaskan filosofi diberlakukannya PPDB sistem zonasi. Yakni pendidikan bermutu untuk semua kalangan.
Baca SelengkapnyaJika orang tua berlaku curang, sama saja telah mendidik anaknya untuk menjadi koruptor
Baca SelengkapnyaDIharapkan ada peningkatan dalam implementasi kebijakan PPDB sistem zonasi dari tahun sebelumnya
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan memperdalam dan mengkaji sistem zonasi.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaKebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui sistem zonasi menimbulkan sejumlah masalah.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan pemetaan tersebut penting untuk memastikan semua anak mendapatkan hak pendidikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui akan mempertimbangkan untuk menghapus penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi.
Baca Selengkapnya